Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Hernia Nukleus Pulposus, RAMYAS PRAREDA SUBHI - Coggle Diagram
Hernia Nukleus Pulposus
Etiologi
adanya suatu trauma derajat sedang yang berulang mengenai discus intervertebralissehingga menimbulkan sobeknya annulus fibrosus.
-
meningkatnya usia terjadi perubahan degeneratifyang mengakibatkan kurang lentur dan tipisnya nucleus pulposus.
Riwayat pekerjaan yang perlu mengangkat beban berat, duduk, dan mengemudi dalam waktu lama.
Faktor resiko
Tidak dapat diubah
-
-
Umur: semakin umur bertambah, risiko makin tinggi.
Dapat diubah
Merokok, dimana nikotin dalam rokok dapat mengganggu kemampuan diskus menyerap nutrisi yang diperlukan dari darah.
Berat badan yang berlebihan, terutama beban ekstra di perut yang menyebabkan strain pada punggung bawah.
Olahraga tidak menentu, misalnya memulai aktivitas fisik yang sudah sekian lama tidak dilakukan dengan berlatih berlebih dan berat dalam jangka waktu yang cukup lama.
-
Aktivitas dan pekerjaan, misalnya duduk dalam waktu lama, mengangkat ataupun menarik beban yang berat, terlalu sering memutar punggung ataupun membungkuk, latihan fisik terlalu berat dan berlebihan, paparan pada vibrasi yang konstan.
Defenisi
Hernia nukleus pulposus adalah keadaan dimana terjadi penonjolan sebagian atau seluruh bagian dari nukleus pulposus atau anulus fibrosus diskus intervertebralis, yang kemudian dapat menekan ke arah kanalis spinalis atau radiks saraf melalui anulus fibrosus yang robek.
-
Epidemiologi
Kejadian hernia nukleus pulposus paling sering (90%) mengenai diskus intervertebralis L5-S1 dan L4-L5, kemudian daerah servikalis (C6-C7 dan C5-C6) dan paling jarang terkena di daerah torakalis.
Prevalensi tertinggi terjadi antara umur 30-50 tahun, dengan rasio pria dua kali lebih besar daripada wanita.
-
Pada usia 25-55 tahun, sekitar 95% kejadian HNP terjadi di daerah lumbal
Nyeri punggung bawah
-
Faktor resiko
-
Memiliki pekerjaan yang mengharuskan untuk banyak duduk, membungkuk, atau mengangkat benda berat
-
-
-
-
-
Defenisi
Rasa nyeri pada pinggang atau tulang punggung bagian bawah yang bisa terasa hingga ke bokong dan paha. Bahkan pada beberapa kasus, nyeri yang dirasakan penderitanya bisa menjalar hingga ke kaki.
-
Tatalaksana
Farmako
-
Suntikan pada titik picu
Caranya adalah dengan menyuntikan campuran anastesi lokal dan kortikosteroid ke dalam jaringan lunak/otot pada daerah sekitar tulang punggung.
Kortikosteroid oral
Kortikosteroid oral dipakai pada kasus HNP berat untuk mengurangi inflamasi, tetapi pemakaiannya masih kontroversial.
Non-Farmako
Tirah baring merupakan cara paling umum dilakukan yang berguna mengurangi rasa nyeri mekanik dan tekanan intradiskal, serta direkomendasikan selama 2 sampai 4 hari. Pasien dapat kembali ke aktivitas normal secara bertahap, dan pada umumnya pasien tidak memerlukan istirahat total.
-
-
-
-
-
CMD
Pemeriksaan fisik
Inspeksi
Adakah gerakan yang tidak wajar atau terbatas ketika penderita menanggalkan atau mengenakan pakaian.
Observasi penderita saat berdiri, duduk, bersandar maupun berbaring, dan bangun dari berbaring.
Observasi apakah ada hambatan pada leher, bahu, punggung, pelvis, dan tungkai selama bergerak.
Perlu dicari kemungkinan adanya atropi otot, fasikulasi, pembengkakan dan perubahan warna kulit
Palpasi
Ketika meraba kolumna vertebralis, seyogyanya dicari kemungkinan adanya deviasi ke lateral atau antero-posterior
Nyeri dapat bertambah dengan pemberian tekanan pada kepala (tes kompresi servikal) dan berkurang dengan traksi (tes distraksi servikal).
Palpasi dimulai dari daerah yang paling ringan rasa nyerinya, kemudian ke arah yang terasa paling nyeri dan ingatlah struktur apa yang diperiksa.
Dengan adanya tes kompresi dan distraksi dapat membantu menyingkirkan nyeri pada diskus dan nyeri karena penyebab lain.
-
-
Pemeriksaan penunjang
Diskografi
Dilakukan dengan penyuntikan pada diskus dengan media kontras yang larut dalam air, namun pemeriksaan ini dapat menimbulkan infeksi pada ruang diskus intervertebralis, terjadinya herniasi diskus, dan bahaya radiasi.
-
Electromyography
Dari pemeriksaan EMG, dapat ditentukan akar saraf mana yang terkena dan sejauh mana gangguannya, masih dalam taraf iritasi atau sudah ada kompresi
Foto polos
Dapat ditemukan berkurangnya tinggi diskus intervertebralis pada HNP fase lanjut, sehingga ruang antar vertebralis tampak menyempit.
-
-