Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Sesak napas et causa tension pneumotorax - Coggle Diagram
Sesak napas et causa tension pneumotorax
Tatalaksana tensien pnumotorax
Airway
Breathing,pemberian oksigen,dekompresi dengan nedle torax sintesis,
Circulation, kontrol pendarahan dengan balut tekan, pemasangan IV line 2 kateter berukuran besar
DD sesak napas
ppok,asma bronkial,efusi pleura,pneumoni,kanker paru
CMD tensien pneumotorax
Di stress napas,takikardi, hipotensi, adanya deviasi trakea,hilangnya suara napas unilateral, distensi vena leher, sianosis pada manifestasi lanjut
Definisi dan etiologi
Terdaaptnya udara pada rongga potensial diantara pleura visceral dan pleura parietal, dan merupakan kegawaratan pada trauma dada
Trauma benda tumpul atau tajam,pemasangan kateter vena sentral, komplikasi dari pneumotorax lain
Patofisiologi pneumotorax
Dalam keadaan normal, rongga pleura memiliki
tekanan negatif. Tekanan negatif tersebut menyebabkan paru dapat mengembang mengikuti pergerakan
dinding dada pada saat inspirasi dan mengempis sesuai dengan gaya lenting paru pada saat ekspirasi. Apabila rongga pleura terisi udara, maka tekanan negatif akan hilang sehingga paru tidak dapat mengembang
mengikuti dinding dada dan cenderung mengecil (recoil) mengikuti gaya lenting yang sesuai dengan sifat
jaringan paru. Semakin luas pneumotoraks, semakin kecil ukuran paru sehingga menurunkan kapasitas
vital paru.
Klasifikasi pneumotorax
Berdasarkan luas paru yang kolaps (berdasarkan
Roentgen dada,
Pneumotoraks kecil (<20%)
Pneumotoraks sedang (20-40%)
Pneumotoraks besar {>40%)
Berdasarkan penyebabnya:
Primer: pneumotoraks,Sekunder: pneumotoraks,Katamenial (pneumotoraks ,Neonatal (pneumotoraks
Komplikasi dan prognosis
pneumotoraks
Gagal napas akut, henti jantung-paru, infeksi sekunder dari penggunaan WSD, syok, kematian
Hampir 50% mengalami kekambuhan setelahpemasangan tube torakostomi tapi kekambuhanjarang terjadi pada pasien-pasien yang dilakukantorakotomi terbuka
Edukasi dan pencegahan
edukasi yang dapat diberikan untuk mencegah pneumothorax antara lain gunakan sabuk pengaman dan perangkat pengendali pasif saat berkendara serta berhenti merokok untuk menghindari penyakit paru yang dapat memicu pneumothorax spontan sekunder.
Kriteria rujukan
Pada pasien yang telah stabil > ke Rs, Pada pasien yang perlu dilakukan tindakan bedah > rujukan Sp. Paru dan bedah”