Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
KESELAMATAN, KESEHATAN KARYAWAN, DAN MANAJEMEN RISIKO - Coggle Diagram
KESELAMATAN, KESEHATAN KARYAWAN,
DAN MANAJEMEN RISIKO
MENGAPA KESELAMATAN KERJA PENTING
Keselamatan kerja dan pencegahan kecelakaan menjadi perhatian manajer untuk sejumlah alasan
Lebih dari 80% pekerja dalam sebuah survei memeringkat keselamatan di tempat kerja lebih penting dibandingkan upah minimum, hari sakit, dan cuti hamil
PERAN MANAJEMEN DALAM KESELAMATAN KERJA
Mengurangi kecelakaan acap kali
Sikap manajemen menjadi hal krusial
Pemberi kerja harus melembagakan komitmen mereka dengan kebijakan keselamatan kerja
Pengarahan Manajer Mengenai Hukum Keselamatan Kerja
STANDAR OSHA DAN PENGARSIPAN
OSHA beroperasi di bawah klausul standar “umum”
INSPEKSI DAN SURAT PEMANGGILAN
OSHA menegakkan standarnya melalui inspeksi dan (jika diperlukan) surat pemanggilan.
OSHA tidak dapat melakukan inspeksi tanpa izin dan persetujuan pemberi kerja
Mereka dapat melakukan inspeksi dengan surat izin penggeledahan atau sejenisnya
TANGGUNG JAWAB DAN HAK PEMBERI KERJA DAN KARYAWAN
Baik pemberi kerja maupun karyawan mempunyai tanggung jawab dan hak di bawah Undang-Undang Keselamatan Kesehatan Kerja
Pemberi kerja bertanggung jawab untuk memberikan “tempat kerja yang bebas dari bahaya yang diketahui,” untuk mengenal baik standar wajib OSHA, dan untuk memeriksa kondisi tempat kerja untuk memastikannya memenuhi standar OSHA.
Pemberi kerja mempunyai hak untuk meminta nasihat dan konsultasi di luar tempat kerja dari OSHA, meminta dan menerima identifikasi petugas kepatuhan OSHA secara semestinya sebelum inspeksi, dan untuk diberi tahu mengenai alasan inspeksi oleh petugas kepatuhan tersebut.
Karyawan juga mempunyai hak dan tanggung jawab, tetapi OSHA tidak memanggil mereka karena melanggar tanggung jawab mereka
Mereka mempunyai hak untuk menuntut keselamatan dan kesehatan kerja pada pekerjaan tanpa takut akan mendapatkan hukuman
Apakah yang Menyebabkan Kecelakaan?
Kondisi tidak aman
Perlengkapan yang tidak terlindungi dengan baik
Perlengkapan cacat
Prosedur berbahaya di sekitar mesin atau perlengkapan
Penyimpanan tidak aman—kepenuhsesakan, pemuatan secara berlebihan
Penerangan yang tidak semestinya—cahaya yang menyilaukan, pencahayaan yang kurang terang
Ventilasi yang tidak semestinya
mengurangi kondisi tidak aman
Mengurangi kondisi tidak aman adalah lini pertahanan pertama pemberi kerja dalam pencegahan kecelakaan.
Teknisi keselamatan kerja harus mendesain pekerjaan untuk menghilangkan atau mengurangi bahaya fisik.
Pemberi kerja menggunakan alat-alat terkomputerisasi untuk mendesain perlengkapan yang lebih aman.
kejadian kebetulan
tindakan karyawan yang tidak aman
Permasalahan dan Cara Mengatasinya
Bahan kimia dan higiene industri
Standar OSHA menyebutkan batasan paparan untuk sekitar 600 bahan kimia.
Bahan-bahan berbahaya seperti ini membutuhkan pengambilan sampel udara dan tindakan preventif serta pencegahan lainnya
Pengelolaan bahaya seperti ini termasuk dalam area higiene industri dan melibatkan pengenalan, evaluasi, dan pengendalian
PAPARAN ASBESTOS DI TEMPAT KERJA DAN KUALITAS UDARA
Asbestos adalah sumber utama penyakit pernapasan yang berhubungan dengan pekerjaan.
Standar OSHA mengharuskan beberapa tindakan sehubungan dengan asbestos.
Pemberi kerja harus memantau udara manakala mereka memperkirakan tingkat asbestos meningkat hingga setengah kali dari batasan yang diizinkan (0,1 serat per sentimeter kubik).
ALKOHOLISME DAN PENYALAHGUNAAN ZAT ADIKTIF
Kebijakan tempat kerja bebas obat-obatan
Pelatihan penyelia
Edukasi karyawan
Bantuan karyawan
Pengetesan obat-obatan
STRES, KEJENUHAN, DAN DEPRESI
Bangun hubungan yang memuaskan, menyenangkan, dan kooperatif dengan rekan kerja dan karyawan.
Jangan mengambil pekerjaan lebih dari yang Anda mampu lakukan.
Bangun hubungan yang efektif dan suportif dengan atasan Anda.
Negosiasikan dengan atasan Anda untuk tenggat waktu yang realistis pada proyek penting.
Belajarlah sebanyak yang Anda mampu mengenai kegiatan yang akan datang dan dapatkan lead time sebanyak mungkin untuk mempersiapkan diri.
Carilah waktu setiap hari untuk pelepasan dan relaksasi.
Berjalan-jalanlah di sekeliling kantor untuk menjaga tubuh Anda tetap segar dan waspada.
Temukan cara untuk mengurangi kebisingan yang tidak perlu.
Kurangi jumlah hal-hal sepele dalam pekerjaan Anda
Batasi interupsi.
Jangan menunda untuk mengatasi permasalahan yang tidak disukai.
Buatlah “daftar kekhawatiran” konstruktif yang berisi solusi untuk setiap permasalahan.
Dapatkan tidur berkualitas yang lebih lama dan lebih baik
KEJENUHAN
Ubahlah pola Anda.
Lakukan hal untuk melepaskan diri dari semuanya secara berkala.
Nilai kembali sasaran Anda berdasarkan nilai intrinsiknya.
Pikirkan mengenai pekerjaan Anda.
Tetaplah aktif
Keamanan Kerja dan Manajemen Risiko
MANAJEMEN RISIKO PERUSAHAAN
proses untuk menilai paparan terhadap kehilangan dalam operasi dan menentukan cara terbaik untuk menghapuskan, mengelola, atau mengurangi risiko dari dampak negatif peristiwa merugikan pada bisnis.
MENCEGAH DAN MENGATASI KEKERASAN DI TEMPAT KERJA
Meningkatkan tindakan keamanan
Meningkatkan penyaringan karyawan
Gunakan pelatihan kekerasan di tempatkerja
PERSYARATAN DASAR UNTUK PENCEGAHAN TINDAK KRIMINAL
Filosofi dan kebijakan perusahaan pada tindak kriminal.
Investigasi terhadap pelamar kerja.
Pelatihan kesadaran tindak kriminal.
Manajemen krisis.
KEAMANAN PERUSAHAAN DAN PRIVASI KARYAWAN
Mendistribusikan kebijakan yang (a) menyatakan bahwa perusahaan mempunyai hak untuk menginspeksi dan menggeledah karyawan serta barang-barang pribadi, media elektronik, dan berkas mereka; dan (b) bahwa lemari di ruang ganti dan meja tetap merupakan properti perusahaan dan dapat digeledah
Melatih penyelidik untuk berfokus pada fakta dan untuk menghindari penuduhan.
Mengingat bahwa karyawan dapat meminta perwakilan karyawan untuk hadir pada saat wawancara investigasi.
Memastikan semua investigasi dan penggeledahan dilakukan secara merata dan tidak diskriminatif.
RENCANA KELANGSUNGAN BISNIS DAN KEADAAN DARURAT
Kemungkinan keadaan darurat yang terjadi karena kebakaran, serangan, dan masalah-masalah serupa berarti pemberi kerja membutuhkan rencana kelangsungan fasilitas dan keadaan darurat.
Rencana tersebut harus mencakup deteksi awal masalah, metode untuk mengomunikasikan keadaan darurat secara eksternal, dan rencana komunikasi untuk memulai evakuasi.
TERORISME
Menyaring identitas setiap orang yang memasuki tempat tersebut
Mengecek pos secara teliti.
Mengidentifikasi di muka “organisasi krisis” yang ramping yang dapat menjalankan perusahaan secara interim setelah ancaman teroris.
Mengidentifikasi sebelumnya dalam kondisi apakah Anda akan menutup perusahaan tersebut, serta proses penutupannya
Menetapkan proses untuk membentuk tim manajemen krisis.
Menyiapkan rencana evakuasi dan memastikan bahwa jalan keluarnya ditandai dengan jelas dan tidak terhalang.
Menunjuk seorang karyawan yang akan berkomunikasi dengan keluarga dan karyawan di luar tempat tersebut.
Mengidentifikasi sebuah lokasi di luar fasilitas Anda yang lega untuk digunakan sebagai area berkumpul semua personel yang dievakuasi
Menunjuk di muka beberapa karyawan yang akan melakukan penghitungan orang di area berkumpul evakuasi.
Menetapkan kebijakan dan prosedur pengiriman pesan teks darurat untuk memberi tahu individu yang terpengaruh bahwa keadaan darurat mungkin terjadi.