Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Dermatitis Kontak Alergi, Dermatitis Numularis - Coggle Diagram
Dermatitis Kontak Alergi
Klasifikasi Dermatitis
Dermatitis Kontak Alergi
Dermatitis Kontak Iritan
Dermatitis Atopik
Dermatitis Perioral
Dermatitis Popok
Neurodermatitis
Histologi Kulit
Dermis
papillary layer
reticulary layer
Hypodermis
Epidermis
stratum basale
stratum corneum
stratum spinosum
stratum lucidum
stratum granulosum
epidermal cell types
antigen-presenting Langerhans cells
pigment-producing melanocytes
tactile epithelial cells called Merkel cells
fungsi kulit
proteksi, metabolik, sensor, termoregulator
Predileksi
tangan, lengan, wajah, telinga, leher, badan, genitalia, paha, tungkai bawah, sert secara sistemik
Diagnosa
Pemeriksaan Fisik
efloresensi eritema numular sampai dengan plakat
makula hiperpigmentasi dengan skuama halus.
papul dan vesikel berkelompok disertai erosi numular
Anamnesis
riwayat terpajan bahan alergen
riwayat atopi, baik dari yang bersangkutan maupun keluarganya
mengeluh rasa gatal
Pemeriksaan Penunjang
Patch Test
+3 = reaksi sangat kuat (ekstrim) : bula atau ulkus
+2 = reaksi kuat : edema atau vesikel
+1 = reaksi lemah (non-vesikuler) : eritema
Diagnosa Banding
Dermatitis Kontak Iritan, Dermatitis Atopik
Tatalaksana
Farmakologi
Topikal
Kortikosteroid (Hidrokortison 2%)
Oral
Anti histamin seperi Cetirizine tablet 1x10mg/hari
Edukasi
menggunakan alat pelindung diri (APD) saat berkontak dengan bahan alergen
menghindari alergen penyebab
Ruam Kulit
Sekunder
timbul selama perjalanan penyakit
skuama, erosi, ekskoriasi, krusta, ulkus, sikatris
Primer
timbul di permulaan penyakit
makula, papul, plak, bulla, kista, urtima, nodus, pustul
Patofisiologi
Alergen
masuk ke epidermis
membentuk antigen kompleks
ditangkap oleh sel langerhans
sensitiasi sel T oleh saluant limfe
Hipersensitivitas tipe IV
terpajan ulang
menarik berbagai sel radang
1 more item...
sel efektor telah tersensitasi
Definisi
Dermatitis kontak alergi adalah peradangan kulit yang timbul setelah kontak dengan alergen melalui proses sensitasi
Hipersensitivitas tipe IV
Dermatitis Numularis