Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Manajemen Memori 2, Nikolaus Thomas Ariyanto 190710063 - Coggle Diagram
Manajemen Memori 2
Pengalokasian Berurut dengan Partisi Dinamis
Ciri-ciri pengalokasian memori berurut dengan partisi dinamis:
Pada kondisi awal, memori utama tidak dibagi-bagi menjadi partisi-partisi.
Pemartisian dilakukan pada saat image proses akan disalinkan ke memori utama.
Ukuran partisi yang dialokasikan akan disesuaikan dengan ukuran image proses
Partisi akan dibebaskan jika program sudah selesai
Membutuhkan pengelolaan informasi mengenai area memori utama yang masih kosong dan dapat dialokasikan ke proses.
Keuntungan:
Tidak terjadi fragmentasi internal karena partisi memori dialokasikan sesuai dengan ukuran image proses
Proses pengalokasian memori:
Mencari hole: fragmen memori utama yang masih kosong dan cukup besar untuk menampung ukuran image proses
Setelah terjadi alokasi maka hole ybs. Akan menjadi lebih kecil
Hole yang sisa yang terlalu kecil tidak dapat dialokasikan ke proses lain > fragmentasi eksternal
Best-fit
Algoritma ini mencari blok memori kosong paling kecil yang mampu menampung proses. Butuh waktu lama karena harus melihat seluruh blok memori, tetapi fragmentasi external ditekan sekecil mungkin.
First-fit
Algoritma ini mencari memori kosong dari alamat awal memori utama sampai menemukan blok yang mampu menampung proses. Algoritma ini sederhana dan cepat.
Next-fit
Sama seperti first-fit, tapi pencarian dimulai dari lokasi penempatan terakhir sampai ditemukan blok memori yang besarnya mencukupi.
Worst-fit
Pencarian dimulai dari awal sampai akhir memori untuk menemukan lokasi kosong (hole) yang paling besar.
Kelemahan pemartisian dinamis:
Framentasi eksternal
Operasi alokasi dan dealokasi menjadi lebih rumit dibandingkan pemartisian statis.
Proses alokasi dan dealokasi butuh pengolaan memori kosong. Metode untuk pengelolaan memori:
Metode peta bit:
Menggunakan suatu area memori khusus untuk mencatat seluruh area kosong pada memori utama.
Metode linked list:
Informasi mengenai hole kosong berikutnya dicatat pada hole kosong sebelumnya
Informasi besarnya ukuran hole yang kosong & pointer / referensi ke hole kosong berikutnya diletakkan diawal suatu hole yang kosong.
Tidak diperlukan area memori khusus utk mencatat informasi memori kosong > menghemat kapasitas memori utama
Pengalokasian Berurut dengan Sistem Buddy
Sistem Buddy memartisi memori secara dinamis pada saat alokasi, dimana ukuran partisi selalu berupa bilangan pangkat 2
Alokasi memori pada sistem buddy adalah
Menentukan ukuran partisi:
jika suatu proses baru akan diload maka akan ditentukan ukuran partisi yang akan dibuat untuk memuat proses. Ukuran partisi tsb adalah bilangan pangkat 2 terkecil yang dapat memuat proses tersebut.
Pengalokasian:
selanjutnya adalah mencari hole yang besarnya seukuran dgn perhitungan diatas.Jika tidak ada, sistem buddy mencari hole yang berukuran sedikit lebih besar. Kemudian memecahnya secara bertahap sehingga didapatkan hole dengan ukuran yang ditentukan diatas.
Kekurangan sistem buddy:
Fragmentasi internal tetap terjadi.
Kelebihan sistem buddy:
Dealokasi proses dapat dilakukan dengan cepat dengan aturan pemangkatan bilangan 2.
Pengalokasian Tak-berurut dengan Sistem Paging
Ciri-ciri alokasi tak berurut dengan sistem paging:
Memerlukan pengalamatan logika khusus yang membagi suatu ruang alamat logika proses menjadi bagian-bagian yang berukuran sama yang disebut dengan page.
Memori fisik dipartisi secara statis yang disebut dengan frame page, atau disebut frame saja, yang berukuran sama dengan page pada ruang alamat logika.
Sistem paging memakai pengalokasian memori tak berurut. Jadi suatu image proses dapat menempati lebih dari satu frame yang letaknya tidak harus berurutan.
Sistem paging membutuhkan pengelolaan informasi mengenai seluruh frame-frame yang masih kosong dan tersedia untuk dialokasikan.
Tidak terjadi fragmentasi eksternal, sedangkan fragmentasi internal hanya terjadi pada sejumlah frame tertentu saja.
Konsep alokasi memori dengan sistem paging:
Memori utama dibagi menjadi frame-frame kecil berukuran sama. Tiap frame memiliki nomer frame sebagai referensi
Setiap proses dibagi menjadi page-page seukuran frame.
Saat proses diload, page-page proses diletakkan pada frame-frame yang tersedia dan kemudian page table diisi untuk memetakan asosiasi page dan frame yang dialokasikan.
Page table umumnya berisi nomer frame-frame yang telah dialokasikan untuk image proses. Indeks dari page table dapat digunakan sebagai referensi nomer page yang dialokasikan.
Page table digunakan untuk translasi alamat logika ke alamat fisik pada saat kode instruksi program dieksekusi.
Translasi Alamat:
Addess binding pada sistem paging terjadi pada saat eksekusi (execution time). Alamat referensi pada kode instruksi program adalah alamat pada ruang logika proses, sehingga pada saat eksekusi, alamat referensi tersebut haruslah ditranslasi ke alamat fisik memori utama yang sesungguhnya.
Proteksi memori:
Mekanisme proteksi berfungsi untuk menghindari pengaksesan memori secara ilegal, misalnya pengaksesan bagian memori yang ditempati proses lain atau kode instruksi sistem operasi.
Proteksi pada sistem paging:
Proteksi terhadap frame memori > menambahkan bit proteksi untuk tiap entri page table.
Memory sharing
Penting untuk menghemat penggunaan kapasitas memori
Jika ada 2 atau lebih proses memiliki bagian kode instruksi atau data yang sama, maka bagian tersebut dapat digunakan bersama dan cukup diletakkan sekali di frame memori. Masing-masing proses mengacu ke frame yang sama pada page tablenya
Pengalokasian Tak-berurut dengan Sistem Segmentation
Sistem segmentation memakai sistem pemartisian secara dinamis. Memori utama tidak dipartisi dari awal, namun dipartisi pada saat terjadi alokasi memori utama ke proses baru.
Ciri-ciri pengalokasian dengan sistem segmentation:
Sistem segmentation memerlukan pengalamatan logika khusus yang memecah image proses suatu program menjadi bagian-bagian yang disebut dengan segmen.
Pemartisian memori utama terjadi secara dinamis pada saat alokasi. Ukuran partisi disesuaikan dengan besarnya segmen program yang hendak dialokasikan.
Sistem segmentation memakai pengalokasian memori tak berurut, sehingga segmen-segmen image proses dari program dapat menempati bagian memori utama yang letaknya terpisah satu sama lain.
Segmentation membutuhkan pengelolaan informasi mengenai seluruh area kosong atau hole yang tersebar di memori utama.
Pada sistem segmentation tidak terjadi fragmentasi internal, namun fragmentasi eksternal tetap terjadi.
Alokasi memori
Image proses dibagi menjadi beberapa segmen yang ukurannya tidak harus sama.
Pada saat image proses dialokasikan ke memori utama, segmen-segmen image proses ditempatkan pada bagian memori yang masih kosong dan informasi alokasi dicatat pada segment table dari proses tersebut.
Segment table berisi rekaman nilai limit, yang berisi panjang segmen dan nilai base, yang berisi alamat awal bagian memori utama yang dialokasikan ke segmen. Indeks rekaman pada segment table menunjukkan nomor segmen yang dialokasikan.
Proteksi memori
Pada sistem segmentation, proteksi pengalamatan dapat dilakukan secara hardware yang akan membandingkan alamat logika yang diakses dengan nilai limit segmen alamat tersebut di segment table.
Memory sharing
Pada sistem segmentation, sharing segmen antara 2 atau lebih proses dapat dilakukan dengan mencatat lokasi alokasi segmen tersebut ke tabel segmen masing-masing proses.
Nikolaus Thomas Ariyanto
190710063