Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
KELUHAN GATAL & PERIH PADA PUNGGUNG TANGAN (Dermatitis Kontak Alergi)…
KELUHAN GATAL & PERIH PADA PUNGGUNG TANGAN
(Dermatitis Kontak Alergi)
DEFINISI
Dermatitis kontak alergi (Dermatitis KA) adalah inflamasi pada kulit akibat reaksi hipersensitivitas tipe lambat, ditandai dengan eritema dan pruritus yang timbul setelah kontak dengan substansi asing.
ETIOLOGI
Etiologi dermatitis kontak alergi (Dermatitis KA) adalah paparan terhadap alergen. Bahan-bahan yang berpotensi sebagai alergen di antaranya poison ivy, nikel, sarung tangan lateks, p-Phenylenediamine (PPD) yang banyak ditemukan pada produk perawatan seperti pewarna rambut, pewarna tekstil, bahan pengawet, dan bahan pewangi.
FAKTOR RESIKO
Beberapa benda atau zat yang bisa jadi penyebab Iritasi umum antara lain: Pelarut, Spiritus, Pemutih , Deterjen, Sampo, Zat yang terbawa udara, seperti serbuk gergaji atau debu wol, Tanaman & Pupuk/Pestisida.
HISTOLOGI KULIT
Normal terdiri dari epidermis, dermis, dan hipodermis. Lapisan paling luar adalah epidermis dengan lapisan tipis keratin terhampar diatasnya. Dibawah epidermis terdapat dermis yang mengandung jaringan ikat dengan kolagen dan jaringan elastis.
TATALAKSANA
Pengobatan terdiri dari steroid
Dengan menghindari iritan atau alergen, ruam akan bersih dalam 2-4 minggu. Krim atau obat-obatan dapat membantu mengurangi rasa gatal.
Steroid
Antibiotik
Topikal Antiseptik
Topikal Antihistamin
Antijamur
PENCEGAHAN & EDUKASI
Memberikan penjelasan kepada psien untuk menghindari alergen penyebab
Pasien di anjurkan menggunakan alat pelindung diri (APD) saat berkontak dengan bahan alergen
Penjelasan untuk tidak menggaruk pada bagian lesi
Penjelasan tentang pemeriksaan penunjang yang dilakukan yaitu patch test yang tujuannya untuk mencari tahu penyebab alergi pasien
Penjelasan mengenai tujuan pemberian terapi yang diberikan dan prognosisnya
PATOFISIOLOGI DKA
Patofisiologi dermatitis kontak alergi (Dermatitis KA) melibatkan reaksi hipersensitivitas tipe IV. Reaksi hipersensitivitas tersebut merupakan hipersensitivitas tipe lambat yang dimediasi sel. Pada prinsipnya, reaksi tersebut timbul pasca paparan alergen yang kontak dengan kulit. Paparan alergen memicu reaksi imun yang diawali fase sensitisasi kemudian diikuti fase elisitasi saat paparan ulang.
KOMPLIKASI
Infeksi Kulit
Bekas Luka
Neurodermatitis
CMD
ANAMNESIS
PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN PENUNJANG
DIAGNOSA BANDING
Dermatitis Atropi
Dermatitis Kontak Iritan
Dishidrosis
MANIFESTASI KLINIS RUAM
LESI PRIMER ( Makula, Papul, Nodul, Nodus, Plak, Kista, Vesikel, Bula, Pustul, Eritema, Abses, Urtika).
LESI SEKUNDER (Erosi, Ekskoriasi, Ulkus, Fissura, Krusta, Skuama, Likenifikasi, Sikatriks, Vegetasi, Papul / Nodul verukosa)
FISIOLOGI KULIT
FUNGSI: Proteksi, Absorbsi, Ekskresi, Persepsi, Pengaturan Suhu Tubuh, Pembentukan Pigmen, Pembentukan Vitamin D
Mutia Anggun Syafitri
1908260173
SGD 12
Dermatomuskuloskeletal