Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Glandula Tiroid (Grave Disease) - Coggle Diagram
Glandula Tiroid (Grave Disease)
Histologi Glandula Tiroid
Fisiologi Glandula Tiroid
Fungsi Hormon T4
Mengatur metabolisme protein, lemak
dan karbohidrat diseluruh sel
Fungsi Hormon Tyroktositonin
Menurunkan kadar kalsium dan fospor serum
Menurunkan absorbsi kalsium dan fospor di gastrointestinal
Menghambat reabsorbsi tulang
Fungsi Hormon T3
Mengatur kecepatan metabolik semua sel
Mengatur produksi panas tubuh
Merupakan antagonis insulin
Mempertahankan sekresi growth hormon, maturasi skelet
Mempengaruhi tonus otot
Anatomi Glandula Tiroid
Pembuluh darah
Arteri
Arteri thyroidea inferior (cabang dari truncus thyreocervicalis)
Arteri thyroidea superior (cabang dari A. carotis eksterna)
Arteri thyroidea ima (cabang dari A. anonima, A. carotis communis atau arcus aorta
Vena
Vena-bena membentuk anyaman yang disebut plexus venosus dan darahnya dialirkan melalui vv. Thyroidea superior, media dan inferior
Persyarafan
Ganglion cervicalis superior (cabang serabut saraf simpatis)
N. Vagus (rami cardiaci dan rami laryngei)
Organ
Glandula Thyroid Sinistra
Istmus (penghubung 2 lobus)
Glandula Thyroid Dextra
Grave Disease
Etiologi
Autoimun : TSAb. Antibodi ini berikatan dan mengaktifkan TSHR pada sel tiroid yang mensitesis dan melepaskan hormon tiroid
Faktor Risiko
Imunologis : Persisten sel T dan sel B yang autoreaktif, anti-self-antibody dan cell mediated respine meningkat
Stres, merokok dan infeksi
Radiasi tiroid eksternal
Genetik : antibodi anti-Tg, respon TRH yang abnormal dan TS-Ab
Definisi
Adalah penyakit autoimun dimana tiroid terlalu aktif, menghasilkan jumlah yang berlebih. (ketidakseimbangan metabolisme yang dikenal hipertiroidisme dan tirotoksikosis) dan kelainannya dapat mengenai mata dan kulit
CMD Grave Disease
Pemeriksaan Fisik
Tanda vital : Takikardi dan hipertensi sistolik. Akral hangat dan tremor. Inspeksi : wajah didapat eksoftalmus pada mata dan edema di konjungtiva. Leher : terlihat pembesaran kelenjar tyroid dan palsasi teraba dengan tidak nyeri
Pemeriksaan Penunjang
TSH rendah, TSAb, TSI dan TBI
Anamnesis (Tanda dan Gejala)
KU : Jantung berdebar, KT : kelemahan otot, tidak tahan panas, diare, bb menurun dengan nafsu makan meningkat, benjolan pada leher, dan gangguan pernapasan
Diagnosa Banding Grave Disease
Hashimoto's disease
Hipertiroid
Tiroksikosis
Tatalaksana Grave Disease
Nonfarmakologi
Pembedahan : Tiroidektomi subtotal merupakan terapi pilihan pada penderita struma yang besar
Terapi Yodium Radioaktif
Kriteria Rujukan
Farmakologi
Obat antitiroid
PTU : Dosis dimulai 100-200 mg/hari dan metimazole/tiamazole dimulai dengan 20-40 mg/hari terbagi 3-6 minggu pertama
Methimazole : Dosis 40mg setiap pagi selama 1-2 bulan, dilanjutkan dengan dosis pemeliharaan 5-20mg perhari
Obat Golongan Beta Blocker
Propanolol, Atenolol dan Metoprolol (50mg/hari) dan nadolol 40mg/hari
Prognosis Grave Disease
Grave Disease biasanya memiliki respon yang baik terhadap pengobatan.
Operasi tiroid atau pemberian iodium radioaktif biasanya mengarah kepada kejadian hipotiroid, jika tanpa dibarengi dengan pemberian pengganti hormon tiroid
Komplikasi Grave Disease
Oftalmopati graves
Dermopati graves
Penyakit jantung hipertiroid
Infeksi karena agranulositosis pada pengobatan
Krisis tirotoksik
Pencegahan Grave Disease
Sampai saat ini belum ada hal yang dapat mencegah penyakit autoimun. Namun dapat dicegah faktor risiko lainnya seperti : menghindari stres dan berhenti merokok
Edukasi Grave Disease
Makanan tinggi iodin dapat mengakibatkan kadar tiroksin yang semakin tinggi, sehingga pasien harus mengurangi dengan mengurangi diet tinggi iodin seperti rumput laut atau alga
Pasien dengan komplikasi sebaiknya melakukan perawatan mata seperti menggunakan air mata uatan dan tetes mata untuk mencegah kekeringan dan inflamasi pada bola mata
Pasien agar mengikuti protokol tatalaksana secara disiplin. Dengan mengkonsumsi obat harus dengan jangka waktu lama, sehingga pasien harus rutin konsumsi obat selama 12-24 bulan