Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Islam, Perempuan, dan Feminisme - Coggle Diagram
Islam, Perempuan, dan Feminisme
Nasib Perempuan Pra Islam
Peradaban Hindu dan China tidak lebih baik dari peradaban Yunani dan Romawi. Hak hidup seorang perempuan yang bersuami harus berakhir pada saat kematian suaminya; isteri harus dibakar hidup-hidup pada saat mayat suaminya dibakar.
dalam ajaran Yahudi martabat perempuan sama dengan pembantu. Ayah berhak menjual anak perempuan, kalau ia tidak mempunyai saudara laki-laki. Ajaran mereka menganggap perempuan sebagai sumber laknat, karena dia-lah yang menyebabkan Adam terusir dari surga.
Konsep Islam Tentang Perempuan
Pemuliaan Islam terhadap Perempuan
Islam datang untuk membebaskan perempuan dari perlakuan yang tidak manusiawi dari berbagai kebudayaan manusia sebagai-mana disebutkan di atas. Islam adalah agama pertama yang menempatkan perempuan sebagai makhluk yang tidak berbeda dengan laki-laki dalam hakikat kemanusiaannya.
Kesamaan Kedudukan Perempuan dengan Laki-laki
dalam hal bahwa kedua-duanya adalah manusia beserta segala potensinya. Sebagai makhluk Allah yang diciptakan dalam bentuk yang sempurna, manusia baik laki-laki maupun perempuan memiliki potensi menjadi khalifah Allah (Q.S. al-Baqarah:30) dengan tugas memakmurkan bumi.
dalam hal menerima beban taklif (melaksanakan hukum) dan balasannya kelak di akhirat.
Perbedaan Perempuan dengan Laki-laki
Letak perbedaan ini, menurut K.H. Ali Yafie, sebagian besar menyangkut dua hal, yaitu: perbedaan biologis dan perbedaan fungsional dalam kehidupan sosial.
Hak-Hak Perempuan
hak politik, hak
bekerja/profesi, dan hak belajar (Shihab, 1998:303-315).
Menyikapi Ayat dan Hadis Misoginis
diperlukan kajian yang komprehensif dan tidak memihak agar dapat diperoleh pemahaman yang benar terkait dengan hadis-hadis dan ayat-ayat al-Qur‟an tersebut, serta tidak terjebak pada tekstualisme yang kaku, atau sebaliknya liberalisme yang lepas kontrol.
hadis tentang perempuan kurang akal dan agamanya, bisa ditelusuri melalui sisi psikologis atau konteks zaman, dan konteks munculnya hadis tersebut.
Pandangan Islam Terhadap Feminisme
Gerakan feminisme muncul di Barat, dan tidak dapat dipungkiri merupakan respon dan reaksi terhadap situasi dan kondisi kehidupan masyarakat di sana. Di Barat, sejak zaman dahulu sampai awal abad modern, perempuan disamakan dengan budak dan anak-anak, dianggap lemah fisik maupun akalnya.
Dalam pandangan Islam, ide dasar dan utama yang diper-juangkan oleh feminisme berupa kesetaraan kedudukan dan hak antara perempuan dengan laki-laki adalah sesuatu yang tidak benar dan menyalahi kodrat kemanusiaan.
Allah SWT menciptakan laki-laki dan perempuan dengan kondisi fisik, biologis, dan psikologis yang berbeda. Perbedaan-perbedaan ini kemudian menimbulkan fungsi yang berbeda pada diri mereka masing-masing.
Oleh karena itu sangat bijaksana saat Allah SWT membedakan hak dan kewajiban mereka. Bahkan Islam juga menyebutkan sejumlah perbedaan hak dan kewajiban di antara mereka yang malah saling melengkapi. Misalnya, hak isteri adalah kewajiban suami, begitu juga sebaliknya. Semuanya telah diatur demikian, karena laki-laki dan perempuan diciptakan berpasangan (Q.S. Yasin:36).