Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Tafsir Bi Ma'thur - Coggle Diagram
Tafsir Bi Ma'thur
-
Tahap Perkembangan
Pertama : Lisan atau periwayatan
- Berlaku pada zaman sahabat dan zaman tabi'in (kurun pertama hijrah- zaman khulafa' ar-rasyidin dan bani umaiyah)
- Mengambil tafsiran secara langsung daripada rasulullah atau sahabat lain
- lahir mufassirin dalam kalangan sahabat (tak semua sahabat ialah mufassirin)
- Contoh: 4 khulafa' ar-rasyidin, Ibn Mas'ud, Ibn Abbas, Ubai bin Ka'ab
Kedua: Secara penulisan bersama hadis
- Berlaku pada zaman tabi'in dan tabii' tabi'in (kurun kedua- pemerintahan kerajaan Abbasiyyah)
- Awalnya ditulis dalam kitab hadis seperti kitab al-tafsir dalam sahih al-Bukhari
- Catat riwayat bentuk marfu' atau mauquf
- muncul: Mujahid, said bin Jubayr dan Qatadah yang mencatat tafsiran guru mereka (Ibn Abbas)
Ketiga: Penulisan tafsir dengan jalur sanad terasing dari hadis
- berlaku pada zaman Atba' at-Tabi'in (kurun kedua dan ketiga hijrah)
- Contoh: Sahifah Ali bin Abi TAlhah mencatat riwayat Ibn Abbas
Keempat: Penulisan tafsir secara lengkap beserta sanad bersambung
- Mengumpul riwayat dalam tafsir hadis sahabat, tabii' tabi'in
- Muncul kitab tafsir al-quran yang lengkap
- Berlaku pada tahun keempat hijrah
Kelima: Pengguguran sanad dari tafsir
-Tujuan : Memudahkan penuntut ilmu tafsir
- Tak menyebut riwayat sama ada sahih atau dhaif
- Contoh: tafsir Bahr al-ulum oleh al-Samarqand
Sumber tafsir
Al-Quran dengan hadis
- Allah mensyari’atkan bagimu tentang (pembagian pusaka untuk) anak-anakmu
[Surah al-Nisa’]
- Daripada Abdullah bin Amru r.Anhuma dari Rasulullah SAW bersabda:لاَ يَرِثُ للْقَاتِلِ شَيء. Maksudnya:Seorang yang membunuh tidak boleh mewarisi.
Al-Quran dengan perkataan sahabat
- Abdullah bin Masud menyebut tentang nikmat Allah kepadanya dalam memahami al-Quran:“Tanyalah kepadaku. Maka demi Allah yang tiada tuhan selain-Nya, tidak turun satu ayat dari kitab Allah melainkan aku mengetahui tentang apa diturunkan, di mana diturunkan, sekiranya aku mengetahui satu tempat seorang yang lebih tahu tentang kitab Allah dariku dan aku boleh sampai dengan kenderaan, nescaya aku akan bertemu dengannya.” [ Lihat Tahzib Tafsir al-Tabari , j.1, hal.42-43]
Al-Quran dengan pandangan tabi'in
-Imam Al-Tobari r.h menukilkan riwayat itu dari para Rabi’ yang telah meriwayatkan daripada Anas bin Malik r.a maksud kalimah (“kemudian Ia menuju dengan kehendakNya ke arah (bahan-bahan) langit” (Surah Al-Baqarah – Ayat 29). Anas bin Malik r.a berkata : Ia bermaksud Allah meninggikan kedudukan-Nya merentasi langit.
Al-Quran dengan Al-Quran
- Surah Al-Fatihah ayat 7: (iaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka;
- Surah An-Nisa' ayat 69: Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul(Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, iaitu: Nabi-nabi, para siddiqin, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang soleh, dan mereka Itulah teman yang sebaik-baiknya.
Definisi
Tafsiran yang menggunakan Al-Quran, As-Sunnah dan pendapat para sahabat serta tabi'in
-
-