Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
SKENARIO 6 - Coggle Diagram
SKENARIO 6
anatomi dan histologi pada Payudara dan Pankreas
Batas-Batas
anterior: Dari kanan ke kiri, colon transversum dan perlekatan mesocolon transversum, bursa omentalis, dan gaster
posterior: Dari kanan ke kiri: ductus choledochus, vena porta dan vena lienalis, vena cava inferior, aorta, pangkal arteria mesenterica superior, musculus psoas sinister, glandula suprarenalis sinistra, ren sinister, dan hilus lienalis
Vaskularisasi
Arteri
Arteri lienalis
Arteri pancreaticoduodenalis superior
Arteri pancreaticoduodenalis inferior
Vena
Vena yang sesuai dengan arterinya mengalirkan darah ke sistem porta (Snell, 2014).
Enzim digestif dihasilkan oleh sel bagian eksokrin dan hormon disintesis oleh kelompok sel epitel endokrin yang dikenal sebagai pulau Langerhans. Bagian eksokrin pankreas adalah kelenjar asinar kompleks yang serupa dengan struktur kelenjar parotis. Pada sediaan histologi, keduanya dapat dibedakan karena tidak terdapat duktus striata dan adanya pulau Langerhans pada pankreas.
Ciri khas lain adalah bahwa pada pankreas, bagian awal duktus interkalaris mempenetrasi lumen asinus. Sel sentroasinar kecil yang terpulas pucat membentuk bagian intra-asinar di duktus interkalaris dan hanya ditemukan pada asinus pankreas. Duktus interkalaris bergabung membentuk duktus interlobular berukuran lebih besar yang dilapisi epitel silindris. Tidak terdapat duktus striata di pankreas.
Anatomi payudara
Payudara terletak di fascia superficialis yang meliputi dinding anterior dada dan meluas dari pinggir lateral sternum sampai linea axillaris media, dan pinggir lateral atas payudara meluas sampai sekitar pinggir bawah musculus pectoralis major dan masuk ke axilla. Pada wanita dewasa muda payudara terletak di atas costa II–IV
Secara umum payudara dibagi atas korpus, areola dan puting. Korpus adalah bagian yang membesar. Di dalamnya terdapat alveolus (penghasil ASI), lobulus, dan lobus. Areola merupakan bagian yang kecokelatan atau kehitaman di sekitar puting. Tuberkel–tuberkel Montgomery adalah kelenjar sebasea pada permukaan areola
Histologi Payudara
Setiap kelenjar payudara terdiri dari 15−25 lobus yang tersusun radier di sekitar puting, yang berfungsi menyekresi air susu bagi neonatus. Setiap lobus, dipisahkan oleh jaringan ikat dan jaringan lemak, yang merupakan kelenjar ductus ekskretorius lactiferus. Ductus ini bermuara ke papilla mammae
Sebelum pubertas, kelenjar payudara terdiri atas sinus laktiferus dan beberapa cabang sinus ini, yaitu duktus laktiferus. Struktur khas kelenjar dan lobus pada wanita dewasa berkembang pada ujung duktus terkecil. Sebuah lobus terdiri atas sejumlah duktus yang bermuara ke dalam satu duktus terminal dan terdapat dalam jaringan ikat longgar.
Duktus laktiferus menjadi lebar dan membentuk sinus laktiferus di dekat papilla mammae. Sinus laktiferus dilapisi epitel berlapis gepeng pada muara luarnya yang kemudian berubah menjadi epitel berlapis silindris atau berlapis kuboid. Lapisan duktus laktiferus dan duktus terminal merupakan epitel selapis kuboid dan dibungkus sel mioepitel yang berhimpitan
Definisi, Etiologi, Mekanisme Metastasis, Epidemiologi dan Komplikasi Ca Mammae
Definisi Ca Mammae
Kanker payudara adalah keganasan yang berasal dari sel kelenjar, saluran kelenjar, dan jaringan penunjang payudara, tidak termasuk kulit payudara
Etiologi Ca Mammae
Hormon dan Faktor Reproduksi
Radiasi Pengion pada saat perumbuhan payudara
Riwayat Keluarga
Mekanisme Metastasis Ca Mammae
Pengertian Metastasis
kemampuan sel untuk lepas dari tumor primer kemudian masuk ke dalam sirkulasi menuju jaringan jauh dan membentuk tumor sekunder
Proses Metastasis
. Perkontinuitatum, yaitu sel kanker keluar dari organ tempat tumbuhnya dan kemudian menyebar ke struktur disekitarnya
Limfogen, yaitu sel kanker menyebar mengikuti aliran limfe dan menimbulkan metastasis di kelenjar getah bening regional
Hematogen, yaitu sel kanker masuk ke pembuluh darah vena dan menyebar ke organ tubuh lainnya
Transluminal, yaitu sel kanker menyebar melalui saluran pernafasan, saluran pencernaan, dan saluran kemih
Transcelomik, yaitu sel kanker menyebar dengan menembus permukaan peritoneal, pleural, pericardial atau ruang subarachnoid
Iatrogenic, yaitu sel kanker lepas dari tumor induk karena tindakan operasi, trauma atau pemijatan.
Epidemiologi dan Komplikasi Ca Mammae
Dari 175 penderita dengan kanker payudara yang mengalami kekambuhan, 38% mempunyai keluhan, 18.3% ditemukan pada pemeriksaan diri sendiri oleh penderita, 19.4% ditemukan dengan pemeriksaan oleh dokter, 12% dengan kelainan pada pemeriksaan darah, 5.1% kelainan pada toraks, 1.1% dengan kelainan mammogram. Jelas disini 75% kekambuhan dapat dideteksi secara klinis
Komplikasi yang mungkin terjadi untuk pembedahan adalah infeksi penumpukan seroma-nekrosis flap-edema lengan sehingga perlu mobilisasi dini dan lain-lain.
Komplikasi yang mungkin terjadi untuk pembedahan adalah infeksi penumpukan seroma-nekrosis flap-edema lengan sehingga perlu mobilisasi dini dan lain-lain.
Penegakan Diagnosis dan Pemeriksaan Penunjang (Patologi Klinik, Patologi Anatomi dan Radiologi)
Pemeriksaan Sadari atau Breast Self Examination (BSE)
Pemeriksaan Radiologi
Mamografi Payudara
USG Payudara
MRI (Magnetic Resonance Imaging)
Diagnosa Sentinel Node
Ultrasonografi
PEMERIKSAAN PATOLOGI ANATOMI
Pemeriksaan FNAB
Tru-cut Biopsi atau Core Biopsy
Biopsi Terbuka dan Spesimen Operasi
Pemeriksaan Immunohistokimia
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Pemeriksaan Tumor marker
Definisi, Klasfikasi dan Etiologi Paraneoplastic Syndrome
Sindrom paraneoplastik adalah penyakit atau gejala yang dihasilkan dikarenakan keberadaan Kanker dalam tubuh, bukan dikarenakan keberadaan sel kanker local
Klasifikasi
Sindrom Endokrin paraneoplastic
Sindrom sekresi hormon antidiuretik yang tidak sesuai (SIADH)
Hiperkalsemia
Sindrom Cushing
Hipoglikemia
Sindrom Dermatologi Dan Rheumatologi Paraneoplastik
Acanthosis Nigricans
Dermatomiositis
Osteoartropati Hypertrophic
Vaskulitis leukositoklastik
Pemfigus Paraneoplastik
Sindrom Manis
Sindrom Hematologi Paraneoplastik
Eosinofilia
Granulositosis
Aplasia Sel Merah Murni
Trombositosis
Etiologi
Etiologi Penyakit ini timbul akibat adanya sekresi hormon tumor, peptide atau sitokin atau reaktivitas imun antara sel-sel ganas tumor dengan jaringan normal.
Pathogenesis dan Patologi Anatomi Terjadinya Paraneoplastic Syndrome
Patogenesis sindrom endokrin paraneoplastik hasil dari produksi menyimpang oleh tumor hormon protein, prekursor hormon, atau zat mirip hormon. Kanker umumnya tidak mensintesis hormon steroid, kecuali yang timbul pada organ dengan steroidogenesis fisiologis
Patogenesis gangguan paraneoplastik neuromuskular tidak diketahui, tetapi mungkin multifaktorial, berkorelasi dengan virus menjadi virulen, pembentukan autoantibodi, atau produksi zat yang mengubah fungsi saraf
Patologi anatomi
Jenis reseptor dan subtipe histologis memiliki sedikit dampak yang diketahui terhadap kemungkinan berkembangnya sindrom parane oplastik. Faktor klinis lain seperti limfaketerlibatan nodus, invasi ruang limfovaskular dan invasi perineural diketahui merupakan faktor buruk untuk payudara kanker secara umum, tetapi tidak diketahui apakah faktor-faktor ini memberikan peningkatan risiko pengembangan sindrom paraneoplastik
Antibodi hanya ditemukan pada 60–70% sindrom paraneoplastikpasien dengan kanker payudara.
empat komponen untuk diagnosis gangguan neurologis paraneoplastik.
adanya gejala neurologis
diagnosis kanker dalam waktu 4 tahun sejak onset neurologis manifestasi
pengecualian gangguan neurologis lainnya
setidaknya satu dari berikut: analisis CSF menunjukkan peradangan dengan sitologi negatif, otak MRI menunjukkan lesi di lobus temporal, atau temuan aktivitas epilepsi di lobus temporal oleh elec troencephalogram
Tatalaksana
PERAWATAN MEDIS
Pengobatan tumor yang mendasari
Secara umum, protokol terapi yang digunakan adalah sama seperti yang diterapkan pada pasien tanpa sindrom paraneoplastik (yaitu, operasi, radiasi, atau kemoterapi, tunggal atau dalam kombinasi)
Pengobatan pada duagaan gangguan yang dimediasi immune
Pilihan terapi kedua adalah didasarkan pada imunosupresi (dengan immunoglobulin intravena, steroid atau obat imunosupresif lainnya, atau dengan pertukaran plasma).
Perawatan ini harus disediakan untuk pasien dengan antibody yang teridentifikasi dengan jelas dalam serum mereka
Beberapa pasien dengan pemfigus paraneoplastic, tampaknya rituximab memberikan beberapa manfaat, namun studi lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi pengamatan ini.
Eaton Lambert myasthenic sindrom (ELMS) dapat terjadi pada pasien dengan limfoma, thymoma, atau kanker rectum, pankreas, payudara, ginjal, prostat, atau rahim. ELMS bisa menghilang setelah reseksi bedah dari tumor primer tetapi tidak setelah radioterapi atau kemoterapi.
Pada beberapa kasus pasien hanya diberikan pengobatan secara simptomatik seperti analgesik, antiepilepsi, pengobatan psikiatri, fisioterapi, dan pemberian ventilasi oksigen.
PERAWATAN BEDAH
Perawatan bedah untuk pasien dengan sindrom paraneoplastik biasanya diarahkan pada neoplasma yang mendasari. Di sisi lain, beberapa gangguan paraneoplastik sembuh dengan cepat tanpa operasi pada tumor primer (misalnya, pada pasien dengan osteoarthropathy hipertrofik,reseksi baik tumor atau saraf vagus ipsilateral menyebabkan remisi dari gejala yang cepat)
KONSULTASI
Sindrom paraneoplastik harus dievaluasi secara klinis oleh tim dokter terkoordinasi, termasuk ahli onkologi medis, ahli bedah, ahli onkologi radiasi, ahli endokrin, hematologis, ahli saraf dan dermatologis
Fisiologi gula darah dan Mammae
Fisiologi regulasi gula darah
Regulasi gula darah adalah proses dimana kadar gula darah normal dipertahankan oleh tubuh, sangat erat hubungannya dengan hormon insulin dan glukagon pancreas
Mekanisme Pengaturan
Glukosa disimpan di hati dalam bentuk glikogen bila konsentrasi glukosa darah berkurang hati melepaskan glukosa kembali ke dalam darah
Fungsi insulin dan glukagon penting untuk sistem pengatur umpan balik mempertahankan konsentrasi glukosa darah normal
Saat hipoglikemia hormon epinefrin yang disekresikan oleh kelenjar adrenal selanjutnya meningkatkan pelepasan glukosa dari hati
Sekresi hormon pertumbuhan dan kortisol. Kedua hormon ini mengurangi kecepatan pemakaian glukosa oleh sebagian besar sel tubuh, akan mengembalikan kadar glukosa darah menjadi normal.
Fisiologi Payudara
Hormon yang mempengaruhi perubahan
. Mulai dari masa hidup anak melalui masa pubertas, masa fertilitas sampai ke klimakterium dan menopause. Sejak pubertas, pengaruh estrogen dan progesteron yang dipengaruhi ovarium dan juga hormon hipofise, telah menyebabkan duktus berkembang dan timbulnya asinus.
Perubahan sesuai dengan daur menstruasi. Sekitar hari kedelapan menstruasi, payudara jadi lebih besar dan pada beberapa hari sebelum menstruasi berikutnya terjadi pembesaran maksimal, 12 kadang-kadang timbul benjolan yang nyeri dan tidak rata. Selama beberapa hari menjelang menstruasi, payudara menjadi tegang dan nyeri, begitu menstruasi mulai semuanya berkurang.
Pada kehamilan, payudara menjadi besar karena epitel duktus lobul, duktus alveolus berploliferasi dan hipofise anterior memicu laktasi. Air susu di produksi oleh sel-sel alveolus, mengisi asinus, kemudian dikeluarkan melalui duktus ke puting susu
Patogenesis penurunan kesadaran
Etiopatogenesis hipoglikemia pada pasien yang menderita tumor sel non-islet termasuk kerusakan insulin atau reseptor insulin oleh pertumbuhan tumor yang bersifat infiltratif dan penggunaan glukosa berlebihan karena peningkatan sekresi prohormon faktor pertumbuhan insulin 2 (IGF2). Gen IGF2 diekspresikan secara berlebihan dalam jaringan neoplastik. Hal ini diikuti oleh produksi berlebihan dari pro- IGF2 yang mengikat insulin reseptor dan reseptor untuk faktor pertumbuhan insulin dalam hati dan otot. Hasilnya adalah penurunan produksi glukosa dan peningkatan pemanfaatan glukosa di jaringan perifer
Hipoglikemia menyebabkan edema selular, sedangkan hiperosmolaritas menyebabkan sel mengkerut. Kedua kondisi sel ini menyebabkan penurunan eksitabilitas sel-sel saraf yang dapat berlanjut pada penurunan kesadaran.
Manifestasi Klinis dan Diagnosis Banding Paraneoplastic Syndrome
Manifestasi Klinis
Tumor mensekresi molekul bioaktif yang dapat menyebabkan gejala klinis seperti demam, cachexia, dan thrombophilia. Sekresi dari interleukin 6 (IL-6) mempunyai hubungan dengan terjadinya demam pada renal cell carcinoma (RCC) dan pheochromocytoma. Keganasan lain yang berhubungan dengan demam adalah keganasan hematologi meliputi Hodgkin lymphoma dan large B-cell lymphoma
Cachexia dikarakteristik sebagai penurunan signifikan pada berat badan yang disebabkan karena kehilangan jaringan adipose dan otot rangka tubuh. Cachexia pada keganasan berhubungan erat dengan prognosis yang buruk dan timbul akibat beberapa faktor diantaranya adalah kondisi inflamasi kronis atau dapat disebabkan oleh keadaan bukan kegasanan seperti sepsis.
Diagnosis Banding
Glomerulonefritis Akut
Anemia
Kegagalan sumsum tulang
Sindrom Kelelahan Kronis (Myalgic Encephalomyelitis)
Dermatomiositis
Penyakit Jaringan Ikat Campuran / Mixed Connective-Tissue Disease (MCTD)
Sindrom Myelodysplastic (MDS)
Pengobatan Fisik dan Rehabilitasi Sistemik Lupus Eritematosus
Polisitemia Vera
Polimialgia Reumatik