Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Dermatitis Kontak Alergi (Naura Nafisa Medina 1908260131) - Coggle Diagram
Dermatitis Kontak Alergi
(Naura Nafisa Medina 1908260131)
Histologi Kulit
dermis
jaringan ikat tidak teratur yang berada di bawah
epidermis
Hipodermis/subkutis
terdiri dari sel-sel lemak, ujung
saraf tepi, pembuluh darah dan pembuluh getah bening
Epidermis
memiliki beberapajenis sel, yaitu sel keratinosit sebagai sel induk, melanosit yangmengandung pigmen melanin yang berfungsi untuk melindungi dari radiasisinar ultraviolet (UV), sel langerhans sebagai respon imun, dan sel merkelsebagai mekanoreseptor.
Edukasi, pencegahan, dan komplikasi DKA
Pencegahan
menghindari alergen yang menyebabkan
Komplikasi
Neurodermatitis akibat terus menerus menggaruk kulit.
Kualitas hidup menurun karena gejala dermatitis kontak mengganggu pengidap untuk beraktivitas sehari-hari.
Infeksi kulit karena bakteri atau jamur.
Edukasi
alergen yang menyebabkan reaksi dan harus ditekankan bahwa satu-satunya cara agar gejala tidak rekuren adalah dengan menghindari alergen yang menyebabkan.
Apabila pasien sudah menjalani uji tempel, maka sebaiknya pasien diberikan daftar tertulis mengenai alergen yang reaktif dan juga bahan-bahan yang mengandung alergen tersebut
Tatalaksana DKA
non-medikamentosa
hindari alergen
menggunakan alat pelindung diri
medikamentosa
topikal
kering
krim kortikosteroid
dermatitis kronis
klobetasol butirat
basah
kompres terbuka dengan larutan NaCl 0,9%
sistemik
kortikosteroid jangka pendek 3 hari
antihistamin
Patofisiologi bercak merah & gatal
munculnya bercak kemerahan pada kulit yang disebabkan oleh pelebaran pembuluh darah di bawah kulit.bisa diakibatkan oleh reaksi peradangan akibat paparan sinar matahari, alergi terhadap beberapa jenis zat atau obat-obatan, hingga infeksi.Pada prinsipnya, reaksi tersebut timbul pasca paparan alergen yang kontak dengan kulit. Paparan alergen memicu reaksi imun yang diawali fase sensitisasi kemudian diikuti fase elisitasi saat paparan ulang.
Ruam Kulit
Ruam Primer
ruam yang timbul pertama kali,tidak dipengaruhi trauma, manipulasi, regresi alamiah.Contohnya : makula, papula, plak, urtika, nodus, nodulus, vesikel, bula, pustul dan kista
Ruam Sekunder
akibat garukan / gosokan, lanjutan dari ruam primer, atau terbentuk akibat perkembangan waktu.Contohnya : skuama, krusta, erosi, ulkus, dan sikatriks.
Diagnosa Banding DKA
dermatitis atopi
dermatitis seboroik
dermatitis kontak iritan
dishidrosis
Definisi,Etiologi,Faktor Risiko DKA
Etiologi
Etiologi dermatitis kontak alergi (Dermatitis KA) adalah paparan terhadap alergen. Bahan-bahan yang berpotensi sebagai alergen di antaranya poison ivy, nikel, sarung tangan lateks, p-Phenylenediamine (PPD) yang banyak ditemukan pada produk perawatan seperti pewarna rambut, pewarna tekstil, bahan pengawet, dan bahan pewangi.
Faktor Risiko
obat-obatan
formaldehida
bahan nikel
produk perawatan pribadi
Definisi
Dermatitis kontak alergi (Dermatitis KA) adalah inflamasi pada kulit akibat reaksi hipersensitivitas tipe lambat, ditandai dengan eritema dan pruritus yang timbul setelah kontak dengan substansi asing.
Tatalaksana bercak merah & gatal
antihistamin
antibiotik
antibakteri, antijamur, atau antivirus, sesuai penyebab infeksi yang mendasarinya
salep kortikosteroid
Cara Menegakkan Diagnosa DKA
Pemeriksaan Fisik
gambaran klinis polimorfik
subakut
eritema, eksudatif(madidans),krusta
kronik
likenifikasi,fisura,squama
akut
eritema,edema, dan vesikel
lesi dapat juga non-eksematosa, misalnya : purprik,likenoid, pigmented, dan lomformatoid
DKA Lokalisata : lesi berbatas tegas dan berbentuk sesuai dengan bahan penyebab
DKA Sistemik ; lesi dapat tersebar luas/generalisata
Pemeriksaan Penunjang
patch test (+)
Anamnesis
riwayat terpajan dengan bahan alergen
terjadi reaksi berupa dermatitis
tanya tentang pekerjaan (tempat bekerja dan apa pekerjaannya)
gejala subjektif : gatal