Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
GERAKAN DAN ORGANISASI ISLAM MODERN DI INDONESIA - Coggle Diagram
GERAKAN DAN ORGANISASI ISLAM MODERN DI INDONESIA
MUHAMADIYAH
Latar belakang
Lahir tanggal 18 November 1912 M. yang didirikan oleh KH Ahmad Dahlan dari kota santri Kauman, Yogyakarta. Kata ”Muhammadiyah” secara bahasa berarti ”pengikut Nabi Muhammad”. Penggunaan kata ”Muhammadiyah” dimaksudkan untuk menisbahkan penganut Muhammadiyah dengan ajaran perjuangan Nabi Muhammad SAW. Kelahiran Muhammadiyah merupakan menifestasi dari gagasan pemikiran dan amal perjuangan dari sang pendiri, KH. Ahmad Dahlan alias Muhammad Darwis.
Esensi
Pemurnian akidah
Kepedulian sosial
Dakwah amar makruf nahi munkar
Jihad fi sabilillah dengan jiwa, raga dan harta
Ajaran
Mengamalkan ibadah hanya yang secara eksplisit disebutkan dalam al-Qur'an dan hadis shahih
Mengikuti hasil ijtihad dari ulama yang dipandang sebagai tokoh-tokoh pembaru, seperti: Ahmad bin Hanbal, Ibn Taimiyyah, Ibn al-Qayyim al-Jauziyah dan lain-lain, atau mengikuti hasil keputusan Majlis Tarjih
Segala hal baru mengenai ibadah yang tidak pernah dilakukan oleh Rasulullah adalah bid’ah
Menggunakan metode hisab (penghitungan astronomi matematis) untuk menentukan awal dan akhir Ramadhan.
Lebih peduli pada pengembangan pendidikan formal daripada pendidikan non formal seperti pesantren.
Lebih peduli pada program sosial kemasyarakatan daripada pelaksanakan ritual keagamaan yang bersifat kultural.
Pendekatan dakwah
cenderung menggunakan pendekatan salaf (manhaj al-salaf) dan dakwah menyeluruh (dakwah al-Islam kaffah).
Nahdlatul Ulama (NU)
Latar belakang
Lahir pada tanggal 16 Rajab 1344 H (31 Januari 1926). Organisasi ini pertama kali dipimpin oleh KH. Hasyim Asy'ari sebagai Rais Akbar (Ketua Agung).
Ajaran dan pemikiran
Di samping mengamalkan ajaran yang secara eksplisit tercantum dalam al-Qur‟an dan hadis, NU juga mengamalkan ibadah yang tidak disebutkan secara eksplisit dalam al-Qur‟an dan hadis shahih, seperti Tahlilan
Mengikuti hasil ijtihad imam-imam mazhab empat, terutama mazhab Syafi‟i dan para pengikutnya
Di samping menggunakan al-Qur‟an dan hadis Nabi, NU juga menjadikan pendapat sahabat, tabiin dan para ulama, sebagai rujukan penting dalam berakidah dan beribadah.
Meyakini adanya berkah yang bisa diambil dari orang-orang shalih, baik yang masih hidup maupun sudah meninggal.
Pesantren tradisional beserta pengasuh (kyai)nya dijadikan sebagai lembaga dan rujukan penting untuk mengatasi segala problematika kehidupan agama dan sosial, sekaligus menjadi basis penyebaran ajaran NU.
Pendekatan dakwah
Dalam berdakwah, NU banyak menggunakan pendekatan kultural, yakni berdakwah dengan menjadikan budaya masyarakat setempat sebagai instrumennya serta mengakomodasi dan meles- tarikan budaya masyarakat selama tidak bertentangan dengan ajaran Islam.
SALAFI
Ajaran
Upaya-upaya yang mereka kerahkan salah satunya terpusat pada pembersihan ragam bid‟ah yang selama ini diyakini dan diamalkan oleh berbagai lapisan masyarakat Islam. Ajaran ini disebut dengan Hajr Mubtadi’ (isolasi terhadap pelaku bid‟ah).
Mereka memandang keterlibatan dalam semua proses politik praktis seperti pemilihan umum sebagai sebuah bid‟ah dan penyimpangan.
Mereka cenderung kooperatif dalam menyikapi gerakan-gerakan Islam yang ada dalam bingkai “nata’awan fima ittafaqna ‘alaih, wa natanashah fima ikhtalafna fih” (kita bekerjasama dalam hal yang kita sepakati dan saling menasehati dalam hal yang kita berselisih).
Mereka meyakini adanya larangan melakukan gerakan separatis dalam sebuah pemerintahan Islam yang sah.
Pendekatan dakwah
Bagi penganut Salafi, untuk urusan agama tidak ada istilah kompromi. Apa yang dipandang tidak benar menurut dalil al-Qur'an dan Sunnah secara tegas ditolak. Sedangkan apa yang dianggap benar akan sampaikan walaupun pahit.
HIZBUT TAHRIR (HT)
Hizbut Tahrir berdiri pada tahun 1953 di Al-Quds (Baitul Maqdis), Palestina.
Ajaran
Menegakkan syariat Islam dalam setiap aspek kehidupan.
Mengupayakan berdirinya Negara Islam global (khilafah) yang dipimpin oleh seorang khalifah
Mengharamkan segala bentuk instrumen demokrasi termasuk pemilihan umum (pemilu) yang dipandang sebagai produk pemikiran barat (kufur).
Melarang keterlibatan anggotanya dalam politik praktis melalui partai selama masih menggunakan sistem demokrasi.
Menolak segala tatanan politik, sosial, ekonomi, teknologi produk Barat modern dan menggantinya dengan tatanan Islam.
Pendekatan dakwah
Pendekatan demonstratif-publikatif. Maksudnya adalah berbagai macam pendekatan yang dilakukan untuk menarik perhatian masyarakat melalui media cetak, media online dan elektronik, dalam bentuk penyebaran buletin Jumat, brosur dan lain-lain.