Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
STROKE ISCHEMIC - Coggle Diagram
STROKE ISCHEMIC
-
-
CMD
ANAMNESIS
Gejala yang dialami, awal munculnya gejala, dan apa yang sedang pasien lakukan ketika gejala tersebut muncul
-
-
Riwayat kesehatan pasien dan keluarganya, terkait penyakit jantung, TIA, dan stroke
pemeriksaan fisik
-
-
Mati rasa atau kelemahan pada wajah, lengan, dan tungkai
-
-
komplikasi dan prognosis
Stroke iskemik menyebabkan sel otak mati dan otak membengkak sebagai respons terhadap cedera. Edema terjadi karena adanya penumpukan cairan di otak, sehingga akan terasa sakit kepala dan sulit bicara. Apabila edema ini tidak ditangani maka akan berakibat kematian.
Prognosis pada stroke iskemik dipengaruhi oleh umur, penyakit sebelumnya, dan komplikasi. Sebuah penelitian oleh Framingham dan Roschester menunjukkan adanya angka kematian pada 30 hari setelah stroke adalah 28%, pada stroke iskemik sebesar 19%, dan angka sintasan 1 tahun pada stroke iskemik adalah 77%
etiologi
-
-
-
Malformasi atau gangguan pembuluh darah seperti: aneurisma, angioma cavernosa
-
-
-
Klasifikasi stroke
Stroke iskemik. Stroke iskemik terjadi ketika pembuluh darah arteri yang membawa darah dan oksigen ke otak mengalami penyempitan, sehingga menyebabkan aliran darah ke otak sangat berkurang. Kondisi ini disebut juga dengan iskemia. Stroke iskemik dapat dibagi lagi ke dalam 2 jenis, stroke trombotik dan stroke embolik.
Stroke hemoragik. Stroke hemoragik terjadi ketika pembuluh darah di otak pecah dan menyebabkan perdarahan. Pendarahan di otak dapat dipicu oleh beberapa kondisi yang memengaruhi pembuluh darah. Kondisi tersebut meliputi hipertensi yang tidak terkendali, melemahnya dinding pembuluh darah, dan pengobatan dengan pengencer darah. Stroke hemoragik terdiri dari dua jenis, yaitu perdarahan intraserebral dan subarachnoid.
patofisiologi
Patofisiologi stroke iskemik dibagi menjadi dua bagian: vaskular dan metabolisme. Iskemia terjadi disebabkan oleh oklusi vaskular. Oklusi vaskular yang menyebabkan iskemia ini dapat disebabkan oleh emboli, thrombus, plak, dan penyebab lainnya. Iskemia menyebabkan hipoksia dan akhirnya kematian jaringan otak.
tatalaksana
-
-
-
-
Analgetik dan antipiterik, jika diperlukan
Gastroprotektor, jika diperlukan
-
-
Trombolisis intravena : alteplase dosis 0.6-0.9 mg/kgBB, pada stroke iskemik onset < 6 jam
Terapi endovascular : trombektomi mekanik, pada stroke iskemik dengan oklusi karotis interna atau pembuluh darah intrakranial, onset < 8 jam
Manajemen hipertensi (Nicardipin, ARB, ACE-Inhibitor, Calcium Antagonist, Beta blocker, Diuretik)
Secara sederhana, gerak refleks di tubuh sebenarnya terjadi apabila ada rangsang atau stimuli yang diterima oleh sel saraf atau neuron di tubuh kita. Suhu panas atau tetesan air yang masuk ke mata adalah contoh stimuli.
Stimuli atau rangsang tersebut akan diterima oleh reseptor saraf sebagai “pesan” dan pesan tersebut akan disampaikan ke neuron sensori. Lalu, neuron tersebut akan memberikan informasi ke otot, bahwa rasa panas tersebut harus dihindari dengan gerakan. Semua itu, terjadi hanya dalam waktu kurang dari satu detik.
Neuron tingkat atas atau upper motor neuron (UMN), sel saraf yang dimulai dari kortek motorik dan berakhir di dalam medula atau dalam sumsum tulang belakang. Neuron tingkat bawah atau lower motor neuron (LMN), sel saraf yang berasal dari sumsum tulang belakang menuju ke otot
Stroke adalah kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke otak berkurang akibat penyumbatan (stroke iskemik) atau pecahnya pembuluh darah (stroke hemoragik). Tanpa darah, otak tidak akan mendapatkan asupan oksigen dan nutrisi, sehingga sel-sel pada area otak yang terdampak akan segera mati.