Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Mikroorganisme dan Imun - Coggle Diagram
Mikroorganisme dan Imun
Jenis epitel yang melapisi kulit dan permukaan tubuh
Epitel gepeng selapis (simple squamous epithelium); Epitel kubus selapis (simple cuboidal epithelium); Epitel silindris selapis (simple columnar epithelium); Epitel pipih berlapis (stratified squamous epithelium); Epitel kubus berlapis (stratified cuboidal epithelium); Epitel silindris berlapis (strarified columnar epithelium); Epitel kolumnar pseudostratifikasi (pseudostratified columnar epithelium); Epitel transisional (transitional epithelium)
Klasifikasi mikroorganisme
parasit
dikelompokkan ke dalam Kingdom, Subkingdom, Phylum, Class, Subclass, Order, Suborder, Family, Genus, Spesies.
jamur
jamur dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu kelompok jamur bersekat dan kelompok tidak bersekatnya hifa. Contoh kelompok fungi tidak bersekat adalah kelompok Zygomycota. Sementara kelompok bersekat, yaitu Ascomycota, Basidiomycota, dan Deuteromycota
Bakteri
bakteri coccus, bacilli, dan spiral. Coccus memiliki bentuk bulat atau bujur telur. Jenis yang satu ini bisa hidup sendiri, tapi bisa juga hidup dalam formasi dengan bakteri sejenis lainnya.
Klasifikasi flora normal
flora residen
mikroorganisme tertentu yang biasanya ditemukan pada bagian tubuh tertentu dan pada usia tertentu. Keberadaan nya selalu tetap, jika ada perubahan akan kembali seperti semula. ---merupakan organisme komensal. Ada yang bersifat mutualisme.: mendapatkan makanan dari sekresi dan produk-produk buangan tubuh manusia, dan tubuh memperoleh vitamin atau zat hasil sintesis dari flora normal
flora transien
mikroorganisme nonpatogen atau potensial patogen yang berada di kulit dan selaput lendir/mukosa selama kurun waktu beberapa jam, hari, atau minggu. Keberadaan mikroorganisme ini ada secara tiba- tiba (tidak tetap) dapat disebabkan oleh pengaruh lingkungan, tidak menimbulkan penyakit . Flora sementara biasanya sedikit. Jika flora residen berubah, maka mikroba ini akan melakukan kolonisasi, berbiak dan menimbulkan penyakit.
respon imun terhadap mikroorganisme bakteri
Respons imun terhadap bakteri ekstraseluler bertujuan untuk menetralkan efek toksin dan mengeliminasi bakteri. Respons imun alamiah terutama melalui fagositosis oleh neutrofil, monosit serta makrofag jaringan. sedangkan intaseluler dapat bertahan bahkan berkembangbiak didalam sel fagosit. oleh karena itu, untuk mengeliminasi bakteri ini diperlukan imunitas termediasi sel.
Morfologi mikroorganisme
bakteri
mikroorganisme yang tidak bisa dilihat oleh mata telanjang. Bakteri memiliki bentuk bermacam-macam yaitu, bulat, batang dan spiral. Bakteri berbentuk bulat dikenal sebagai basil. Kata basil berasal dari bacillus yang berarti batang.
parasit
protozoa/amuba; helminth/cacing; artropoda/insecta/serangga
jamur
Tubuh jamur tersusun dari komponen dasar yang disebut hifa. Hifa membentuk jaringan yang disebut miselium. Miselium menyusun jalinan-jalinan semu menjadi tubuh buah.
sifat mikroorganisme
bakteri
Organisme multiselluler. Prokariot (tidak memiliki membran inti sel ).Umumnya tidak memiliki klorofil. Memiliki bentuk tubuh yang beraneka ragam. Hidup bebas atau parasit.
parasit
organisme yang hidup pada atau di dalam makhluk hidup lain (disebut inang) dengan menyerap nutrisi, tanpa memberi bantuan atau manfaat lain padanya. Parasit dapat menyerang manusia dan hewan, serta menurunkan produktivitas inang yang ditumpanginya.
jamur
bersifat eukariotik, dimana semua sel fungi memiliki membran inti; tidak memiliki klorofil pada sel nya; bersifat heterotrof
respon imun terhadap mikroorganisme jamur
Meskipun dapat terjadi pembunuhan intraseluler, jamur terbanyak diserang ekstraseluler oleh karena ukurannya besar.Neutrofil merupakan sel terfektif, terutama terhadap kandida dan aspergillus.
respon imun terhadap mikroorganisme parasit
dikarenakan parasit mempunyai daur hidup yang rumit maka respon imun tubuh kurang bermakna dalam perlawanan terhadap parasit dan banyak penyakit parasit yang berkembang menjadi penyakit kronis
interaksi mikroorganisme dengan epitel
Jamur dan bakteri ditemukan pada semua permukaan epitel mukosa tubuh manusia Interaksi jamur-bakteri dapat menguntungkan atau merugikan bagi inang.Flora normal pada bagian tubuh tertentu terdiri dari komunitas unik inti dan mikrobiota sekunder yang berevolusi melalui hubungan simbiosis dengan inang dan hubungan kompetitif dengan spesies lain.
mekanisme mikroorganisme memasuki barier dengan melewati epitel
Dalam tubuh banyak terdapat kuman yang tergolong opportunistik seperti jamur, protozoa, bakteri, maupun virus. Saat sistem kekebalan tubuh bekerja dengan baik, mereka diam tidak menyebabkan apa-apa, tetapi saat kekebalan tubuh lemah atau fungsinya menurun