Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
LOW BACK PAIN, Medan, 27 Mei 2021, TUGAS MIND MAPPING SGD 16, NADIANTY AZ…
LOW BACK PAIN
NBP/LBP
- Etiologi : Mechanical low back pain (Lumbar sprain/strain, HNP, spinal stenosis, osteoporosis), Non Mechanical low back pain (Neoplasia, infectious, inflammatory arthritis), dan Visceral low back pain (disease of pelvic organs exmpl : prostatitis, endometritis, renal disase dll).
- Definisi : Neuro Back Pain / Low back pain merupakan suatu nyeri pada daerah punggang bawah yang
dihasilkan dari rangsangan fisik atau sikap tubuh yang buruk (poor posture), merupakan suatu proses kumulatif yang menyebabkan punggung bagian bawah di
bawah tekanan mekanik yang berat yang menyebabkan penurunan disabilitas dan keterbatasan gerak sendi lumbosacral.
- Red Flag : These “red flags” include a history of trauma, fever, incontinence, unexplained weight loss, a cancer history, long-term steroid use, parenteral drug abuse, and intense localized pain and an inability to get into a comfortable position. Red flags were designed for use in acute low back pain, but the underlying concept can be applied more broadly in the search for serious underlying pathology in any pain presentation.
- Yellow Flag : Yellow flags are pyschosocial factors shown to be indicative of long term chronicity and disability: A negative attitude that back pain is harmful or potentially severely disabling. Fear avoidance behaviour and reduced activity levels. An expectation that passive, rather than active, treatment will be beneficial. ellow flags are psychosocial indicators suggesting increased risk of progression to long-term distress, disability and pain.
Penegakan Diagnosa
Spondilosis Lumbalis
- Pemeriksaan Fisik : Pem Vital Sign, Pem Umum Head to Toe, Pem. Lokalisata, Pemeriksaan Neurologis, Pememriksaan sensoris, pemeriksaan refleks fisiologis dan pemeriksaan refleks patologis. juga pemeriksaan khusus seperti tes patrick, tes Laseque, tes contra patrick dan tes contra laseque.
- Pemeriksaan Penunjang : Foto X ray vertebrae : dapat ditemukan adanya osteofit dan penipisan diskus intervertebralis, juga adanya sub articular sclerosis.
- Anamnesis : Anamnesis Pribadi, KU< KT, RP sebelumnya, RPK, RPO, R.Kebiasaan, R. Gizi, R.Lingkungan. Tanyakan gejala pada pasien (OLDCART) adakah riwayat trauma sebelumnya ?
-
Penegakan Diagnosa
Spondilosis Lumbalis
- Pemeriksaan Fisik : Pem Vital Sign, Pem Umum Head to Toe, Pem. Lokalisata, Pemeriksaan Neurologis, Pememriksaan sensoris, pemeriksaan refleks fisiologis dan pemeriksaan refleks patologis. juga pemeriksaan khusus seperti tes patrick, tes Laseque, tes contra patrick dan tes contra laseque.
- Pemeriksaan Penunjang : Foto X ray vertebrae : dapat ditemukan adanya osteofit dan penipisan diskus intervertebralis, juga adanya sub articular sclerosis.
- Anamnesis : Anamnesis Pribadi, KU< KT, RP sebelumnya, RPK, RPO, R.Kebiasaan, R. Gizi, R.Lingkungan. Tanyakan gejala pada pasien (OLDCART) adakah riwayat trauma sebelumnya ?
Osteoporosis
- Pemeriksaan Fisik : Pem Vital Sign, Pem Umum Head to Toe, Pem. Lokalisata pada vertebrae , Pemeriksaan Neurologis, Pememriksaan sensoris, pemeriksaan refleks fisiologis dan pemeriksaan refleks patologis. juga pemeriksaan khusus
- Pemeriksaan Penunjang : Foto X ray vertebrae : untuk melihat dengan lebih jelas kondisi tulang yang patah, untuk melihat densitas tulang dan lainnya.
- Anamnesis : Anamnesis Pribadi, KU< KT, RP sebelumnya, RPK, RPO, R.Kebiasaan, R. Gizi, R.Lingkungan. Tanyakan gejala pada pasien (OLDCART) adakah riwayat trauma sebelumnya ?
Anatomy
Anatomi Medulla Spinalis
- Bagian Organ Medulla Spinalis yaitu Substansia grisea medulla spinalis dan substansia alba medulla spinalis.
- Bagian organ substansia grisea medulla spinalis terdiri dari cornu dorsalis, cornu ventralis dan cornu lateralis.
- Bagian organ substansia alba medulla spinalis yaitu adanya lintasan Tractus Corticospinalis, Tractus Spinothalamicus, Tractus Spinocerebelllaris.
- Selain itu juga terdapat struktur selaput pembungkus yaitu meninges spinalis, arachnoidea mater spinalis dan pia mater spinalis.
Anatomi Cauda Equina
- Merupakan struktur berupa untaian berkas-berkas syaraf yang vertikel yang dinamakan cauda equina.
- Terdapat struktur lain di inferior setelah organ medulla spinalis dan secara makroskopis berlanjut meruncing yaitu connus medularis.
- Dan dari sisi apex struktur connus medularis berjalan turun ke suatu struktur fillum terminale.
Anatomi Klinis
- HNP Lumbal : Saraf tepi yang mengalami kerusakan pada kasus ini adalah N.Ischiadicus/N.Sciatic setentang L4 s.d S3.
- HNP Cervical : Saraf Tepi yang mengalami kerusakan yaitu pada plexus cervicalis setentang C1-C4 dan plexus brachialis setentang C5-T1/2.
- Spondilosis Lumbalis : Saraf tepi yang mengalami kerusakan pada kasus ini adalah N.Ischiadicus, juga plexus lumbosacral setentang T12- S5.
Anatomi Vertebrae
- Terdiri dari 33 ruas yaitu 7 ruas vertebrae cervical, 12 ruas vertebrae thoracal, 5 ruas vertebrae lumbal, 5 ruas vertebrae sacral, dan 4 ruas vertebrae coccygeus.
- Selain itu Vertebrae memiliki struktur corpus vertebrae, proc. spinosus vertebrae, proc. transversus vertebrae, canalis spinalis, discus intervetbralis (tdd dari annulus fibrosus, nucleus pulposus), juga terdapat posterior dan anterior longitudinal ligament.
Prognosis dan Komplikasi
-
Osteoporosis
- Prognosis : Prognosis osteoporosis ditentukan oleh penegakan diagnosis dan terapi yang tepat, serta kepatuhan berobat pasien.
- Komplikasi : Komplikasi utama osteoporosis yaitu fraktur. Fraktur dapat terjadi pada berbagai regio tulang. Fraktur menurunkan kualitas hidup. Rasa nyeri, penurunan mobilitas, serta hambatan dalam menjalankan aktivitas sehari-hari akan mempengaruhi kualitas hidup.
Spondilosis Lumbalis
- Prognosis : baik jika dapat dilakukan intervensi yang baik.
- Komplikasi : Spondilosis lumbalis yang menetap, HNP, stenosis tulang belakang, radikulopati serviks, skoliosis
Patofisiologi NBP/LBP
- Faktor usia lanjut, beban tubuh, postur tubuh yang berubah karena adanya trauma primer ataupun sekunder, menyebabkan fibrokartilago terkena stres mekanis dan terjadi perubahan degenerasi dan dapat terjadi herniasi pada nukleus pulposus, dengan adanya proses degeneratif tadi juga dapat terjadi penipisan pada diskus intervertebralis dan terbentuknya osteofit sehingga dapat mengenai dorsal root ataupun ventral root ganglion dan menimbulkan nyeri, selain itu juga dapat terjadi penjalan sesuai dengan nervus yang terkena.
Definisi, Etiologi, F.Risk, Klasifikasi
Definisi
- Spondilosis Lumbalis : adalah suatu kondisi pada tulang belakang dimana discus intervertebralis mengalami degenerasi yang diikuti perubahan pada tulang vertebra lumbal, sendi facet, dan jaringan lunak disekitarnya. Nyeri pada spondilosis lumbal dapat disebabkan oleh canal stenosis yang terjadi akibat terbentuknya osteofit.
- HNP (Hernia Nucleus Pulposus) adalah penyakit yang terjadi ketika bantalan ruas tulang belakang bergeser dan menekan saraf tulang belakang.
- Osteoporosis adalah kondisi berkurangnya kepadatan tulang. Hal ini menyebabkan tulang menjadi keropos dan mudah patah.
Etiologi
- Spondilosis Lumbalis : Semakin bertambahnya usia, tulang dan ligamen pada tulang belakang melemah, menyebabkan taji tulang (osteoarthritis). Piringan intervertebrata mengalami degenerasi dan melemah, menyebabkan hernia dan penonjolan pada piringan. Akibatnya, seeorang dapat mengalami beberapa gejala spondylosis.
- HNP (Hernia Nukleus Pulposus) : Penyebabnya adalah memiliki riwayat HNP sebelumnya, riwayat keluarga, riwayat trauma, dan riwayat mengangkat benda yang berat.
- Osteoporosis : dengan usia tua dan menopause pada wanita menyebabkan pengeroposan tulang lebih cepat, riwayat osteoporosis pada keluarga.
F. Risk
- Spondilosis Lumbalis : Kelebihan berat badan, cedera atau trauma pada sendi, predisposisi genetik, dan usia, juga jenis kelamin.
- HNP (Hernia Nuleus Pulposus) : Obesitas, riwayat trauma mekanik, usia.
- Osteoporosis : Wanita, usia tua, riwayat osteoporosis sebelumnya, dll.
Klasifikasi
- HNP (Hernia Nukleus Pulposus): derajat 1 yaitu Protrusi diskus intervertebralis: nukleus terlihat menonjol ke satu arah tanpa kerusakan annulus fibrosus. derajat 2 yaitu Prolaps diskus intervertebral: nukleus berpindah, tetapi masih dalam lingkaran anulus fibrosus. derajat 3 yaitu Extrusi diskus intervertebral: nukleus keluar dari anulus fibrosus dan berada di bawah ligamentum longitudinalis posterior. derajat 4 yaitu Sequestrasi diskus intervertebral: nukleus telah menembus ligamentum longitudinalis posterior.
- Osteoporosis : klasifikasi diagnostik osteoporosis ada 4 yaitu normal dengan T- score >-1, osteopenia dengan T-score antara -1 dan -2,5, osteoporosis dengan T- score <-2,5, osteoporosis berat dengan T-score <-2,5 disertai dengan fraktur fragilitas.
Tata Laksana Farmakologi, Non Farmakologi dan Edukasi
-
Osteoporosis
- Terapi Farmakologi : Bifosfonat, raloksifen, terapi pengganti hormonal, kalsitonin, vitamin D, kalsitriol, kalsium, monitoring terapi.
- Terapi Non Farmakologis : aktivitas fisik, menjalani program rehabilitasi medis.
- Edukasi : Olahraga, menjaga pola hidup yang baik dan menjaga pola makan yang baik, mengurangi aktivitas yang dapat memperberat dari gejala yang dialami.
Spondilosis Lumbalis
- Tata Laksana Farmakologi : obat analgesik OAINS (Contoh analgesik sederhana yang dapat dipakai adalah paracetamol. dapat juga dipakai ibuprofen dll).
Obat muscle relaxant (Contoh: eperison, tisanidin, karisoprodol, diasepam dan siklobensaprin, obat opioid, analgesik adjuvant, kortikosteroid oral.
- Tata Laksana Non farmakologi : terapi rehabilitasi medis (terapi latihan).
- Edukasi : Bed rest, Lakukan kegiatan sehari-hari dengan baik dan benar, olahraga, Jangan mengangkat, mendorong atau menarik. Jangan membungkuk atau jongkok terlalu lama.
-
-
-
-
-