Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Sesak Nafas e.c. PNEUMOTHORAKS - Coggle Diagram
Sesak Nafas e.c. PNEUMOTHORAKS
Patofisio sesak
Faktor Patologis
Edema
Penyakit paru Kronik
Mukus berlebih
Perasaan subjektif
Faktor Fisiologis
Penurunan CO2 pada otot polos bronkiolus
Stimulasi parasimpatis
Edukasi
Pasien dilarang bepergian jauh, dan menaiki pesawat
Hindari aktivitas beresiko ; menyelam, mendaki
Berhenti merokok
Healthy life style
DD Sesak Nafas
ASMA
Trias : dispnue,batuk dan mengi
Yimbul karena pencetus
EFUSI PLEURA
Sesak, nafas pendek, sulit tidur
Pengembangan paru menurun,, terdapat dahak di jalan nafas
PPOK
Sesak bertambah saat aktivitas
Usia >45 th
Klasifikasi
Jejas
Trebuka
Terdapat hubungan antara rongga pleura dengan bronkus yang merupakan bagian dari dunia luar (luka terbuka pada dada)
Tertutup
Pleura tertutup (tidak ada jejas pada dinding dada) sehingga tidak ada hubungan dengan dunia luar
Ventil
Pneummothoraks yang emergency, dapat menimbulkan gagal nafas
Etiologi
Spontan
Primer
Etiologi idiopatik, terjadi tiba-tiba dan gejala yang terjadi ringan
Sekunder
Akibat penyakit paru yang diderita, umumnya PPOK
Trauma
Iatrogenik
Akibat komplikasi tindakan medis
Non-Iatrogenik
Akibat trauma pada dinding dada
Diagnosis
Pem. Fisik
Inspeksi
pencembungan pada daerah yang sakit ( hiperekspansi pada dada)
saat respirasi, bagian yang sakit gerakannya tertinggal
ruang intercostalis yang melebar
trakea dan jantung terdorong ke arah yang sehat
Palpasi
penurunan atau tidak ada fremitus pada sisi yang sakit
ruang antar iga dapat normal atau melebar
iktus jantung terdorong ke sisi thorax yang sehat
Perkusi
Hipersonor sampai timpani
batas jantung terdorong kearah thorax yang sehat apabila tekanan intrapleura tinggi
Auskultasi
pada bagian yang sakit, suara napas melemah sampai menghilang
Penunjang
AGDA
CT-Scan
Foto Thoraxs
Gejala
sesak napas
nyeri dada pleuritik ( nyeri seperti ditusuk yang terlokalisir) , mendadak
batuk
denyut jantung meningkat
diaforesis
sianosis
Komplikasi
Respiratory failure or arrest
Cardiac arrest
Pyopneumothorax
Empyema
Rexpansion pulmonary edema
Pneumopericardium
Pneumoperitoneum
Tatalaksana Awal
Pemberian O2 jika sulit bernafas
Lakukan Aspirasi untuk mengeluarkan udara yang terperangkap di pleura
Tutup jejas bila didapati jejas terbuka
Pemasangan selang WSD (Water Sheild Drinase)
Pembedahan => kebocoran besar
Prognosis
P.S.Primer
Kekambuhan dapat terjadi hingga periode tiga tahun.
Tingkat kekambuhan dalam lima tahun berikutnya : 30% (PSP) dan 43% (SSP).
PSP tidak dianggap sebagai ancaman kesehatan utama, tetapi kematian telah dilaporkan.
SSP lebih mematikan tergantung pada penyakit paru yang mendasari dan ukuran pneumotoraks.
Pasien dengan PPOK dan HIV memiliki mortalitas yang tinggi setelah pneumotoraks.
Kematian SSP adalah 10%. Kematian akibat tension pneumotoraks tinggi jika tindakan yang tepat tidak diambil.
Tension P.
Pada pneumotoraks tanpa komplikasi, kekambuhan dapat terjadi dalam waktu enam bulan hingga tiga tahun. Kekambuhan lebih sering terjadi pada perokok, PPOK, dan pasien dengan AIDS
Ventil / Emergency
Primary survey
Cek GCS
Indikasi Rujukan
Faskes 3
penanganan di faskes 3 untuk :
pneumothorax dg sepsis
pneumothorax dg gagal napas
pneumothorax dg penyulit
sarana/prasarana :
ICU / ventilator, USG, CT-scan thorax, sub spesialis bedah TKV
Faskes 2
Penegakan diagnosis
penanganan di faskes 2 untuk kasus :
pneumothorax tanpa penyulit
sarana/prasarana :
foto thorax, alat WSD/ continous suction WSD thorax
rujuk ke faskes 3 (RS kelas B dan RS regional) bila :
pneumothorax dg sepsis
pneumothorax dg gagal napas
pneumothorax dg penyulit
Faskes 1
skrining dan diagnosa klinis
penanganan awal di faskes 1
rujuk ke faskes 2 / 3 (RS kelas B dan RS regional)