Sistem imun disertai demam dan luka
Mekanisme
Inflamasi
SIstem imun
Struktur Bakteri secara mikroskopis
inflamasi
penyembuhan luka
terjadinya infeksi
Penyebab
infeksi bakteri terhadap luka
terjadinya infeksi
Demam
demam
Matinya sel
kronis
akut
adaptif
non adaptif
diawali dengan adanya iritasi, di mana sel tubuh memulai proses perbaikan sel tubuh yang rusak. Sel rusak dan yang terinfeksi oleh bakteri dikeluarkan dalam bentuk nanah. Kemudian diikuti dengan proses terbentuknya jaringan-jaringan baru untuk menggantikan yang rusak.
terjadi dalam empat tahap, yaitu penghentian perdarahan (hemostasis), peradangan (inflamasi), pembangunan jaringan baru, dan penguatan jaringan.
patogen masuk ke dalam tubuh inang melalui mukosa pada lubang tubuh, seperti rongga mulut, hidung, mata, genitalia, anus, dan bisa juga masuk melalui luka terbuka. Beberapa patogen dapat tumbuh di tempat awal masuk, tetapi banyak yang bermigrasi dan menyebabkan infeksi sistemik pada organ yang berbeda.
terjadi oleh karena pengeluaran zat pirogen dalam tubuh. Zat pirogen sendiri dapat dibedakan menjadi dua yaitu eksogen dan endogen. Pirogen eksogen adalah pirogen yang berasal dari luar tubuh seperti mikroorganisme dan toksin.
adanya kondensasi kromatin, fragmentasi sel dan pagositosis sel tersebut oleh sel tetangganya.
Bakteri tidak memiliki nukleus yang terbungkus membran. Materi genetiknya biasanya berupa nukleoid, yaitu DNA yang terletak di sitoplasma secara ireguler yang membentuk kromosom melingkar tunggal. Nukleoid mengandung kromosom yang lengkap dengan struktur protein dan RNA-nya. Seperti semua organisme lain, bakteri memiliki ribosom untuk menghasilkan protein, tetapi struktur ribosom bakteri berbeda dari ribosom pada eukariota dan arkea.
flu, radang tenggorokan, dan infeksi saluran kemih.
seperti bakteri Staphylococcus, Streptococcus, dan Pseudomonas. Luka operasi dapat terinfeksi oleh bakteri-bakteri tersebut melalui berbagai bentuk interaksi, seperti: Interaksi antara luka operasi dengan kuman yang ada di kulit.
virus, bakteri, parasit, dan jamur.
terjadi ketika tubuh tidak dapat menghilangkan penyebab inflamasi akut, paparan penyebab inflamasi secara terus-menerus, dan juga bentuk respon autoimun di mana sistem imun menyerang jaringan yang sehat. Penyakit yang sering berkaitan dengan inflamasi kronis diantaranya: Asma. Tuberkulosis.
respons khas imunitas non-spesifik yaitu berupa respon cepat terhadap kerusakan sel, berlangsung cepat (beberapa jam-hari) dan dipacu oleh berbagai stimulan seperti benda asing yang masuk tubuh, invasi mikroorganisme, trauma, bahan kimiawi yang berbahaya, faktor fisik dan alergi.
respons spesifik terhadap antigen tertentu dan lebih efektif melawan infeksi karena sudah terpapar sebelumnya.
sistem imun yang lebih primitif, tidak spesifik, dan memiliki respons cepat. Sistem imun bawaan berperan saat pertama kali melawan infeksi karena responnya yang cepat dan tidak tergantung paparan sebelumnya.