Aristoteles (384-322 SM)
Macedonia

Tentang Aristoteles
Ia merupakan salah satu murid di akademi Plato selama 20 tahun. Ia merupakan seorang filsuf yang sangat berfokus kepada alam. Menurut catatan kuno, tercatat bahwa hampir 170 tulisan lebih milik Aristoteles. Selama ia hidup ia menerbitkan 6 karya tulis. Ia memiliki academinya sendiri yang bernama Lyceum

Walaupun Aristoteles adalah salah satu murid dari akademia Plato, namun ia memiliki beberapa pemikiran yang berbeda dari pemikirian Plato, seperti pandanganya mengenai wanita dan juga mengenai dunia ide serta dunia indrawi.

Aristoteles berpendapat bahwa seluruh pemikiran dan gagasan kita masuk kedalam kesadaran kita melalui apa yang pernah kita dengar dan apa yang pernah kita lihat.

Tingkat realias Plato adalah suaru yang kita pikirkan dengan akal kita, sedangkan tingkat realtitas tertingi Aritstoteles adalah sesuatu yang kita lihat dengan indra kita.

Menurut Aristoteles manusia lahir dengan akal dan pikiran. Ia tidak mempercayai bahwa adanya dunia ide sebelum kita lahir. Menurutnya sebelum kita lahir, akal manusia kosong. Setelah kita dapat menggunakan indra kita maka akal manusia baru dapat bekerja dan mencerna hal hal yang baru.
Aristoteles tidak menyangkal pernyataan bahwa manusia memiliki akal bawaan, namun ia menyangkal akan adanya "ide bawaan"

Doktrin Aristoteles tentang Bentuk dan Substansi
Menurutnya, suatu benda mengandung substansi dan bentuk. Substansi adalah bahan untuk membuat benda benda tersebut. Sedangkan bentuk adalah ciri khas dari benda tersebut.

Aristoteles percaya bahwa segala sesuatu dialam ini mempunyai potensi untuk menjadi suatu bentuk tertentu. Mudahnya ia percaya bahwa semua di alam ini memiliki ciri khasnya masing masing, tergantung pada potensi substansi yang membentuknya.

Sebab Akhir
Aristoteles mempunyai pandangan yang unik tentang sebab akhibat alam. Dia berpendapat bahwa ada sebab sebab yang berbeda dialam.

Ia membagikannya menjadi 4 jenis sebab yaitu

Sebab Formal
Menunjukan apakah sesuatu itu, bahwa hal itu ditentukan oleh definisi, bentuk, pola, inti, seluruh, sintesis atau pola dasar. Hal ini meliputi jumlah penyebab dari segi prinsip-prinsip umum atau hukum, sebagai keseluruhan (yakni, macrostructure) adalah penyebab komponen, yang dikenal sebagai hubungan seluruh menyebabkan bagian dari hal


Ringkasnya, bentuk tertentu ditambahkan pada sesuatu sehingga sesuatu itu memiliki bentuk tertentu.Contoh : Bentuk kursi ditambah pada kayu, sehingga kayu menjadi sebuah kursi.

Sebab Material
Adalah sesuatu yang datang ke dalam eksistensi sebagai bagian dari konstituen, atau bahan-bahan dasar. Ini akan mereduksi penjelasan tentang penyebab ke bagian (faktor, elemen, konstituen, bahan) membentuk keseluruhan (sistem, struktur, kompleks, rumit, komposit atau kombinasi) sebuah hubungan yang dikenal sebagai bagian hal yang menyebabkan seluruh.


ingkasnya, bahan dari mana benda tertentu dibuat menjadi penyebab kejadian.Contoh : kursi dibuat dari kayu.

Sebab Efisien
Adalah bahwa dari mana perubahan atau akhir dari perubahan pertama dimulai. Ini untuk mengetahui apa yang membuat dari apa yang dilakukan dan apa yang menyebabkan perubahan dari apa yang berubah. Hal ini dapat merupakan pemahaman tentang hubungan sebab dan akibat saat ini.


Ringkasnya, sumber kejadian menjadi faktor yang menjalankan atau menggerakkan kejadian.Contoh : tukang kayu yang membuat kursi.

Sebab Akhir
Adalah bahwa untuk kepentingan apapun yang ada atau dilakukan, termasuk tindakan disengaja dan tindakan instrumental. Artinya, Penyebab Akhir adalah tujuan akhir atau dari mana dan ke mana perubahan itu. Ini juga mencakup ide-ide modern dari penyebab psikologis seperti kemauan, kebutuhan, motivasi, atau motif, rasional, irasional, etika, yang tujuannya untuk memberikan perilaku.


Ringkasnya, tujuanlah yang menjadi sasaran sebuah kejadian.Contoh : kursi dibuat untuk tempat duduk

Logika
"bentuk dan substansi" merupakan hal yang penting dalam filsof Aristoteles.
Aristoteles ingin membagikan atau mebgkategorikan semua benda dalam alam ini. Ia percaya bahwa manusia memiliki pernan penting dlam membagikan kategori kategori ini.

Penemuan terbesarnya alam ilmu logika adalah silogisme. Silogisme maksudnya uraian berkunci, yaitu menarik kesimpulan dari kenyataan yang umum atas hal yang khusus dan dapat digunakan dalam menarik kesimpulan yang baru dan tepat dari dua kebenaran yang telah ada

Politik
Menurutnya pada dasarnya manusia adalah hewan politik. Tanpa masyarakat disekeliling kita, kita bukanlah manusia sejati. Ia mengemukakan bagaimana cara mengatur sebuah masyarakat agar tercipta suasana yang damai dan ideal, maka dari itu dia mengemukakan beberapa sistem politik.

Tangga Alam
Menurutnya bahwa kita hidup dalam perbedaan subkategori dan kategori. Ada benda hidup dan benda mati. Benda hidup adalah benda yang dapat berkembang.

Manusia adalah makluk yang menduduki posisi tertinggi dalam alam karena dapat berfikir berlogika dan semua yang dimiliki oleh makluk hidup lain.

  1. Monarki


    Monarki (kerajaan), diperintah oleh seorang raja untuk kepentingan semua, tapi jika sebaliknya dapat berpotensi tirani (seorang pemimpin mengatur segala sesuatu untuk kepentingannya sendiri)


  2. Aristokasi


    Aristokrasi, diperintah beberapa orang untuk kepentingan bersama, jika sebaliknya dapat berpotensi oligarki, memperkaya sekelompok orang saja.


  3. Policy


    Polity, diperintah semua rakyat untuk kesejahteraan umum, jika sebaliknya, mayoritas rakyat memerintah untuk kepentingan si miskin saja dapat menjadi demokrasi.

Etika
Menurutnya manusia dapat hidup dengan menggunakan kemampuannya dan kecakapannya agar dapat mendapatkan hidup yang ideal. Ia membagikan 3 bentuk kebahagiaan.

  1. Hidup senang dan nikmat.
  2. Hidup menjadi warga negara yang bebas dan tanggung jawab
  3. Hidup menjadi sebagai seorang filsof
    Menurutnya ketiga hal ini harus dilakukan saat yang sama maka manusia dapat mendapatkan kebahagiaan dan kepuasan.

Etika Plato ataupun Aristoteles menggemakan ajaran pengobatan yunani: hanya dengan menjaga keseimbangan dan kesederhaanaan sajalah aku dapat mencapai kehidupan yang bahagia dan selaras.

Pandangan Aristoteles Tentang Wanita
Aristoteles mempunyai pandangan yang salah tentang wanita. Berbeda dengan gurunya Aristoteles berpendapat bahwa wanita adalah bentuk dari pria yang tidak sempurna.

Pernyataan Aristoteles ini membuktikan 2 pernyataan yaitu:

  1. Bahwa Aristoteles tidak memiliki banyak pengalaman praktis dengan wanita dan anak anak
  2. Betapa segala sesuatu dapat menjadi demikian kacau jika hanya kaum pria yang menguasai ilmu filsafat dan pengetahuan.