SISTEM URINARIA & SISTEM REPRODUKSI
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMIHAN
HISTOLOGI URINARIA PRIA DAN WANITA
MEKANISME TERJADINYA MENSTRUASI
FISIOLOGI URINARIA
HUBUNGAN ANTARA SYSTEM URINARIA DENGAN SYSTEM REPRODUKSI
MEKANISME PEMBENTUKAN URIN
ANATOMI REPRODUKSI PRIA DAN WANITA
GANGGUAN PADA HAID
ANATOMI UPPER&LOWER URINARIA
FASE SIKLUS HAID
1. ginjal (renal)
- Cortex renalis
- Columna renalis
- Medulla renalis
- Piramid renalis
- Sinus renalis
- Pelvis renalis
- Ureter
- Vesica urinaria
- Glandula prostata
- Urethra
- Faktor penyakit
- Faktor psikologi
- Faktor otot
- Faktor keseimbangan cairan
Terbagi atas 4 fase:
- Fase menstruasi
- Fase ploriferatif
- Fase sektetorik
- Fase regenerasi
Keduanya sangat berhubungan khususnya secara anatomi, pada laki-laki uretra bergabung dengan tempat penyaluran keluar sperma, pada wanita uretra berdekatan dengan vagina dan terletak pada vestibulum di vulva, selain itu vesica urinaria berada di depan uterus.
- Fase folikuler
- Fase luteal
- Fase menstruasi
- Fase regenerasi
- Ginjal
- Korteks
- Medula
- Nefron ginjal
- Glomerulus
- Sawar filtrasi glomerulus
- Tubulus kontortus proksimal
- Tubulus kontortus distal
- Ductus colligens
- Calix minor
- Ureter
- Lapisan mukosa
- Lapisan muskularis
- Lapisan adventisia
- Vesica Urinaria
- Lapisan mukosa
- Tunika muskularis
- Tunika adventisia/serosa
- Urethra
- Epitel pseudostratified
- Epitel berlapis skuamosa terbanyak.
Mekanisme berkemih terjadi karena vesika urinaria berisi urin yang dapat menimbulkan rangsangan pada syaraf di dinding vesika urinaria. Kemudian rangsangan tersebut diteruskan melalui medulla spinalis di pusat pengontrol berkemih yang terdapat dikorteks serebral. Selanjutnya otak memberi rangsangan melalui medulla spinalis ke neuromotoris di daerah sakral, kemudian terjadi koneksi otot dan relaksasi otot spincter internal. Urin dilepaskan dari vesika urinaria, tetapi masih tertahan sphincter eksternal. Jika waktu dan tempat memungkinkan, akan menyebabkan relaksasi dan urin keluar.
- Polimenorea
Siklus haid lebih pendek dari normal, yaitu kurang dari 21 hari, perdarahan kurang lebih sama atau lebih banyak daripada haid normal. Penyebabnya adalah gangguan hormonal, kongesti ovarium karena peradangan, endometriosis, dan lai-lain
- Oligomenorea
Siklus haid lebih panjang dari normal, yaitu lebih dari 35 hari, dengan perdarahan yang lebih sedikit. Pada kasus ini kesehatan penderita tidak terganggu dan fertilitas cukup baik
- menorea
Keadaan dimana tidak adanya haid selama minimal 3 bulan berturut-turut. Amenorea dibagi menjadi 2, yaitu :
Amenorea primer : kelainan kongenital dan genetik.
Amenorea sekunder : gangguan gizi, metabolisme, tumor, penyakit infeksi, dll.
Amenorea fisiologis : masa sebelum pubertas, masa kehamilan, masa laktasi, dan setelah menopause
- Filtrasi glomelurus
- Rearbsobsi
- Skresi
PRIA
- Skrotum
- Penis
- Testis
- Epididymis
- Ductus deferent
- Seminal glands
WANITA
- mons pubis
- Labium majus
- Labium minus
- Vestibulum vaginae
- Clirotis
- Vagina
- Uterus
- Tuba palofii
- Ovarium