Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Kulit Bersisik - Coggle Diagram
Kulit Bersisik
Psoriasis
Komplikasi
Psoriasis guttata biasanya akan hilang sendiri dalam 12-16 minggu tanpa pengobatan,
walau pada beberapa pasien dapat muncul lesi plakat kronis
Psoriasis tipe plakat kronis dapat berlangsung seumur hidup
Remisi spontan dapat terjadi pada 50% pasien dalam waktu yang bervariasi
Penyulit nya berupa terjadi eritrodermi, yakni suatu kegawatdaruratan
edukasi dan pencegahan
Pasien harus berikan penjelasan mengenai penyakitnya dan pasien harus
disadarkan bahwa terapi hanya akan mengontrol psoriasis tetapi tidak dapat menembihkan.
Memberitahukan bahwa psoriasis tidak menular.
Menghindari faktor resiko seperti stress, obesitas, merokok, konsumsi alkohol
Cegah kekeringan pada kulit
Hindari pewangi yang dapat mengiritasi kulit
Makan makanan yang sehat
Klasifikasi
Psoriasis tipe plak
Psoriasis gutata
Psoriasis pustulosa
generalisata
dan lokalisata
Psoriasis inversa
Psoriasis artritis
Eritroderma psoriatika
pemeriksaan penunjang
Audpits (+)
Kasvlek (+)
KOH (-)
histopatologi : ditemukan parakeratosis,dengan hiperkeratosis, akantosis,pemanjangan rete ridge, pemanjangan papila dermis disertai mikroabses Munro di epidermis, dermis sembab dengan sebukan sel limfosit dan monosit.
Defenisi
penyakit peradangan kulit yang kronik dan residif,
mempunyai dasar genetik, dengan karakteristik
gangguan pertumbuhan dan diferensiasi epidermis
Tata Laksana
Topikal
Kortikosteroid (hydrocortisone 1%)
Kalsipotrien / analog vit D
Tar, Anthralin, Acidum salycilikum
UVA/UVB
sistemik : metrotreksat
patogenesis psoriasis dan hubungannya dengaan imun
fase awal :Protein utama yang dihasilkan oleh sel dentritik (CD) dan sel dendritik myeloid tipe inflamatori (CDi), limfosit Th tipe 1 (Th1), limfosit Th tipe 17 (Th17) dan keratinosit (K) pada psoriasis. FG: growth factor; iNOS: inducible nitric oxide synthase
fase pertengahan : Setelah inisiasi kaskade inflamasi, disregulasi jalur sinyal IL-23 memicu ekspansi dan aktivasi sel T tipe Th17 dan Th22. Efek produk sitokin seperti TNF dan IFN-γ pada keratinosit, dapat menginduksi sirkuit inflamatori kompleks yang menstimulasi proliferasi keratinosit, proliferasi vaskuler, dan akumulasi serta aktivasi leukosit lanjutan pada lesi psoriasis.
imunopatogenesis : melibatkan sistem imun innate (keratinosit, sel dendritik, histiosit, neutrosit, mastosit, sel endotel)
sistem imun didapat (limfosit T).
fase akhir : NGF mengaktivasi limfosit T dan menarik infiltrat sel-sel inflamasi. Nerve growth factor diketahui menginduksi ekspresi sitokin potensial berupa RANTES pada keratinosit.
CMD Psoriasis
anamnesis
OLDCART
C : pada awalnya lesi kecil namun semakin lama semakin melebar.
Pasien juga mengeluhkan terkadang terasa gatal dan terasa seperti terbakar
KT : pasien mengeluhkan sakit gigi
RPT : pasien pernah mengalami keluhan yang sama sekitar 6 bulan
RPK : - disangkal
pemeriksaan fisik
Plak anuler (“ring-worm”-like)/plak serpiginosa
skuama pada tepi aktif yang eritem
Batasnya vesikuler, berkembang secara sentrifugal
Bagian tengah bersih tanpa lesi (Central Healing)
pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan histopatologis
Pemeriksaan ASTO ( anti – streptolysin titer O)
Pemeriksaan faktor rheumatoid
Foto rontgen tulang sendi
Etiologi
Etiologi psoriasis masih belum diketahui pasti
Diduga : penyebab genetik dan kelainan pada sistem imun
Orang-orang yang mewarisi gen PSORS I-VIII
Faktor pencetus yang terlibat : infeksi (seperti infeksi Streptococcus), cedera jaringan kulit (seperti luka bakar), stres, merokok, konsumsi alkohol berlebihan, defisiensi vitamin D, dan beberapa jenis obat (seperti obat antimalaria dan lithium).
Faktor resiko: riwayat psoriasis di keluarga, infeksi virus atau bakteri, stres, obesitas, dan merokok.
Tinea Corporis
Tata Laksana
Terbinafin 1%
Ketokonazole 2%
Mikonazol 0,25%
pemeriksaan penunjang
Wood lamp : Didapatkan fluoresensi kuning kehijauan
KOH (+)
edukasi dan pencegahan
Tidak meminjam dan meminjamkan pakaian, handuk dsb.
Gunakan shampo dan sabun sesudah olahraga
Hindari penggunaan pakaian ang ketat
Bawa hewan peliharaan jika terdapat bulu rontok berbentuk pathces
defenisi
infeksi jamur superfisial pada kulit tubuh yang
disebabkan oleh dermatofita
komplikasi
Infeksi sekunder pada kulit
Abses pada kulit
folikulitis
etiologi :
Trichophyton
Microsporum
Epidermophyton.
risk factor :
Lingkungan yang hangat dan lembab
Kontak dengan manusia dan hewan yang terjangkit dermatofit
Paparan tanah yang terkontaminasi dan fomit (benda yang dapat membawa infeksi seperti baju, sprei, tikar atletik, dan furniture)
Paparan rekreasional dan okupasional, misal pada gulat
Gangguan sistem imun, misal pada diabetes mellitus, limfoma, dan pasien usia tua
Pityriasis Rosea
edukasi dan pencegahan
Menjelaskan ptiriasis akan sembuh sendiri
Tidak mengguanakn bahan bahan iritan yang dapat mengiritasi kulit.
Seperti parfum, sabun mandi
Gunakan sabun mandi yang menggunakan aemolien
Menjaga sanitasi dan hygenitas yang tinggi untuk mencegah iritasi kulit
defenisi
suatu kelainan kulit akut yang diawali dengan timbulnya makula/plak soliter berwarna merah muda dengan skuama halus (“herald patch”), kemudian dalam beberapa hari sampai beberapa minggu timbul lesi serupa dengan ukuran lebih kecil di badan dan ekstremitas proksimal yang tersusun sesuai lipatan kulit (christmas tree pattern).
komplikasi: Jika tidak ditangani dengan baik dapat menyebabkan hiperpigmentasi, pada ibu hamil yang terkena ptyriasis rosea, terutama 15 minggu pertama kehamilan memiliki risiko keguguran
Tata laksana :
Simtomatis,Gatal : sedativa, topikal
(bedak asam salsilat yg dibubuhi menthol 0,1 persen.
Flu/kelainan kulit luas : asiklovir 5x800mg sehari dalam seminggu
UVB.
etiologi :
-Human herpesvirus (HHV)
-Virus influenza H1N1
-Streptococcus sp
Obat-obatan dan vaksin berhubungan dengan erupsi menyerupai pityriasis rosea (pityriasis rosea-like eruption).
risk factor :
Belum diketahui faktor risiko pasti yang meningkatkan kejadian pityriasis rosea.
Pasien dengan kondisi imunitas terganggu
misalnya pasien immunocompromised atau pasien hamil
Liken Simplex Chronic
defenisi
atau neurodermatitis sirkumskripta merupakan suatu peradangan kulit kronik yang sangat gatal berupa penebalan kulit dan likenifikasi berbentuk sirkumkripta, akibat garukan atau gosokan berulang.
edukasi dan pencegahan
Tidak menggaruk luka dengna tangan ataupun benda
Hindari faktor resiko akibat stress
komplikasi : akibat menggaruk area yang gatal secara terus-menerus menyebabkan luka, bekas luka permanen dan perubahan warna kulit, gatal dapat mempengaruhi tidur, hingga kualitas hidup penderitanya
Tata laksana :
Antipruritus : antihistamin dengan efek sedatif seperti
hidroksisin 10-50mg tiap 4 jam
difenhidramin 25-50mg tiap 4-6 jam (max 300mg/1)
CTM 4mg tiap 4-6 jam (max 24mg/1)
Glukokortikoid topikal (dapat dikombinasi dengan tar)
betametason dropionat salep/krim 0,05% 1-3 x perhari
metilprednisolon aseponat salep/krim 0,1% 1x1
risk factor:
Gangguan psikologis: ansietas, depresi, gangguan obsesif-kompulsif
Gangguan dermatologi: iritasi mekanik, diatesis atopi, kulit kering, dermatosis pruritik, gigitan serangga, jaringan parut, acne keloidalis nuchae, xerosis
Gangguan sistemik: insufisiensi vena
Kecenderungan demografi: neurodermatitis lebih banyak ditemukan pada wanita dewasa
etiologi
Dermatosis dasar: dermatitis atopik, dermatitis kontak alergi, dermatitis statis, infeksi jamur superfisial dan dermatofit, liken sklerosis, skabies, gigitan arthropoda, dan neoplasia kutaneus
Kondisi sistemik yang menyebabkan rasa gatal: gagal ginjal, penyakit obstruksi bilier, limfoma Hodgkin, hipertiroid, hipotiroid, dan polisitemia
Faktor lingkungan: panas, keringat, gesekan pakaian, dan produk kecantikan yang bersifat iritan
Gangguan psikologis: ansietas, depresi, gangguan obsesif-kompulsif, dan gangguan disosiatif
Patofisiologi kulit bersisik
inflamasi ->> sejumlah sel di basal melakukan respon ->>siklus kreatinisasi meningkat->>kulit dibagian inflamasi mengalami keratiosit 30x lebih banyak->> lapisan kulit memadat&mengumpul->>terlepasna stratum koerneum dari kulit ->> skuama