Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
HERNIA NEKLEUS PULPOSUS, MUHAMMAD HELMI AZAZI, 1808260083 - Coggle Diagram
HERNIA NEKLEUS PULPOSUS
ANATOMI
-
MEDULA SPINALIS
Sumsum tulang belakang atau medula spinalis adalah kumpulan serabut saraf yang dikelilingi oleh tulang, cakram tulang rawan, ligamen, dan otot, untuk melindunginya dari cedera dan guncangan akibat gerakan tubuh.
-
Bentuk organ vital ini relatif silinder dengan panjang sekitar 45 cm, dan hanya sekitar dua pertiga bagian dari total panjang ruas-ruas tulang belakang.
CAUDA EQUINA
Tulang belakang meruncing dan berakhir pada tingkat antara vertebra lumbal pertama dan kedua pada orang dewasa rata-rata.
Bagian bola yang paling distal dari sumsum tulang belakang disebut konus medullaris, dan ujungnya yang meruncing berlanjut sebagai ujung filum.
Distal ke ujung sumsum tulang belakang ini adalah kumpulan akar saraf, yang penampilannya seperti ekor kuda dan karenanya disebut cauda equina (bahasa Latin untuk ekor kuda)
-
-
-
KLASIFIKASI HNP
Grade 1
Grade 2
Grade 3
-
Extrusi diskus intervertebral: nukleus keluar dari anulus fibrosus dan berada di
bawah ligamentum longitudinalis posterior.
Prolaps diskus intervertebral: nukleus berpindah, tetapi masih dalam lingkaran anulus fibrosus
Protrusi diskus intervertebralis: nukleus terlihat menonjol ke satu arah tanpa kerusakan annulus fibrosus.
PERBEDAAN HNP DAN LBP
LBP atau low back pain merupakan istilah medis yang digunakan untuk menyebutkan nyeri pinggang oleh sebab apapun, bisa karenakekakuan atau cedera pada otot dan struktur sendi lainnya, kelainan tulang belakang, proses peradangan di dalam rongga tulang panggul, proses sumbatan pada saluran kemih,
Herniated Nucleus Pulposus (HNP) atau”syaraf terjepit”, yaitu suatu gangguan akibat merembes (menonjol) atau melelehnya (hernia) lapisan atau bantalan permukaan ruas tulang belakang (nucleus pulposus) dari ruang antar ruas tulang (discus intervertebralis) sehingga terjadipenekanan pada syaraf tulang belakang dan syaraf tepi (yaitu, saraf yang berasal dari syaraf tulang belakang).
PENEGAKAN DIAGNOSA
Gejala
Pasien mengalami rasa sakit atau nyeri pada lengan dan kaki. Jika HNP terjadi di punggung bawah (HNP lumbal), rasa sakit paling intens dirasakan pada bokong, paha, betis, dan kaki. Jika HNP terjadi pada tulang belakang leher, rasa sakit paling intens dirasakan pada bahu dan lengan.
Melemahnya fungsi otot. Hal ini menyebabkan keterbatasan kemampuan beraktivitas, seperti membungkuk, memindahkan barang, berjalan, dan berlari.
-
-
P. Penunjang
CT Scan: Dilakukan untuk mengetahui gambaran tentang kondisi kolom tulang belakang serta struktur di sekitarnya.
MRI: Dilakukan untuk memastikan lokasi terjadinya HNP dan bagian saraf yang ikut terpengaruh. Pemeriksaan dengan MRI akan memberikan gambaran yang lebih jelas, karena dapat melihat struktur jaringan lunak seperti jaringan saraf.
Myelogram: Dilakukan untuk melihat adanya tekanan pada saraf tulang belakang dan saraf lainnya, serta untuk mengetahui ukuran dan lokasi HNP.
Rontgen: Untuk memastikan bahwa gejala yang dialami pasien bukan disebabkan oleh patah tulang, tumor, atau infeksi.
-
Pemeriksaan saraf: Untuk melihat lokasi terjadinya kerusakan saraf secara akurat. Metode yang biasanya dipakai adalah pemeriksaan konduksi saraf dan elektromiogram (EMG).
TATALAKSANA DAN EDUKASI
Terapi konservati
-
Pasien harus tidur di atas kasur yang keras, berlapis papan di bawahnya supaya kasur tidak melengkung selama beberapa minggu sampai 3 bulan.
-
Bila nyeri dan keluhan subyektif menghilang, maka mobilisasi dapat dilakukan lambat laun untuk kemudian dbantu dengan ‘braces’, ‘corset’ atau ‘belt’
Terapi operatif
Operasi bertujuan untuk menghilangkan penekanan dan iritasi pada saraf sehingga nyeri dan gangguan fungsi akan hilang.
-
Edukasi
-
-
Untuk Anda hendaknya jika ingin mengambil sesuatu atau benda yang berat lakukan dengan posisi yang benar jangan dengan membungkuk
KOMPLIKASI DAN PROGNOSIS
-
-
-
Prognosis Hernia Nukleus Pulposus (HNP) pada pasien yang menjalani operasi laminektomi memiliki angka mortalitas 0,3%. Pasien yang mendapat terapi dini dan agresif memiliki prognosis keseluruhan yang lebih baik.
-
-