Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
KELEMAHAN OTOT (Stroke iskemik, non iskemik, TIA dan RIND), ERLIANI…
KELEMAHAN OTOT (Stroke iskemik, non iskemik, TIA dan RIND)
Fisiologi gerakan dan refleks
Gerakan
Korteks cerebri
Ganglia basal
Batang otak
Medula spinalis
Saraf spinal
Otot lurik dan tulang
Gerak
Cerebellum
KORTEK SEREBRI : pusat saraf pengerak (mengatur kekuatan gerak)
GANGLIA BASALIS (mengatur kecepatan gerak)
SEREBELUM (mengatur keteraturan / akurasi gerak)
MEDULA SPINALIS (mengatur tonus otot skelet)
SARAF SPINAL (saraf perifer) (meneruskan/menghubungkan SSP (motorik) dengan efektor (otot skelet)
Refleks
Impuls pada gerakan sadar melalui jalan panjang, yaitu dari reseptor, ke saraf sensori, dibawa ke otak untuk selanjutnya diolah oleh otak, kemudian hasil olahan otak berupa tanggapan, dibawa oleh saraf motorik sebagai perintah yang harus dilaksanakan oleh efektor. Gerak refleks berjalan sangat cepat dan tanggapannya terjadi secara otomatis terhadap rangsangan, tanpa memerlukan kontrol dari otak (Robinson, 2002).
Patofisiologi kelemahan anggota gerak
Ateroskelerosis
Perubahan perfusi jaringan cerebral
Emboli cerebral
Perdarahan intracerebral
Tekanan kranial meningkat
Nyeri kepala
Gangguan sistem syaraf pusat
Gangguan motorik
Kerusakan mobilitas fisik
Gangguan sensorik
Perubahan persepsi sensoris
Gangguan syaraf
Fungsi saraf otonom tidak terkontrol
Defenisi, etiologi dan faktor risiko
Defenisi
Stroke iskemik didefinisikan sebagai episode disfungsi neurologis yang disebabkan oleh infark pada otak, medula spinalis, dan retina, berdasarkan pada bukti patologis, pencitraan, atau gejala klinis yang menetap lebih dari 24 jam atau diakhiri dengan kematian, tanpa penyebab selain vaskular
Stroke hemoragik adalah suatu gangguan peredaran darah otak yang ditandai dengan adanya perdarahan intra serebral atau perdarahan subarakhnoid.
TIA atau serangan stroke selintas terjadi apabila pembuluh darah yang menuju ke otak tersumbat sesaat, sehingga aliran darah ke otak akan melambat atau terhenti mengakibatkan gejala gangguan fungsi otak sesaat, umumnya terjadi kurang dari 2 jam (walaupun perdefinisi kurang dari per 24 jam) kemudian pasien kembali normal.
RIND adalah kondisi TIA lebih dari 24 jam dan sembuh tanpa gejala sisa. Kedua kondisi ini (TIA/RIND) dapat berlanjut menjadi stroke
Etiologi stroke iskemik
Hipoperfusi sistematik
Infark miokard secara tidak langsung
Cardiac arrhythmia
Syok
Hipotensi berat dengan stenosis proksimal
Sindrom hipervisikositas
Trombosis
Rusaknya plak Aterosklerosis
Lipohyalinosis pembuluh darah kecil
Invasi vascular karena tumor
Sickle cell disease
Sindrom antiphospholipid antibody
Emboli
Arteri ke arteria
Fragmen atheroma (trombus dari bagian yang terpotong)
Cardioaortica.
Fragmen trombus di jantung
Vegetasi Endocarditis
Kolesterol
Tumor
Decompression illness
Paradoxical
Udara
Kolesterol (khususnya pasca fraktur)
Fragmen trombus vena dalam
Cairan Amniotik
Faktor risiko
Yang dapat dikendalikan
Tekanan darah tinggi
Diabetes mellitus
Kadar lemak (kolesterol) darah yang tinggi
Kadar asam urat yang tinggi
Kegemukan (obesitas)
Stres
Merokok
Alkohol
Pola hidup tidak sehat
Yang tidak dapat dikendalikan
Usia tua
Jenis kelamin
Ras
Pernah menderita stroke
Kecenderungan stroke pada keluarga (faktor keturunan atau genetik)
Etiologi stroke hemoragik
perdarahan intraserebrum hipertensif; perdarahan subarakhnoid (PSA)pada ruptura aneurisma sakular (Berry), ruptura malformasi arteriovena (MAV), trauma; penyalahgunaan kokain, amfetamin; perdarahan akibat tumor otak; infark hemoragik; penyakit perdarahan sistemik termasuk terapi antikoagulan
DD stroke iskemik, non iskemik, stroke TIA dan RIND
TIA
Migren disertai aura, Epilepsi parsial, Tumor intracranial, malformasi vaskuler, atau hematoma subdural kronik, Skelarosis multiple, Gangguan vestibuler, Lesi saraf perifer atau radiks saraf (misalnya palsi nervus kranialis), Hipoglikemia
Stroke iskemik
Bell’s Palsy
Neoplasma otak
Gangguan konversi
Stroke hemoragik
Hipoglikemia
Nyeri kepala migraine
Stroke hemoragik
Penyebab koma dan SOL yg lain, Infark serebrii, Pecahnya Berryaneurism
CMD stroke iskemik dan non iskemik
Anamnesis
Lakukan pengkajian cepat dengan cara “BE FAST”
B Balance : kehilangan keseimbangan mendadak atau kesulitan untuk berdiri atau berjalan
E Eye : pandangan buram pada sebelah atau kedua matanya
F Face : wajah terlihat ‘layu’ pada satu sisi
A Arm : lengan dan/atau tungkai lemah atau tidak dapat digerakkan, umumnya pada satu sisi yang sama
S Speech : bicara pelo, cadel, atau tidak dapat berbicara sama sekali
T Time : Apabila anda menemukan tanda-tanda tersebut, segeralah menuju rumah sakit terdekat
Tanda
Nyeri kepala yang dahsyat
Penurunan kesadaran
Mual muntah
Wajah akan terlihat menurun pada satu sisi dan tidak mam-pu tersenyum kare-na mulut atau mata terkulai
Lengan dan tungkai di satu sisi terasa kesemutan, atau be-rat dan lemah
Bicara pelo, lidah terasa berat, tidak bisa bicara atau sulit menelan
Pemeriksaan fisik
Eye opening
Verbal performance
Motor responsiveness
Penunjang
CT scan
CMD stroke TIA dan RIND
Anamnesis
Tanda dan gejala : sinkop, bingung, dan pusing tidak cukup untuk menegakkan diagnosis. TIA umumnya berlangsung selama beberapa menit saja, jarang berjam-jam.
Pemeriksaan fisik
Eye opening
Verbal performance
Motor responsiveness
Penunjang
Pemeriksaan lab
CT scan
USG
Tatalaksana dan edukasi
Edukasi
Olahraga rutin
Diet dengan porsi makanan seimbang dan secukupnya
Konsumsi buah dan sayur rutin serta membatasi konsumsi makanan berlemak
Kontrol rutin untuk penyakit kronis (hipertensi, diabetes, jantung)
Melakukan general check up rutin setiap 1 tahun
Berhenti mengkonsumsi rokok dan alcohol
Tatalaksana
Farmako
Antikoagulan (warfarin)
Endarterektomi karotis
Obat anti platelet (aspirin 75 mg per hari)
Non farmako
ABC
Intubasi bila gagal nafas
Infus IV salin normal 0,9% kecepatan 20 ml/jam
Berikan O2 2-4 liter/menit melalui kanal hidung
Komplikasi dan prognosis
Komplikasi
Stroke iskemik
Hipertensi, Peningkatan gula darah, gangguan jantung, gangguan respirasi, sepsis, dan gangguan ginjal dan hati
Stroke hemoragik
Gangguan dalam proses berpikir dan mengingat.
Kesulitan menelan, makan, dan minum.
Masalah pada jantung.
Kejang hingga kematian.
TIA
Stroke dan Penyakit arteri koroner
Prognosis
TIA
Prognosis pasien dengan TIA pada dasarnya cukup baik. Dari sebuah studi di Inggris menemukan bahwa dapat terjadi beberapa kecacatan yang bersifat menetap pasca serangan TIA seperti kelemahan sesisi, gangguan berbicara, penurunan kemampuan sensoris sesisi, kehilangan kemampuan visual sesisi, ataksia dan vertigo. Angka kematian yang ditemukan pada penelitian tersebut cukup rendah yakni 3 kasus dari 126 pasien.
Stroke
Prognosis stroke dapat dilihat dari 6 aspek yakni: death, disease, disability, discomfort, dissatisfaction, dandestitution.
Perbedaan UMN dan LMN
Upper Motor Neuron (UMN) adalah neuron-neuron motorik yang berasal dari korteks motorik serebri atau batang otak yang seluruhnya (dengan serat saraf-sarafnya ada di dalam sistem saraf pusat.
Lower motor neuron (LMN) adalah neuron-neuron motorik yang berasal dari sistem saraf pusat tetapi serat-serat sarafnya keluar dari sistem saraf pusat dan membentuk sistem saraf tepi dan berakhir di otot rangka.
ERLIANI 1808260085