Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Gatal & Kemerahan, Indah Syaidatul Mursidah (1908260084) - Coggle…
Gatal & Kemerahan
Dermatitis Kontak Alergi
Definisi : Dermatitis Kontak Alergi merupakan dermatitis yang diperantai oleh reaksi hipersensitivitas lambat (IV) yang disebabkan akibat kontak dengan bahan alergen. DKA terjadi pada seseorang yang telah mengalami sensitisasi terhadap suatu bahan penyebab alergen.
Etiologi : Bahan kimia sederhana dengan berat molekul rendah (hapten), bersifat lipofilik, sangat reaktif, dan dapat menembus stratum korneum.
Epidemiologi : Jumlah penderita DKA lebih sedikit dibandingkan DKI. DKA hanya mengenai orang dengan keadaan kulit sangat peka (hipersensitive)
Gambaran Klinis
Riwayat terpajan dengan bahan alergen
terjadi reaksi berupa dermatitis, setelah pajanan ulang dengan alergen tersangka yang sama. Bila pajanan dihentikan maka lesi akan membaik.
Gambaran klinisnya polimorfik
Akut : eritema, edema, vesikel
subakut : eritema, eksudatif, krusta
kronik : likenifikasi, fisura
Predileksi : Tangan, lengan, wajah, telinga, leher, badan, genitalia, paha, dan tungkai bawah, sistemik.
Diagnosis Banding : Dermatitis Kontak Iritan, Dermatitis Atopi, Dermatitis numular, dermatitis seboroik, psoriasis, dermatitis statis
Pemeriksaan Penunjang : Uji tempel/ patch test => untuk memastikan diagnosis dermatitis kontak alergi.
Tatalaksana
Non medikamentosa : Hindari kontak ulang dengan alergen penyebab, anjurkan penggunaan alat pelindung diri
Medikamentosa
Terapi Sistemik = Terapi simptomatik : sesuai tanda dan gejala klinis
Terapi Topikal
Pelembab, misalnya vaselin (petrolatum)
Terapi sesuai gambaran klinis
Basah ( madidans ) : beri kompres terbuka (2-3 lapis kain kasa) dengan larutan NaCl 0.9 %
Kering : Beli krim kortikosteroid potensi sedang sampai tinggi, misalnya mometasone furoate, fluticasone propionate,dll.
Bila kronis dapat diberikan clobetasol propionate.
Dernatitis Kontak Iritan
Definisi : suatu reaksi peradangan kulit nonimuologik yang terjadi langsung tanpa didahului proses sensitisasi. Kelainan kulit timbul akibat kerusakan sel yang disebabkan oleh bahan iritan melalui kerja kimiawi atau fisik.
Etiologi : Bahan yang bersifat iritan, misalnya bahan pelarut, deterjen, minyak pelumas, asam,alkali, dan serbuk kayu
Epidemiologi : Dermatitis kontak iritan dapat diderita oleh semua orang dari berbagai golongan umur, ras, dan jenis kelamin.
Gejala Klinis - Tergantung klasifikasi
DKI Akut
Timbul segera setelah kontak
Penyebab : Iritan kuat seperti asam sulfat dan basa kuat, misalnya natrium dan laium hidroksida.
Lesi berupa eritema, edema, bulla, dan nekrosis. Pinggir lesi kulit berbatas tegas dan umumnya asimetris. Kulit terasa pedih, panas, tasa terbakar
DKI Akut Lambat
timbul 8- 24 jam setelah kontak
gambaran klinis dan gejala sama DKI akut
penyebab : podofilin, antralin, dll.
Lesi awal biasa berupa eritema dan akhirnya menjadi vesikel atau nekrosis
DKI Kumulatif
timbul setelah kontak berulang dengan iritan lemah
lesi berupa kulit kering, eritem,skuama, lambat taun kulit tebal, dan likenifikasi difus
Reaksi Iritan
Kelainan kulit bersifat monomorf dan dapat berupa skuama, eritema, vesikel, pustul, dan erosi. Umumnya dapat sembuh sendiri, atau berlanjut menimbulkan penebalan kulit dan menjadi DKI Kumulatif.
DKI Traumatik
kelainan kulit berkembang lambat setelah trauma panas atau laserasi.
gejala klinis menyerupai dermatitis numularis, penyembuham lambat, paling sering terjadi di tangan.
DKI Non-erimetosa
perubahan fungsi sawar stratum korneum tanpa disertai kelainan klinis
DKI Subyektif
kelainan kulit tidak terlihat, namun penderita merasa seperti tersengat (pedih) atau terbakar (panas) setelah kontak dengan bahan kimia tertentu misalnya asam laktat.
DD : Dermatitis atopi, DKA
Pem. penunjang : uji tempel
Tatalaksana
Terapi nonmedikamentosa : menghindari pjanan iritan
medikamentosa
sistemik : simptomatis sesuai gejala klinis
topikal
pelembab yang digunakan setelah kerja
basah (madidans) : beri kompres terbuka
kering : fluocinolone acetonide)
Psoriasis
Definisi : penyakit yang penyebabnya autoimun, bersifat kronik dan residif, ditandai dengan adanya bercak- bercak eritema berbatas tegas dengan skuama yang kasar.
Etiologi : faktor genetik dan autoimun
Gejala Klinis
Gambaran klasik : plak eritematosa diliputi skuama putih, disertai titik- titik perdarahan bila skuama dilepas, berukuran dari seujung jarum sampai dengan plakat menutupi sebagian besar area tubuh, umumnya simetris
dapat menyerang kulit,kuku, mukosa dan sendi
eritema yang muncul bervariasi mulai dari sangat cerah biasanya diikuti gatal sampai merah pucat.
pada lidat dijumpai plak putih berkonfigurasi mirip peta yang disebut lidah geografik
Klasifikasi
psoriasis plakat
psoriasis inversa
psoriasis gutata
psoriasis pustulosa
psoriasis kuku
psoriasis arthritis
eritroderma psoriatika
Pemeriksaan Penunjang
Histopatologi : Hiperkeratosis, parakeratosis,akantosis
Fenomena tetesan lilin : skuama berubah menjadi warna putih ketika digores dengan pinggiran kaca objek
Fenomena Auspitz : skuama putih akan meninggalkan bintik- bintik perdarahan ketika digores dengan pinggrian kaca objek
Fenomena Kobner : Trauma pada kulit (garukan) pada kulit penderita psoriasis akan menimbukan kelainan yang sama seperti pada psoriasis kira kira setelah 3 minggu.
Tatalaksana
Terapi Topikal
emolien
kortikosteroid : potensi sedang dan kuat dapat dikombinasi dengan terapi lain. (Untuk wajah dan lipatan tubuh berikan potensi rendah )
keratolitik
retinoid
Analog Vitamin D
Terapi Sistemik
metotreksat
siklosporin
retinoid
mofetil mikofenolat
sulfasalazin
Ilmu Dasar
Fisiologi Kulit
Definisi kulit
Bagian terluar (manusia) yang menutupi organ tubuh
integument (latin, integumentum, untegere yang berarti menutu)
ketebalan : 1,5 - 4,4 mm
secara mikroskopik : epidermis, dermis, subkutis
Fungsi Kulit
Fungsi perlindungan
Fungsi pengindraa
raba, tekanan, getar
Fungsi pengaturan suhu tubuh, melalui pembuluh darah
Fungsi pengaturan penguapan
Fungsi estetika
Fungsi penimbunan (lipid dan air) serta produksi vitamin D
Fungsi ekskresi,
Fungsi absorbsi
mengatur keseimbangan air
Kelenjar - Kelenjar Kulit
Kelenjar Keringat
Merokrin => kelenjar tuburar simpel dan berpilin serta tidak berhubungan dengan folikel rambut. Kelenjar ini penyebarannya meluas ke seluruh tubuh, terutama telapak tangan, telapak kaki, dan dahi. Sekresi dari kelenjar ini (keringat) mengandung air dan membantu pendinginan evaporatif tubuh untuk mempertahankan suhu tubuh
Apokrin => kelenjar keringat terspesialisasi yang besar dan bercabang dengan penyebaran yang terbatas. Kelenjar ini ditemukan pada aksila, anus, skrotum, dan labia mayora.
Kelenjar Sebasea
Kelenjar sebasea menyertai folikel rambut. Kelenjar ini mengeluarkan bahan berminyak yaitu sebum.
Kelenjar sebasea terdapat diseluruh tubuh terutama wajah, dada dan punggung
Teatosteron meningkatkan ukuran kelenjar sebasea dan pembentukan sebum, biasanya pada masa pubertas
Warna Kulit
Warna kulit ditentukan oleh empat komponen dalam kulit: pigmen hitam kecoklatan, melanin; karoten; oksihemoglobin (dalam darah arteri yang kaya O2) dan deoksihemoglobin dalam darah vena
Warna kulit manusia secara umum dapat dibagi menjadi tiga, yaitu warna hitam, coklat atau sawo matang, dan putih.
Yang menentukan warna kulit tersebut adalah pigmen melanin.
Melanin berfungsi sebagai protektor dari sinar ultraviolet (UV), dan pigmen ini berada pada organel yang disebut melanosom.
Efloresensi
Primer
Makula
papula
plak
urtika
nodul
papiloma
kista
vesikel dan bula
purpura
telengeiektasi
komedo
sekunder
skuama
krusta
erosi
ulkus
ekskoriasi
fisura
atropi
sikatriks
sklerosis
likenifikasi
hiperkeratosis
kunikulus
sinus
abses
Histologi Kulit
Lapisan Kulit
Epidermis : epitel berlapis berkeratin
dermis : lapisan papilaris dan lapisan retikularis. Lapisan papilaris adalah jaringan ikat areolar sedangkan lapisan retikularis adalah jaringan ikat padat tak teratur.
Hipodermis : jaringan ikat areolar dan jaringan lemak. Disebut juga jaringan subkutan
Anatomi Kulit
Epidermis
stratum granulosum
stratum spinosum
stratum lusidum
stratum basalis
stratum korneum
Dermis
pars papilare
pars retikulare
Subkutis : bantalan antara kulit dan struktus internal, cadangan makanan
Vaskularisasi kulit
Pleksus superfiialis => dibagian atas dermis
pleksus profunda => di subkutis
Indah Syaidatul Mursidah (1908260084)