Analisis Kredit

Likuiditas dan Modal Kerja

Aset Lancar dan Kewajiban Lancar

Hal yang harus diperhatikan

Pembayaran sewa minimum atas sewa operasi noncancelable perjanjian.

Kontrak pembangunan atau akuisisi aset jangka panjang sering mewajibkan untuk pembayaran berkelanjuatan dalam jumlah besar. Kewajiban ini dilaporkan sebagai " komitmen " bukan sebagai kewajiban di neraca.

Kewajiban kontinjensi terkait dengan jaminan pinjaman. Kita perlu menilai kemungkinan dari terwujudnya kontingensi ini ketika kita menghitung modal kerja.

Ukuran Likuiditas Modal Kerja

jumlah modal kerja secara keseluruhan dihitung untuk tindakan kebijakan dan peraturan.

Ukuran Likuiditas Rasio Lancar

rumus = aset lancar/ liabilitas jangka pendek

Relevansi dari Rasio Lancar

Mampu mengukur :

Penyangga terhadap kerugian. Semakin besar penyangga, semakin rendah risiko.

Cadangan dana lancar. Ukuran tingkat keamanan terhadap ketidakpastian (pemogokan).

Kemampuan memenui kewajiban lancar. Semakin tinggi keyakinan kewajiban lancar akan dibayar tinggi juga.

Keterbatasan Rasio Lancar

Rasio lancar merupakan ukuran statis atas sumber daya yang tersedia pada suatu waktu. Cadangan saat ini atas sumber daya kas tidak memiliki hubungan logis atau sebab akibat terhadap arus kas masuk di masa mendatangn. Arus kas masuk ini tergatung pada faktor yang tidak tercakup dalam rasio.

Pembilang Rasio Lancar

Kas dan setara kas

Surat berharga yang diperjualbelikan

Piutang usaha

Persediaan

Beban dibayar di muka

Penyebut Rasio Lancar

Kewajiban lancar adalah fokus dari rasio lancar. Kewajiban lancar terutama ditentukan oleh penjualan, dan kemampuan perusahaan untuk membayar saat jatuh tempo.

Menggunakan Rasio Lancar untuk Analisis

Tidak ada hubungan langsung antara saldo akun modal kerja dan kemungkinan pola arus kas masa depan.

Kebijakan manajerial mengenai piutang dan persediaan diarahkan pada pemanfaatan aset yang efisien dan menguntungkan dan kemudian adalah likuiditas.

Likuiditas tergantung pada sebagian besar arus kas prospektif dan pada tingkat lebih rendah pada tingkat kas dan setara kas.

Analisis Komparatif

Perubahan rasio lancar tidak selalu berarti perubahan dalam likuiditas atau kinerja operasi. Sebagai contoh, selama resesi perusahaan mungkin terus membayar kewajiban saat ini sementara persediaan dan piutang menumpuk, menghasilkan peningkatan rasio lancar. Sebaliknya, dalam periode sukses, peningkatan hutang pajak dapat menurunkan rasio lancar.

Manajemen Rasio

Menjelang penutupan periode, manajemen kadang-kadang akan menekan pengumpulan piutang, mengurangi persediaan di bawah tingkat normal, dan menunda pembelian normal. Penerimaan dari kegiatan ini kemudian digunakan untuk melunasi kewajiban lancar. Efek dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan rasio lancar

Analisis siklus perdagangan bersih

Net trade cycle = (piutang/penjualan per hari) + (persediaan/HPP per hari) – (hutang/pembelian per hari).

Ukuran Likuiditas Berbasis Kas Rasio

Rasio Kas terhadap Aset Lancar

(kas+setara kas+efek yang dapat diperdagangkan)/aset lancar

Rasio kas terhadap liabilitas jangka pendek

(kas+setara kas+efek yang dapat diperdagangkan)/liabilitas jangka pendek

Analisis Likuiditas Berdasarkan Aktivitas Operasi

Ukuran likuiditas piutang usaha

Likuiditas mengacu pada kecepatan dalam mengkonversi piutang menjadi kas. Tingkat perputaran piutang adalah ukuran kecepatan ini.

Perputaran piutang usaha

Penjualan neto secara kredit/ rata-rata piutang usaha

Jumlah hari dalam menagih piutang

piutang usaha/ (penjualan/ 360)

Perputaran Persediaan

mengukur rata-rata kecepatan di mana persediaan bergerak melalui dan keluar dari perusahaan.

Beban pokok penjualan/Rata-rata persediaan

Pengukuran Likuiditas Tambahan

Komposisi Aset Lancar

Dengan menggunakan persentase common-size diketahui komposisi asset lancer sebagai indicator likuiditas modal kerja.

Acid-test (quick) ratio

Rasio yang hanya memperhitungkan aset yang sudah dekat dengan uang tunai untuk melunasi kewajiban.

(Kas+setara kas+efek yang diperdagangkan+piutang usaha)/liabilitas jangka pendek

Pengukuran aliran kas

Cash Flow Ratio: Rasio untuk mengukur sejauh mana kemampuan perusahaan membayar hutang jangka pendek dengan uang kas dari hasil operasi.

operating cash flow/current liabilities

fleksibilitas keuangan

Kemampuan perusahaan untuk mengambil langkah guna melawan gangguan tak terduga dalam arus kas

Struktur modal dan solvabilitas

Pentingnya struktur modal

sebagai stabilitas keuangan perusahaan dan risiko kebangkrutan tergantung pada sumber pendanaan dan jenis/jumlah berbagai aset yang dimiliki

Karakteristik utang dan ekuitas

Utang

dilunasi pada waktu yang telah ditentukan

semakin tinggi proporsi utang, maka semakin besar beban dan pelunasannya.

ekuitas

Mengacu pada modal risiko perusahaan

imbal hasil yang tidak pasti atau tidak ditentukan & tidak berpola pembayaran kembali

Bersifat permanen, tidak memiliki persyaratan dividen yang bersifat wajib

Ukuran struktur modal untuk analisis solvabilitas

Total utang terhadap total modal

Total utang/total modal

Total utang terhadap modal ekuitas

Total utang/ekuitas pemegang saham

Utang jangka panjang terhadap modal ekuitas

utang jangka pendek terhadap total utang

utang jangka panjang/ekuitas pemegang saham

utang jangka pendek/total utang

Cakupan Laba

hubungan Laba dan Beban tetap

laba yang tersedia untuk beban tetap/beban tetap

Analisis Jumlah kali perolehan bunga

Menghitung beban tetap

bunga yang timbul

bunga implisit dan kewajiban sewa

persyaratan deviden saham preferen dari entitas anak dengan kepemilikan saham mayoritas

Persyaratan pembayaran kewajiban pokok

Jaminan pembayara beban tetap

Beban tetap lainnya

(Laba+beban pajak+beban bunga)/ beban bunga

Hubungan Arus kas dan beban tetap

rasio = (arus kas operasi sebelum pajak + penyesuaian) / beban tetap

Cakupan laba atas dividen saham preferen

(laba sebelum pajak+penyesuaian)/[beban tetap+{dividen saham preferen/(1-tarif pajak)}]

Menginterpretasikan ukuran cakupan laba

semakin tinggi cakupan laba, semakin rendah tingkat gagal bayar

tingkat gagal bayar dan yield atas utang yang diklasifikasikan berdasarkan rasio jumlah kali perolehan bunga

semakin stabil pola laba dari suatu perusahaan, semakin kecil ukuran cakupan laba yang diterima

tingkat cakupan yang dapat diterima harus mencerminkan kemauan dan kemampuan untuk menanggung risiko.

Risiko dan Imbal Hasil Struktur Modal

berguna untuk mempertimbangkan perkembangan dalam inovasi keuangan untuk menilai risiko yang melekat pada struktur modal

Perusahaan dapat meningkatkan risiko (dan potensi imbal hasil) dari pemegang ekuitas dengan meningkatkan leverage.