Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Gangguan Obsesif Konvulsif (GOK) - Coggle Diagram
Gangguan Obsesif Konvulsif (GOK)
Definisi
Gangguan obsesif-kompulsif (GOK) merupakan salah satu kelompok gangguan ansietas yang ditandai oleh adanya obsesi dan/atau kompulsi yang berulang, yang berlangsung paling sedikit 1 jam sehari, dan menyebabkan penderitaan yang jelas atau gangguan fungsi sosial dan pekerjaan.
Etiologi
Gangguan neurotransmitter
Serotonin
Dopamin
Gangguan Pada Struktural otak
Kenaikan aktifitas pada korteks orbitofrontal, struktur limbik, kaudatus, thalamus
Kriteria diagnosis DSM 5
Memiliki obsesi atau kompulsi ataupun keduanya
Obsesi atau kompulsi yang dialami akan menghabiskan waktu (lebih dari 1 jam / hari) atau mengakibatkan penderitaan yang signifikan serta gangguan dalam bersosial, perkerjaan, ataupun keadaan lain
Gejala dari obsesif dan kompulsif tidak ada keterkaitan dari pengaruh fisiologi ataupun zat (obat/narkoba) atau keadaan medis
Gangguan tidak dapat atau lebih baik dijelaskan dengan gejala yang dialami dari gangguan mental lain
Kriteria Menurut PPDGJ III
Tampilan khas berupa pikiran obsesif atau tindakan kompulsif berulang
Gejala obsesi atau kompulsi maupun keduanya harus ada hamper setiap hari sedikitnya 2 minggu berturut-turut.
Gejala obsesif sebagai berikut :Harus disadari sebagai pikiran, bayangan, atau impuls diri sendiri
Sedikitnya ada 1 pikiran atau tindakan yang tidak berhasil dilawan, meskipun ada lainnya yang tidak lagi dilawan oleh penderita
Kriteria diagnosis
Pikiran atau kompulsi tersebut bukan merupakan yang memberi kepuasan atau kesenangan (sekedar perasaan lega dari ketegangan atau anxietas, tidak dianggap sebagai kesenangan seperti maksud diatas)
Gagasan ,bayangan pikiran atau impuls tersebut harus merupakan pengeluaran pengulangan yang tidak menyenangkan (unpleasantly repetitive)
Patofisiologi
Diagnosa Banding gelisah
a. Gangguan cemas akibat kondisi umum
b. Gangguan cemas akibat (diinduksi) zat
c. Gangguan depresi mayord. Gangguan cemas menyeluruh
e. Hipokondriasis
f. Gangguan tik
Penegakan Diagnosa
gangguan obsesif kompulsif juga menunjukkan gejala depresi dan sebaliknya penderita gangguan depresi berulang (F33.-) dapat menunjukkan pikiranunjukkan pikiran-pikiran obsesif selama spisodee deepresifmya.Dalam berbagai situasi dalam berbagai situasi dari kedua hal tersebut meningkat atau menurunnya gejala depresif umumnya dibarengi secara parallel dengan perubahan gejala obsesif,
Bila terjadi episode akut dari gangguan tersebut, maka diagnosis diutamakan dari gejala- gejala yang timbul lebih dahulu.Diagnosis gangguan obsesif kompulsif ditegakkan hanya bila tidak ada gangguan dpresif pada saat gejala obsesif kompulsif tersebut timbul.
Bila dari keduanya tidak ada yang menonjol, maka lebih baik menganggap depresi sebagai diagnosis primer. Pada gangguan menahun, maka priotas diberikan pada gejala yang paling bertahan saat gejala lain menghilang.
Gejala obsesif “sekunder” yang terjadi pada gangguan skiofrenia, sindroma tourrette atau gangguan mental organic harus dianggap sebagai bagian dari keadaan tersebut.
Tatalaksana
Edukasi
Edukasi tentang GOK dan tatalaksananya untuk menghilangkan kesalahan persepsi tentang penyakit serta tatalaksananya
Meminta pengertian kepada keluarga dikarenakan biasanya mengganggu hubungan
Memberitahu agar pengobatan segera dilakukan untuk mencegah gejala memburuk sehingga mengganggu aktifitas
Komplikasi
Gangguan kesehatan seperti dermatitis kontak
Hendaya pekerjaan
Kualitas hidup yang buruk
Perubahan struktur otak sehingga semakin susah diobati
Prognosis
Awitan GOK berangsur-angsur.Untuk terpenuhinya kriteria lengkap GOK, kadang-kadang diperlukan waktu bertahun-tahun.
Awitan cepat biasanya dikaitkan dengan adanya stresor kehidupan yang bermakna atau kehilangan.