Lesi kulit psoriasis melibatkan epidermis dan dermis. 5 Terdapat penebalan epidermis, disorganisasi stratum korneum akibat hiperproliferasi epidermis dan peningkatan kecepatan mitosis, disertai peningkatan ekspresi intercellular adhesion molecule 1 (ICAM 1) serta abnormalitas diferensiasi sel epidermis. Gambaran histopatologisnya antara lain elongasi rete ridges, parakeratosis, serta infi ltrasi berbagai sel radang. Sel T CD 3+ dan CD 8+ dapat ditemukan di sekitar kapiler dermis dan epidermis. Sel dendritik CD 11c+ biasanya ditemukan di dermis bagian atas. 3,5 Invasi sel CD 8+ ke epidermis berkaitan dengan munculnya lesi kulit. Aktivasi sel T terutama dipengaruhi oleh sel Langerhans. Sel T serta keratinosit yang teraktivasi akan melepaskan sitokin dan kemokin, dan menstimulasi infl amasi lebih lanjut. Selain itu, kedua komponen ini akan memproduksi tumor necrosis factor α (TNF α), yang mempertahankan proses infl amasi. Oleh karena itu, psoriasis bukan hanya disebabkan oleh autoimunitas terkait sel limfosit T seperti teori terdahulu, tetapi melibatkan proses yang lebih kompleks termasuk abnormalitas mikrovaskuler dan keratinosit