Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Karakteristik Tanah-Tanah Khusus - Coggle Diagram
Karakteristik Tanah-Tanah Khusus
Tanah Sulfat Masam
Lapisan tanah mengandung pirit 2% atau lebih
Horizon sulfidik dan/atau sulfurik
Lahan marginal dan rapuh
Terbentuk pada lahan pasang surut dengan endapan laut (marine)
Lahan rawa pasang surut
Tanah mineral
Tanah gambut
Terdapat di Lingkungan
Fisiografi datar
Vegetasi nipah, mangrove
Beriklim semi humid/tropika dengan musim kering
Contoh fauna
mud lobster
(
Thallusina anamale
)
Faktor penentu kemasaman tanah
Jumlah garam yang menetralkan (kalsium karbonat)
Derajat Oksidasi
Jumlah pirit teroksidasi
Syarat Pembentukan
Bahan organik teroksidasi yang cukup tinggi
Kadar ion ferik cukup tinggi
Fluktuasi oksidasi dan reduksi
Terdapat bakteri pereduksi sulfat (seperti Desulfavibrio) dan pengoksidasi (seperti Thiobacillus)
Sumber sulfat dari laut cukup banyak
Kendala Pengembangan Lahan
Keracunan Besi
Keracunan Hidrogensulfida
Keracunan Aluminium
Cara atau Teknologi Pemulihan
Pemberian bahan ameliorasi (amelioran)
Pengolahan tanah TOT atau OTM
Pelindian
Pemupukan
Tanah Bergaram (Salin)
Salinisasi = Akumulasi Garam di Tanah
Terjadinya Akumulasi Garam
Penggunaan pupuk kimia tertentu dan pupuk kandang
Periode bera dalam budidaya (dengan atau tanpa vegetasi)
Menggunakan air irigasi dengan kadar garam terlarut yang tinggi dalam waktu lama
Di daerah dengan curah hujan rendah, penguapan tinggi
Akibat Akumulasi Garam
Menimbulkan genangan air
Peresapan air berjalan lambat
Menghambat pertumbuhan tanaman
Ion-Ion Garam
Natrium
Klorida
Kalium
Magnesium
Bikarbonat
Kalsium
Sulfat
Cara atau Teknologi Pemulihan
Pemberian amelioran
Pemulsaan
Pemberian pupuk hayati
Tanah Kapur
Ciri Tanah Kapur
Hasil pelapukan batuan kapur
Tanah mediteran, tanah renzina
Bersifat tidak subur, cocok ditanami pohon jati
Contohnya daerah karst
Kendala
pH tinggi (>7)
Kandungan hara rendah
Kandungan Ca dan Mg tinggi
Cara atau Teknologi Pemulihan
Pemberian bahan organik
Tanah Gambut
Ciri Tanah Gambut
Kandungan bahan organik tinggi
Berasal dari sisa-sisa tumbuhan yang melapuk (berubah menjadi fosil)
Pembentukannya Dipengaruhi Oleh
Hujan
Pasang-Surut
Iklim
Bentuk Topografi
Jenis dan jumlah dekomposer
Lama proses dekomposisi
Subordo
Fibrik
Folik
Hemik
Saprik
Sifat Kimia
Kandungan hara mikro (Cu, B, Zn) sangat rendah
Tingkat kesuburan rendah karena kandungan hara rendah
Kandungan N total tinggi, namun tidak tersedia bagi tanaman
Mengandung beragam asam organik yang sebagian bersifat racun bagi tanaman
Bereaksi masam (pH <4)
Sifat Fisik
Bersifat hidrofilik
Berat isi (BD) lapisan atas bervariasi, tergantung tingkat dekomposisi
Daya menahan beban (
bearing capacity
) sangat rendah
Permasalahan
Pengaruh fitotoksik asam fenolat hasil dekomposisi dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan tanaman
pH rendah menyebabkan terhambatnya penyerapan hara makro dan mikro
Kandungan asam organik yang bersifat racun tinggi
Cara atau Teknologi Pemulihan
Pembasahan
Pemupukan N, P, K, Ca, dan Mg
Revegetasi
Pemberian amelioran
Tanah Kritis
Kerusakan tanah secara fisik, kimia, dan biologi akibat ketidaksesuaian penggunaan tanah/lahan
Penurunan daya dukung lahan dan potensinya
Faktor Terjadinya
Sistem tanam monokultur
Penggembalaan hewan ternak
Erosi
Penebangan hutan
Curah hujan intensif
Areal berlereng curam
Kenampakan
Horizontal
Muncul batuan di permukaan lahan
Perubahan kenampakan tanaman/tumbuhan
Kenampakan fisik permukaan berubah
Vertikal
Hilangnya lapisan tertentu
Pendangkalan solum
Perubahan sifat fisik, kimia, biologi
Cara atau Teknologi Pemulihan
Penanaman vegetasi
Pembuatan hutan kota
Pembuatan sumur resapan dan biopori
Tanah Bekas Tambang
Galian Golongan B (Vital)
Untuk memenuhi keinginan hidup orang banyak
Emas, perak, permata, seng
Galian Golongan C
Yang tidak termasuk golongan A dan B
Kapur, semen, pasir, gips
Galian Golongan A (Strategis)
Untuk kepentingan pertahanan/keamanan dan menjamin ekonomi negara
Batu bara, minyak bumi, tembaga
Permasalahan
Perubahan kimiawi berdampak terhadap air tanah dan air permukaan
Perubahan morfologi dan topografi lahan
Ketiadaan tanaman penutup akan mempercepat erosi permukaan oleh air hujan
Perubahan iklim mikro
Mengakibatkan pencemaran lingkungan akibat tailing yang mengalir karena erosi melalui sungai ke lahan pertanian/perkebunan
Cara atau Teknologi Pemulihan
Remediasi
Fitoremediasi
Bioremediasi