Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
EBM Harm Risk - Coggle Diagram
EBM Harm Risk
Mampu menjelaskan yang dimaksud efikasi, safety, NNT, hazar ratio, risk ratio
nnt: jumlah orang yang harus dirawat selama suatu periode untuk mencapai suatu hasil (pengobatan) atau untuk mencegah suatu peristiwa
hazar ratio: merupakan jenis risiko relatif yang dihitung menggunakan teknik statistika Survival Analysis.
safety: keadaan aman, dalam suatu kondisi yang aman secara fisik, sosial, spiritual, finansial, politis, emosional, pekerjaan, psikologis, ataupun pendidikan dan terhindar dari ancaman terhadap faktor-faktor tersebut.
risk ratio: merupakan rasio kemungkinan paparan pada kasus dan rasio kemungkinan paparan pada kontrol
efikasi: tingkat kemanjuran atau kemampuan obat dalam memberikan manfaat bagi individu yang diobati
Tahapan-tahapan uji klinis
fase 2: obat dicobakan untuk pertama kalinya pada sekelompok kecil penderita yang kelak akan diobati dengan calon obat.
fase 3: dilakukan untuk memastikan bahwa suatu obat-baru benar-benar berkhasiat (sama dengan penelitian pada akhit fase II) dan untuk mengetahui kedudukannya dibanding- kan dengan obat standar.
fase 1: pengujian suatu obat baru untuk pertama kalinya pada manusia.
fase 4: post marketing drug surveillance karena merupakan pengamatan terhadap obat yang telah dipasarkan.
Mahasiswa mampu menilai artikel terapi ini memenuhi
Mengecek penulis artikel
Menilai Judul Jurnal, Volume, Nomor, tahun terbit
Membaca Judul artikel
Membaca abstrak
Menjelaskan Validity, importan, applicability terhadap artikel yang
importan: artikel dikatakan importen jika penelitian tersebut memiliki tujuan dalam mengedukasi atau melakukan penemuan terbaru
applicable: dikatakan applicable pika penelitian Sudan lulus that penilaian dan kelayakan until dibaca masyarakat luas dan dijadikan pedoman referensi
valid: Suatu instrumen dikatakan valid bila instrumen terebut dapat dengan tepat mengukur apa yang hendak di ukur. Sehingga dapat dikatakan bahwa validitas berhubungan dengan “ketepatan” dengan alat ukur.
Menjelaskan standart terapi kombinasi pada penangan hipertensi
Kombinasi dua obat dosis rendah direkomendasikan untuk kondisi TD >20/10 mmHg di atas target dan tidak terkontrol dengan monoterapi. Secara fisiologis konsep kombinasi 2 obat (dual therapy) cukup logis, karena respon terhadap obat tunggal sering dibatasi oleh mekanisme counter aktivasi.
Menjelaskan randomised control dan blinding
Apabila kita ingin membuktikan apakah suatu “intervensi tertentu” akan menghasilkan/menyebabkan “outcome tertentu”, maka kita harus menggunakan disain penelitian RCT. Bahkan, tidak cukup hanya RCT saja, tetapi harus double blind (tersamar ganda).
Mahasiswa mampu menjelaskan dosis
Terapi farmakologi hipertensi diawali dengan pemakaian obat tunggal. Tergantung level TD awal, rata-rata monoterapi menurunkan TD sistole sekitar 7-13 mm Hg dan diastole sekitar 4-8 mmHg Terdapat beberapa variasi dalam pemilihan terapi awal pada hipertensi primer. Sebelumnya guideline JNC VII merekomendasikan thiazide dosis rendah. JNC VIII saat ini merekomendasikan ACE-inhibitor, ARB, diuretic thiazide dosis rendah, atau CCB untuk pasien yang bukan ras kulit hitam. Terapi awal untuk ras kulit hitam yang direkomendasikan adalah diuretic thiazide dosis rendah atau CCB. Di lain pihak guideline Eropa terbaru merekomendasikan 5 golongan obat sebagai terapi awal yaitu ACE-inhibitor, ARB, diuretic thiazide dosis rendah, CCB atau -blocker berdasarkan indikasi khusus
Patofisiologi edema tungkai terkait pasien hipertensi
Bendungan atrium kanan & tekanan atrium. kanan, Bendungan vena sistemis dan tekanan venasistemis (vena cava), Hambatan venous return/bendungansistemik, Ekstravasasi cairan a edema