Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Dermatitis Kontak Alergi, syifa nadya azzahra - Coggle Diagram
Dermatitis Kontak Alergi
histologi kulit
epidermis
sratumm korneum
sratum lusidum
sratum granulosum
sratum spinosum
stratum basalis
dermis
pars papilare
pars retikulare
subkutis
fisiologi kulit
fungsi proteksi
fungsi eksresi
fungsi persepsi
fungsi termoregulasi
fungsi pembentukan vitamin D
pembentukan pigmen
jenis ruam pada kulit
eflorensi primer
makula,papul,plank,uritika, nodus,nodulus, vesikel, bulla, kista
timbul pada permulaan penyakit
eflorensi sekunder
skuoma,krusta,erosi,ekskoriasi,ulkus,sikatriks
timbul selama perjalanan penyakit
patofisiologi gatal dan merah pada DKA
definisi,etiologi faktor resiko
definsi
reaksi hipersensitifitas tipe IV dan merupakan respon hipersensitifitas tipe lambat dan timbul akibat pajanan suatu alergen, yang sebelumnya sudah terpajan oleh alergen yang sama
etiologi
bahan kimia eksogen
Dalam hitungan menit bahan kimia tersebut
dapat memicu reaksi alergi
faktor resiko
hormon
kehamilan dan penggunaan gestagen dapat meningkatkan atau memperburuk DKA
usia
jumlah reaksi uji tempel yang positif cenderung
meningkat seiring bertambahnya usia
iklim
sosio ekonomik
paparan logam nikel yang murah mungkin akan meningkat pada orang dengan pendapatan kurang
manifestasi klinis DKA
Ruam muncul di daerah yang terkena pajanan alergen
Ruam ditandai dengan eritema, vesikel dan edema yang berat
ada 3 fase berlangsungnya pajanan DKA
fase akut
Kelainan kulit umumnya muncul 24-48 jam pada tempat terjadinya kontak dengan bahan penyebab
fase sub akut
terlihat eritema, edema ringan, vesikula,krusta dan pembentukan papul-papul
fase kronis
Lesi cenderung simetris, batasnya kabur, kelainan kulit berupa likenifikasi, papula, skuama
CMD DKA
anamnesis
ruam kemerahan
riwayat penggunaan produk sehari-hari
pekerjaan
riwayat alergi
pemeriksan Fisik
bentuk lesi
menunjukkan batas, garis,dan sudut yang jelas
peradangan
eritema, vesikel, dan bula
pemeriksaan penunjang
uji tempel
DD DKA
dermatitis kontak iritan
dermatitis atopi
dermatitis numular
dermatitis seborok
psoriasis
dermatitis statis
Komplikasi dan prognosis DKA
komplikasi
Peningkatan risiko sensitisasi terhadap terapi topikal
Pada fase post inflamasi dapat terjadi hiperpigmentasi atau hipopigmentasi.
prognosis
Prognosis DKA umumnya baik, sejauh dapat menghindari bahan penyebabnya. Prognosis kurang baik dan menjadi kronis bila terjadi bersamaan dengan dermetitis oleh faktor endogen atau sulit menghindari alergi penyebab
Edukasi DKA
Memberikan penjelasan kepada psien untuk menghindari alergen penyebab
Pasien di anjurkan menggunakan alat pelindung diri (APD) saat berkontak dengan bahan alergen
Penjelasan untuk tidak menggaruk pada bagian lesi
tatalaksana DKA
sistemik
simptomatik: sesuai tanda dan gejala klinis
derajat berat: kortikosteroid oral, prednison 20 mg/hari dalam jangka pendek (3 hari)
topikal
pelembab : vaselin (petrolatum)
terapi sesuai gambaran klinisnya
basah
kompres terbuka (2-3 lapis kain kasa) dgn larutan NaCl 0,9%
kering
krim kortikosterois, mometasone furoate,fluticasone propionate
kronis : clobetalsol propionate
non medikamentosa
hidari ulang alergen
anjurkan menggunakan APD
syifa nadya azzahra