Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
KELEMAHAN OTOT ( Stroke Iskemik, Stroke Non Iskemik, TIA & RIND ),…
KELEMAHAN OTOT
( Stroke Iskemik, Stroke Non Iskemik, TIA & RIND )
FISIOLOGI GERAKAN DAN GERAKAN REFELKS
Fisiologi Gerakan
Gerakan dihasilkan dari impuls aferen dan eferan yang merupakan hasil dari integrasi central nervous system dan peripheral nervous system. masing - masing memiliki jaras yaitu untuk motorik : adalah jaras corticospinalis dan untuk jaras sensoris yaitu traktus spinothalamicus, pada motorik, nantinya akan dihantarkan impulsnya menuju efektor yaitu otot skeletas, sedangkan untuk jaras sensorik, aakan dimulai dari kutis yang nantinya akan direspon oleh reseptor2 pada kulit dan dihantarkan kembali ke sistem saraf pusat dan diteruskan lagi untuk nantinya akan menghasilkan gerakan.
Fisiologi Refleks
Refleks adalah rangkaian gerakan yang dilakukan secara cepat, involunter, dan tidak direncanakan sebagai respon terhadap suatu stimulus, ada dua jenis refleks yaitu refleks sederhana atau refleks dasar yaitu refleks built-in yang tidak perlu dipelajari, misalnya : mengedipkan mata jika ada benda asing yang masuk, dan refleks didapat atau refleks terkondisi, misalnya : yaitu ketika bejalar dan berlatik seperti seorang pianis yang menekan tuts tertentu sewaktu melihat suatu di kertas partitur. Jalur2 saraf yang berperan dalam pelaksanaan aktivitas refleks dikenal sebagai lengkung refleks.
TATA LAKSANA FARMAKOLOGI, NON FARMAKOLOGI & EDUKASI
Tata Laksana Non Farmakologi
Stroke Iskemik
: Pemasangan infus cairan dan elektrolit, oksigen, manajemen primary survey, manajemen kadar glukosa dan temperatur. Fisioterapi/rehabilitasi.
Stroke Hemoragik
: Pemasangan infus cairan dan elektrolit, oksigen, manajemen primary survey, manajemen bedah jika diindikasikan. Fisioterapi/rehabilitasi.
TIA
: Pemasangan infus cairan dan elektrolit, oksigen, manajemen primary survey, manajemen kadar glukosa dan temperatur.
RIND
: Pemasangan infus cairan dan elektrolit, oksigen, manajemen primary survey, manajemen kadar glukosa dan temperatur.
Edukasi
Stroke Iskemik
: Edukasi mengenai perjalanan penyakit, manajemen terapi nutrisi untuk mengendalikan faktor resiko, edukasi untuk pelaksaan fisioterapi/rehabilitasi. Edukasi mengenai terapi obat.
RIND
: Edukasi mengaenai perjalanan penyakit, manajemen terapi nutrisi untuk mengendalikan faktor resiko, Edukasi mengenai terapi obat.
Stroke Hemoragik
: Edukasi mengenai perjalanan penyakit, Bed rest, manajemen terapi nutrisi untuk mengendalikan faktor resiko, edukasi untuk pelaksaan fisioterapi/rehabilitasi. Edukasi mengenai terapi obat.
TIA
: Edukasi mengenai perjalanan penyakit, manajemen terapi nutrisi untuk mengendalikan faktor resiko, Edukasi mengenai terapi obat.
Tata Laksana Farmakologi
Th Stroke Iskemik
:
< 3 jam rt-pa (ateplase) 0,9 mg/bb
Anti hipertensi IV
Nicardipin
Nitropusid
Labetalol
Diltiazem
Aspirin 325 mg/24 jam
Th Stroke Hemoragik
:
Anti Hipertensi IV
Manitol 20 % 0,5 - 1 gr/BB selama 20 menit dilanjutkan 4-6 jam berikutnya.
Th RIND
: Terapi anti trombotik, tata laksana sesuai penyakit lain (DM, hipertensi, hiperlipidemia)
Th TIA
: Terapi anti trombotik, tata laksana sesuai penyakit lain (DM, hipertensi, hiperlipidemia)
DD STROKE ISKEMIK, STROKE NON ISKEMIK, TIA DAN RIN
TIA
Serangan defisit neurologik yang bersifat temporer akibat gangguan peredaran darah otak, timbul mendadak, menghilang dengan cepat (< 24 jam) tanpa gejala sisa secara klinis. Tipe - tipenya yaitu ; tipe karotid dan tipe vertebrobasiler.
RIND
Merupakan Reversible Ischemic Neurologic Deficit = RIND, tapi > 24 jam, sekitar <72 jam. hanya tampak dengan scanning, silent stroke.
Stroke Iskemik
Iskemik/ infark serebri terjadi bila suatu daerah di otak mengalami iskhemia dan nekrosis, akibat berkurangnya aliran darah ke otak sampai di bawah level kritis yang dibutuhkan untuk kehidupan sel. Klasifikasinya yaitu emboli serebri dan thrombosis serebri
Stroke Hemoragik
Suatu gangguan peredaran otak yang ditandai dengan perdarahan subarachnoid dan inraserebral. Klasifikasinya yaitu PIS ( Perdarahan intraserebral) dan PSA (Perdarahan subarakchnoid).
PATOFISIOLOGI KELEMAHAN ANGGOTA GERAK
Hemiparese
Hemiparesis terjadi karena adanya kerusakan jaringan pada salah satu sisi otak. Kerusakan otak terbanyak disebabkan oleh stroke. Selain itu, hemiparesis juga bisa disebabkan oleh cedera kepala, tumor otak, atau infeksi otak. si tubuh yang terkena hemiparesis biasanya berlawanan dengan sisi otak yang mengalami kerusakan. Misalnya, otak kiri mengalami kerusakan karena stroke, maka sisi tubuh sebelah kanan akan mengalami kelemahan.
Patomekanisme
Adanya etiologi seperti stroke iskemik dan stroke hemoragik menyebabkan adanya lesi struktural di korteks serebri dan menyebabkan penghantaran impuls terganggu, sehingga persilangan di decussatio piramidalis juga rerganggu dan terjadilah hemiparesis sisi kontralateral dari lesi.
CMD STROKE ISKEMIK DAN NON ISKEMIK
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik pada stroke iskemik
: Pem. Vital sign )TD, HR,RR,Suhu, GCS) Pem Umum (Head to toe), Pem. Lokalisata (Pem. Neurologis)).
Pemeriksaan fisik pada stroke iskemik
: Pem. Vital sign )TD, HR,RR,Suhu, GCS) Pem Umum (Head to toe), Pem. Lokalisata (Pem. Neurologis)).
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang pada stroke iskemik
: Darah lengkap, CT scan, MRI
Pemeriksaan penunjang pada stroke hemoragik
: Darah lengkap, CT scan dan MRI).
Anamnesis
Anamnesis pada Stroke Hemoragik
: Anamnesis Pribadi, KU< KT, RP sebelumnya, RPK, RPO, R.Kebiasaan, R. Gizi, R.Lingkungan.
Dapat ditanyakan mengenai faktor resiko apakah yang dimiliki oleh pasien, apakah gejala muncul saat saat aktifitas atau mendadak ? adakah tanda - tanda peningkatan TIK (kejang, muntah proyektil, nyeri kepala hebat ?
Anamnesis pada Stroke Iskemik
: Anamnesis Pribadi, KU< KT, RP sebelumnya, RPK, RPO, R.Kebiasaan, R. Gizi, R.Lingkungan.
Dapat ditanyakan mengenai faktor resiko apakah yang dimiliki oleh pasien, apakah gejala muncul saat bangun tidur atau istirahat tidak ? adakah tanda - tanda peningkatan TIK ?
DEFINISI, ETIOLOGI, FR, KLASIFIKASI, EPIDEMIOLOGI STROKE ISKEMIK
Etiologi
Thrombosis dan emboli
Klasifikasi
Berdasarkan etiologi, klasifikasi stroke iskemik yaitu Thrombosis serebri dan emboli serebri
Definisi
Stroke Iskemik didefinisikan sebagai episode disfungsi neurologis yang disebabkan oleh infark pada otak, medulla spinalis, dan retina, berdasarkan pada bukti patologis, pencitraan, atau klinis yang menetap lebih dari 24 jam atau diakhiri dengan kematian, tanpa penyebab lain selain vaskular.
Epidemiologi
Data dari AHA 2015, menunjukkan 6,6 juta penduduk Amerika berusia diatas 20 tahhun mengalami stroke, dengan prevalensi sekitar 2,6 %. Angka lebih tinggi terjadi pada kelompok usia yang lebih tua. Prevalensi stroke iskemik subklinis bervariasi dari 6 - 28 % dengan peningkatan sesuai bertambahnya usia.
F. Risk
1). Non Modifiable ( seperti usia, ras, jenis kelamin, genetik)
2). Modifiable ( seperti merokok, DM, Hipertensi, Hiperkolestrolemia, stres, obesitas)
CMD TIA DAN RIN
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik pada TIA
: Pem. Vital sign )TD, HR,RR,Suhu, GCS) Pem Umum (Head to toe), Pem. Lokalisata (Pem. Neurologis)).
Pemeriksaan fisik pada RIND
: Pem. Vital sign )TD, HR,RR,Suhu, GCS) Pem Umum (Head to toe), Pem. Lokalisata (Pem. Neurologis)).
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang pada TIA
: Darah lengkap, CT scan, MRI
Pemeriksaan penunjang pada RIND
: Darah lengkap, CT scan, MRI
Anamnesis
Anamnesis pada RIND
: Anamnesis Pribadi, KU< KT, RP sebelumnya, RPK, RPO, R.Kebiasaan, R. Gizi, R.Lingkungan.
Dapat ditanyakan mengenai faktor resiko apakah yang dimiliki oleh pasien, apakah gejala muncul < 72 jam ?
Anamnesis pada TIA
: Anamnesis Pribadi, KU< KT, RP sebelumnya, RPK, RPO, R.Kebiasaan, R. Gizi, R.Lingkungan.
Dapat ditanyakan mengenai faktor resiko apakah yang dimiliki oleh pasien, apakah gejala muncul < 24 jam ?
KOMPLIKASI, PROGNOSIS DAN PERBEDAAN LESI UMN LMN
Prognosis
Stroke Iskemik
: Sangat bergantung pada derajat, struktur yang terlibat area yang terlibat, waktu identifikasi dan diagnosis, waktu memulai pengobatan, lama dan intensitas terapi fisik dan okupasi, serta fungsi dasar.
Stroke Hemoragik
: sangat bergantung dari onset, usia pasien, volume, serta lokasi perdarahan.
TIA
: Prognosisnya didasarkan pada stratifikasi risiko menggunakan skor ABCD2. Skor yang tinggi, >4, berkorelasi dengan risiko stroke yang lebih tinggi sehingga memperburuk prognosis pasien.
RIND
: Prognosis baik jika dapat dikendalikan dan tidak berlanjut ke stroke.
Perbedaan UMN dan LMN
UMN
: Hipotoni, spastik, Kekuatan Otot normal atau sedikit menurun, refelks tendon meningkat, Tes Babinski positif, klonus ankle dan lutus positif, biasanya tidak dijumpai atrofi otot
LMN
: Hipotoni, kekuatan otot sangat menurun, refleks tendon menurun atau tidak sama sekali, Tes babinski negatif, klonus negatif, Dijumpai atrofi massa otot dan ditemukan fasikulasi otot pada bayi.
Komplikasi
Stroke Iskemik
: edema otak yang terjadi 24-48 jam pertama setelah stroke, gangguan neurologis, Hipertensi reaktif , Emboli pulmonal juga dapat terjadi tanpa gejala awal.
Stroke Hemoragik
: gangguan dalam proses berfikir dan menginat, disfagia, gang. jantung. kejang hingga kematian.
TIA
: Stroke, Penyakit arteri koroner
RIND
: Stroke, Penyakit arteri koroner
TUGAS MIND MAPPING SGD 16
NADIANTY AZ ZAHRAH
1808260089
Medan, 6 Mei 2021
Dosen/Tutor SGD :
dr.Hervina, Sp.KK.