Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
SK 2 (BENJOLAN DI LEHER) (FADILAH 6130019060) - Coggle Diagram
SK 2 (BENJOLAN DI LEHER) (FADILAH 6130019060)
Pemeriksaan
anamnesis
wanita, 35th, benjolan (+) di leher 5 hari yang lalu,
dada sering berdebar-debar,
AKTIVITAS KARDIOVASKULER MENINGKAT
TIROID
sering berkeringat, nafsu makan meningkat namun BB tidak naik
METABOLISME MENINGKAT
fisik
TD 130/90 mmHg, Hr 100x/mnt (irama irreguler), RR 20x/mnt, suhu : 36,8, exopthalmus (+),
STRUMA HIPERTIROID/TIROTOKSIKOSIS
benjolan konsistensi lunak, berbatas tegas, bergerak jika menelan, nyeri tekan(-), vaskularisasi meningkat
kelainan kelenjar tiroid
penunjang
USG: nodul solid
semikistik, uk.5 cm, hipovaskuler tidak tampak kalsifikasi; FNAB : sebaran sel epitel folikel dengan latar belakang bahan koloid
struma non proliferatif
lab = TSH menurun
MEKANISME FEEDBACK HIPERTIROID
anatomi kelenjar tiroid
Kupu2 (p= 3 – 4 cm, L = 2 cm dan berat 30 gr)
Letak : depan trakea (cincin trakea ke-2 dan ke-3) ; meluas dari vertebrae servikal 7- torakal 1
ismus (garis tengah)
posterior :kartilago krikoid
anterior : otot sternotiroid, otot sternohioid dan otot omohioid.
lateral : selubung karotis (arteri karotis interna, vena jugularis interna, nervus vagus)
superior : dengan laring dan laringofaring
medial : trakea & esophagus
vaskularisasi
vena tiroid
media
v. juguaris interna
inferior
v jugularis interna / v brakiosefalika
superior
v. jugularis superior
a. tiroid superior
Nervus laryngeus recurrens
glandula paratiroid
4 nodul kecil terbenar dalam (posterior)
2 pasang struktur kecil
ovoid
kekuningan
permukaan profundus lobus lateral dexter dan sinister glandulae thyroideae
arteria thyroidea inferior, dan vena dan drainase lymphatici
histologi kelenjar tiroid
folikel tiroid
terdiri dari satu lapisan sel folikel tiroid
dikelilingi membran basalis
berisi materi koloid
tiroglobulin, prekusor makromolekul
penyimpanan protein untuk hormon tiroid : T3 dan T4
setiap 20 - 40 folikel dipisahkan jaringan ikat pendukung = merupakan grup sel C (sel parafolikuler)
memproduksi kalsitonin
histologi kelenjar paratiroid
Sel-sel endokrin
sel prinsipal (chief),
sel-sel poligonal kecil dengan inti bulat dan sitoplasma pucat, yang sedikit asidofilik
granula sitoplasmik
iregular
PTH
fisiologi
sintesis, penyimpanan & sekresi hormon tiroid
sel folikel menghasilkan tiroglobulin(Tg) yang mengandung tirosin diangkut ke dalam koloid melalui eksositositosis
iodida dibawa transport aktif sekunder dari darah ke dalam koloid oleh simporter di membran basolateral sel folikel
iodida dioksidasi ke bentuk aktif oleh TPO (Tipopiroksidase) di membran luminal
iodida aktif keluar sel melalui saluran luminal u/ memasuki koloid
dengan dikatalisis oleh TPO perlekatan 1 iodida ke tirosin di dalam Tg menghasilkan MIT (Monoiodotirosin)
perlekatan 2 iodida ke tirosin menghasilkan DIT (Di-iodotirosin)
penggabungan 1 MIT dan 1 DIT menghasilkan T3
penggabungan 2 DIT menghasikan T4
normalnya, sel folikel menelan sebagian koloid yang mengandung Tg melalui proses fagositosis
lisosom menyerang vesikel yang ditelan dan memisahkan produk2 beriodium dari Tg
T3 & T4 berdifusi ke darah
MIT & DIT mengalami deiodinasi dan iodida yang bebas di daur ulang u/ membentuk hormon baru
efek hormon tiroid
efek pada sistem kardiovaskuler
meningkatkan jantung & kekuatan kontraksi shg curah jantung meningkat
efek pada pertumbuhan & sistem pusat
sekresi GH (growth hormone)
meningkatkan produksi IGF-1 (hepar) ->pd pertumbuhan tulang
aktivasi SSP normal pada org dewasa
efek pada metabolisme & produksi panas
efek kalorigenik
peningkatan aktivitas metabolik -> peningkatan produksi panas
efek simpatomimetik
meningkatkan responsivitas sel sasaran thd katekolamin (epinefrin & norepinefrin)
diatur oleh
hipofisi anterior
menghasilkan TSH (Tyroid stimulating hormone)
meningkatkan cAMP di tirotrop (meningkatkan sekresi hormon tiroid)
bila
TSH berkurang
tiroid atrofi dan mengeluarkan hormon tiroid rendah
TSH berlebihan
kelenjar akan hipertrofi dan hiperplasia
regulasi sekresi hormon tiroid
irama diurnal
hipotalamus
TRH (Thyrotropin releasing hormone)
mengaktifkan sekresi TSH di hipofisis anterior
mekanisme umpan balik
kelenjar tiroid
T3 & T4 (hormon tiroid) memadamkan sekresi TSH & menghambat hipofisis anterior & hipotalamus
DD
struma hipertiroid/tirotoksikosis
temuan klinis : gelisah, tidak tahan panas, dada berdebar, penurunan bb, nafsu makan meningkat, mudah lemas, benjolan,takikardi, mudah berkeringat dan teraba hangat pada kulit, sulit menelan
etiologi
ganguan sintesis hormon tiroid yang menginduksi mekanisme kompensasi terhadap kadar TSH serum, sehingga menyebabkan hipertrofi & hiperplasia sel folikel tiroid
patogenesis
akibat kekurangan yodium dapat menghambat pembentukan hormon tiroid oleh kelenjar tiroid shg terjadi penghambatan dalam pembentukan TSH
sehingga sel-sel tiroid mensekresikan troglobulin dalam jumlah besar ke dalam folikel dan kelenjar makin membesar
akibat kurang yodium T3 dan T4 meningkat, ukuran folikel bertambah dan berat
patofisiologi
melibatkan hiperfungsi kelenjar tiroid, destruksi folikel tiroid yang melepaskan hormon tiroid ke sirkulasi sehingga menimbulkan gejala seperti palpitasi, aritmia, dan tremor
faktor resiko
defisiensi yodium
Kelainan metabolik kongenital
penghambatan sintesis hormon oleh zat kimia (substansi dalam kol, lobak, kacang kedelai)
penghambatan sintesis hormon oleh obat
pemeriksaan penunjang
USG
BIOPSI aspirasi jarum halus
pemeriksaan T3, T4, TSH
tata laksana
pengobatan
obat anti tiroid
terapi radioisme
pembedahan
epidemiologi
di seluruh dunia
pnyebab utamanya karena kekurangan yodium
mempengaruhi 200-800 juta orang
perempuan
TSh rendah
graves desease
salah satu jenis gangguan pada sistem kekebalan tubuh yang menjadi penyebab umum hipertiroidisme
etiologi
ikatan autoantibodi thd TSHR di kelenjar tiroid
faktor resiko
jenis kelamin, usia, genetik, perokok, hamil
epidemiologi
banyak terjadi pada perempuan
usia 30-60
banyak terjadi pada kaukasia dan asia
di daerah asupan iodine yang tinggi
patogenesis
bahan tersebut merangsang aktivasi cAMP dalam sel
terdapat antibodi immunoglobulin (TSI) (thyroid stimulating immunoglobulin) berikatan dengan reseptor membran
konsentrasi TSH plasma menurun danTSI meningkat
TSI memiliki efek perangsangan panjang pada kelenjar tiroid
karena sekresi hormon tiroid yang tinggi selanjutnya juga menekan pembentukan TSH oleh kelenjar hipofisis anterior
patofisiologi
mekanisme autoimun yang menghasilkan autoantibody thd thyroid stimulating hormone receptore (TSHR-Ab)
autoantibody akan menstimulasi sintesis dan sekresi hormon tiroid secara berlebihan
autoantibody juga akan bereaksi dg thyroid derived thyroglobin di mata dan menyebabkan reaksi inflamasi dan penumpukan cairan sehingga terjad eksofthalmus
tata laksana
suportif : radioterapi
definitif : pembedahan
informatif : obat anti tiroid
simtomatis
opthalmophaty
obat beta blocker
anatomi leher
os (tulang)
vertebra cervicalis I- VII
manibrium sterni
clavicula
scapula
tulang-tulang basis cranii
mandibula
os hyodeum
cartilagae (tulang rawan)
membentuk larynx
cartilage thyroidea, criodea, arytenoidea,corniculata, cuniofome
membentuk dinding trakea
otot
superficialis
platysma, m. sternomastoid, m. trapezius, otot-otot infrahyoideus, otot-otot suprahyoideus
profundi
otot2 scaleni, praevertebralis, larynx dan pharyng, otot2 tengkuk (erector trunci) & m. levator scapulae
pembuluh darah
arteri caroris communis dan percabangannya, arteri carotis externa dan interna
vena jugularis interna dextra & sinistra, vena braciocephalica, vena facialis, vena lingualis, vena pharyngealis, vena occipitalis, vena throidea superior, vena thyroidea media
lymphonodi
lymphonodi cervicalis superficialis
trigonum colli anterior = di sepanjang vena jugularis anterior
trigonum colli posterior = disepanjang vena jugularis externa
lymphonodi cervicalis profundi
disepanjang v. jugularis interna di bawah m. scm
benjolan
goiter
def :pembesaran kelenjar tiroid
etilogi: ketika TSH/TSI merangsang kelenjar tiroid scr berlebihan
gejala
benjolan, batuk, bb naik, denyut jantung cepat, napas pendek, sensasi penuh pada leher, suara serak, sulit menelan
tumor
def : pertumbuhan sel abnormalyg terus menerus walaupun rangsangannya telah dihentikan, melebihi kebutuhan dan merugikan.
kategori
benign & malignant
benign = ...+oma ; malignant dibagi 2 : sarcoma -> dr sel mesencym, carsinoma -> dr sel epithel
berdasarkan karakteristik parenchym
radang
klasifikasi
radang akut
def : rx pertahanan tubuh karena jejas yang bersifat mendadak disertai tanda makroskopik lokal melibatkan antibodi & sel leukosit
tanda klinis
makroskopik lokal
kalor
peningkatan aliran darah
rubor
karena vasodilatasi (peningkatan perfusi / aliran darah ke dalam kapiler pembuluh darah)
dolor
molekul spt prostaglandin dan bradikinin menyebabkan sensitisasi pdsel saraf -> nyeri dan fungsi menurun
functio laesa
edema
karena peningkatan permeabilitas kapiler dari kebocoran plasma -> penumpukan cairan
2
exudate
1 more item...
transudate
1 more item...
mekanisme
ketika ada jejas -> merangsang sel darah putih terutama makrofag -> melepas mediator inflamasi (histamin, prostaglandin, serotonin, bradikinin) -> menimbulkan vasodilatasi dan permeabilitas pembuluh darah -> terjadi plasma ligage (kebocoan) atau pori2 melebar sehingga akan terjadi ekstravasasi dapat jernih atau keruh.
radang kronis
etiologi
radang akut yang persisten
radang akut yang hilang timbul
asalnya kronik
ciri mikroskopik
proliferasi jaringan fibroblas
neovaskularisasi
tissue damage
infiltrasi sel-sel MN (mononuklear) monosit dan limfosit
klasifikasi
non spesifik
gambaran mikroskopik sama
spesifik
gambaran khas (reaksi granulomatik) -> jaringan granulasi (sel MN, neovaskularisasi, jar fibroblas)
def : rx jaringan hidup thd semua bentuk jejas/injury
anatomi kelenjar saliva
major
kelenjar parotis
terbesar
letak : regio preaurikular dalam jaringan subkutis
produksi sekret dari sel asini
melalui duktus stensen
terbagi oleh n. fasialis
kelenjar supraneural
kelenjar infraneural
kelenjar submandibula
terbesar kedua
menghasilkan sekret mukoid dan serosa
fialirkan melalui duktus Wharton
bag anterior : berada di segitiga submandibula
bag posterior : oleh m. digastrikus
inferior : mandibula
letak : medial & inferior ramus mandibula & m milohioid
membentuk C dan lobus superficial dan profunda
kelenjar sublingual
kelenjar major paling kecil
di dalam mukosa di dasar mulut
terdiri dari sel asini
sekresi mukus
lateral : berbatasan dg mandibula & m. genioglosus
inferior : dibatasi m. milohioid
minor
tersebar di daerah
bukal
labium
palatum
lingual
didapatkan pada utub superior tonsil palatina (kelenjar weber), pilar tonsilaris & pangkal lidah