Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Sesak Nafas ec Pneumothorax - Coggle Diagram
Sesak Nafas ec Pneumothorax
Patofisiologi
Respiratory centre:
Dorsal medullary group
Responsible for inhalation
Ventral medullary group
Responsible for exhalation
Pontine group
Pneumotaxic centre; limit inhalation
Apneustic centre centre; prolong & encourage inhalation
Mechanoreceptors:
located in the airways, trachea, lung, and pulmonary vessels
Provide sensory information to respiratory center of the brain regarding volume of the lung space
Chemoreceptors:
Central: Motor pH (H+ and CO2) in CSF
Peripheral: carotid and aortic bodies
Monitor partial pressure of arterial oxygen in the blood
Diagnosa Banding sesak napas
Asma Bronkial
PPOK
Efusi Pleura
4.Pneumonia
Kanker paru
Definisi
Pneumotoraks adalah suatu kejadian dimana terdapatnya udara pada rongga potensial diantara pleura visceral dan pleura parietal Biasanya pneumotoraks merupakan hasil dari kebocoran udara dari dalam paru-paru.
Pneumotoraks merupakan kasus gawat darurat napas yang dapat mengancam jiwa dan membutuhkan penanganan segera.
Klasifikasi Pneumothorax
Pneumothorax spontan
Pneumothorax traumatik
Klasifikasi pneumothorax berdasarkan jenis fistula
Pneumothorax tertutup
Pneumothorax terbuka
Pneumothorax ventil
Klasifikasi berdasarkan paru yang mengalami kolaps
Parsialis
totalis
Primary survey
Tujuan : Untuk mengetahui kondisi pasien yang mengancam jiwa dan kemudian dilakukan tindakan life saving.
Ada beberapa cara melakukan tindakan primary survey dengan singkatan “ABCDE” yaitu :
Jalan nafas (airway)
Lihat, dengar, raba (Look, Listen, Feel)
Buka jalan nafas, yakinkan adekuat
Bebaskan jalan nafas dengan proteksi tulang cervical dengan menggunakan teknik Head Tilt/Chin Lift/Jaw Trust, hati-hati pada korban trauma
Cross finger untuk mendeteksi sumbatan pada daerah mulut
Finger sweep untuk membersihkan sumbatan di daerah mulut
Suctioning bila perlu
Pernafasan (breathing)
Lihat, dengar, rasakan udara yang keluar dari hidung/mulut, apakah ada pertukaran hawa panas yang adekuat, frekuensi nafas, kualitas nafas, keteraturan nafas atau tidak
Perdarahan (circulation)
Lihat adanya perdarahan eksterna/interna
Hentikan perdarahan eksterna dengan Rest, Ice, Compress, Elevation (istirahatkan lokasi luka, kompres es, tekan/bebat, tinggikan)
Perhatikan tanda-tanda syok/ gangguan sirkulasi : capillary refill time, nadi, sianosis, pulsus arteri distal
Diagnosa banding Pneumothorax
Acute coronary sundrom
Gagal jantung
Emboli paru
Komplikasi
Gagal napas atau henti napas.
Gagal jantung.
Pneumoperikardium.
Pneumoperitoneum.
Hemotoraks.
Fistula bronkopulmonalis.
Empiema.
Pyopneumotoraks.
prognosis
tension pneumothoraks harus segera diobati untuk menghindari morbiditas dan mortalitas terkait lebih lanjut. Keterlambatan dalam diagnosis dan manajemen dikaitkan dengan prognosis yang buruk. Tension pneumothorax timbul dari banyak penyebab dan dengan cepat berkembang menjadi insufisiensi pernapasan, kolaps kardiovaskular, dan akhirnya kematian jika tidak dikenali dan diobati.
Tatalaksana Pneumothorax
Observasi dan pemberian oksigen
Tindakan dekompresi
a. Menusukkan jarum melalui dinding dada di ICS II pada garis midclavikula, tujuannya agar tekanan udara di rongga pleura mengalir keluar melalui jarum tersebut
b. Membuat hubungan dengan udara luar melalui kontra ventil:
1) Memakai infus set
Jarum ditusukkan ke dinding dada sampai dalam rongga pleura, infus set yang telah dipotong pada pangkal saringan tetesan dimasukkan ke botol berisi air. Setelah klem penyumbat dibuka, akan tampak gelembung udara yang keluar dari ujung infus set yang berada didalam botol.
2) Jarum abbocath
Jarum abbocath ditusukkan pada posisi yang tetap di dinding thorax sampai menembus ke rongga pleura, jarum dicabut dan kanula tetap tinggal. Kanula dihubungkan dengan dengan pipa infus set lalu dimasukkan ke dalam botol yang berisi air. Setelah klem penyumbat dibuka, akan tampak gelembung udara yang keluar dari ujung infus set yang berada didalam botol.