Tabel 1. Etiologi PenurunanKesadaran (Howlett, 2012)Site/aetiologyDisorderIntracranialFocalstrokeinfarct, ICH, SAHinfectionsbrain abscesstraumahaematoma (ICH, EDH, SDH)tumoursprimary or secondaryDiffuseinfectionsHIV, meningitis, malaria, encephalitisseizurespost ictal/status epilepticustraumatraumatic brain injuryExtracranialhypoxiacardiac, respiratory, renal, shock, anaemiametabolic/toxichyper-hypoglycaemia, organ failure, hyponatraemia overdose, opiates, alcoholhypertensionencephalopathy, eclampsiaEasy way to remember the causes of comaA=anoxia/apoplexyE=epilepsyI=injury/infectionO=opiatesU=uraemiaPATOMEKANISME KESADARAN MENURUNPerilaku normal membutuhkan PengetahuandanAfekyangsesuai,sehingga seseorang mampu mengenali hubungan antaradirisendiridanlingkungan.Komponen perilakuinidikontrololehhemisferotak.Pada umumnya,tubuhmengikutiritmekesadaran yang normal. Dari kondisi kesadaran penuh (wakefulness) menjadi mengantuk, dan pada akhirnya tertidur. Pada satu titik selama tertidur (atau bahkan pada mengantuk), stimulus dari luar diproses melalui input sensoris untuk meningkatkan kondisi sadar dan menyebabkan seseorang menjadi sadar (bangun). Siklus ini dipicu secarapredominan olehARAS,yangdisebutsebagaipusattidur. (Avner,2006)Pada penurunan kesadaran, gangguan terbagi menjadi dua, yakni gangguan derajat (kuantitas, arousal, wakefulness) kesadaran dan gangguan isi (kualitas, awareness, alertness) kesadaran. Adanya lesi yang dapat mengganggu interaksi ARAS dengan korteks serebri, apakah lesi supratentorial, subtentorial dan metabolik akan mengakibatkan menurunnya kesadaran (Taylor,2006).Pendekatan lain untuk menjelaskan level kesadaran adalah analogi “tombol on-off lampu”. Perilaku (yang dikontrol oleh hemisfer otak) sebagai Bohlam Lampu dan Komponenkesadaran(dikontrololehARAS) adalah tombol untuk menyalakan lampu. Untukmenyalakanlampu(kondisiseseorang menjadi Sadar), Lampu harus berfungsi danmenyala. Ada tiga kemungkinanLampu tersebuttidakmenyala(dalamhalini
Kesadaran Terganggu), yaitu adanya defek pada lampu itu sendiri (Disfungsimenyeluruh padahemisferotak),defekpadatombollampu (abnormalistas dari ARAS), atau terdapat defek pada kedua lampu dan tombol lampu (DisfungsiCNSsecaraumum).(Avner,2006)Model ini juga membantu membedakan penyebab dari penurunan kesadaran. ARAS di beberapa refleks batang otak, termasuk refleks cahaya pada pupil (nervus kranial II danIII)danreflekspergerakanmata(nervuskranialIII,VI,VIII,danfasciculuslongitudinal medial). Pemeriksaan pada refleks ini mengindikasikan fungsi dari ARAS. (Avner, 2006)AdanyatraumapadaareaARASdapat menyebabkan hilangnya refleks batang otak dangangguankesadaran,meskipunhemisfer otak tetap dalam kondisi normal. Disfungsi otak difus biasanya akibat riwayat penyakit medis seperti keracunan, gangguan metabolik dan infeksi menyebabkan penekanan (kompresi) pada ARAS yang merupakan akibat gangguan struktural