Jihad Dan Radikalisme Umat Beragama
Jihad
perjuangan yang dilakukan oleh individu muslim maupun kelompok Islam dalam menyiarkan agama Islam, dan perjuangan-perjuangan lain yang lebih luas, seperti: perjuangan di bidang pendidikan, kesehatan, moral, ekonomi, sosial, budaya, politik, keamanan, hak dan kewajiban, lapangan pekerjaan, dan lain-lain dengan segenap kemampuan yang dimiliki.
Radikalisme Umat Beragama
paham yang menginginkan pembaruan atau perubahan sosial, dan politik secara drastis dengan menggunakan sikap yang ekstrem. Radikalisme bukan ciri ajaran Islam karena Islam dalam menyiarkan agama menggunakan cara bil hikmah (bijaksana), tutur kata yang santun, dan menggunakan cara berdebat yang dilandasi saling hormat-menghormati.
Landasan Dan Macam-Macam Jihad
(Q.S. al-„Ankabut:6).
(Q.S. al-„Ankabut:8).
(Q.S. al-Hajj:78).
(Q.S. al-Baqarah:218).
Dari Abdullah RA, ia bertanya kepada Nabi Muhammad SAW: “Amal apakah yang paling dicintai oleh Allah?” Nabi SAW menjawab: “Shalat tepat pada waktunya.”Kemudian ia bertanya lagi: “Lalu apa?” Rasul SAW kembali menjawab: “Berbakti kepada kedua orang tua.” “Lalu apa?,” lanjut Abdullah RA. Nabi SAW menjawab: “Berjihad di jalan Allah” (HR. al-Bukhari).
Macam-macam Jihad
menurut al-Raghib dalam al-Banna (2006), ada tiga macam: berjuang melawan musuh yang kelihatan, berjuang melawan setan, dan berjuang melawan hawa nafsu.
Sabirin (2004) mengemukakan, jihad zaman modern lebih bersifat kontekstual, yakni meliputi jihad di bidang ekonomi, sosial, dan ilmu pengetahuan.
Jihad ekonomi adalah upaya membebaskan diri dari kemis-
kinan sehingga umat Islam menjadi umat yang kaya.
jihad ilmu. Jihad di bidang ilmu sangat perlu diprioritaskan. Menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) sejalan dengan jihad untuk kemajuan dan kejayaan suatu bangsa. Termasuk dalam kelompok ini, berjihad mengatasi pengang-guran. Hal itu merupakan suatu langkah penyelamatan dari ancaman kefakiran, kriminalitas, dan degradasi moral.
Latar Belakang Radikalisme Umat Beragama
Latar belakang yang bersifat umum
latar belakang yang bersifat khusus, antara lain
Pengertian seseorang terhadap agama yang tidak tepat,
Agama digunakan sebagai pembenar tanpa mengakui eksistensi
agama lain.
Adanya penindasan, ketidakadilan, dan marginalisasi sehingga
melahirkan gerakan perlawanan
Adanya tekanan sosial, ekonomi, dan politik.
bahwa di lingkungan umat beragama apapun jenis agamanya selalu terdapat kelompok fundamentalis, minoritas, militan, ekstrem, dan radikal.
Bentuk Dan Dampak Radikalisme Umat Beragama serta Upaya Penanggulangan
Bentuk
Dampak
konflik dan
peperangan secara horisontal dan vertikal,
Tragedi bom di Legian Bali dan pengeboman Hotel JW Marriot di
Jakarta,
Timbulnya aksi kekerasan, seperti tragedi Black Tuesday World
Trade Centre (WTC) pada 11 September 2001 di Amerika Serikat.
menimbulkan keresahan dan ketakutan pada masyarakat, dan kurang adanya sikap saling percaya antara rakyat dan penguasa.
Muslim Moderat
Muslim di Indonesia pada dasarnya adalah moderat dan toleran, karena latar belakang masuknya Islam ke Indonesia yang damai lewat para pedagang Gujarat dan Arab.
Orang Islam di Indonesia tetap mengamalkan akidah syariah dan akhlak secara murni. Keragaman pandangan yang terjadi di kalangan umat Islam Indonesia hanya berada pada tataran furu’iyah.
Upaya
Mengurangi dan menghapuskan kesenjangan sosial, ekonomi, politik, pendidikan, dan kebudayaan di tingkat nasional, regional, dan internasional.
Reorientasi pemahaman agama yang tekstual, rigid, dan sempit
menjadi pemahaman yang kontekstual, fleksibel, dan terbuka.
Melakukan modernisasi kehidupan umat secara selektif, dengan
mengakomodir sisi positifnya dan mengeliminir sisi negatifnya.