Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Karakteristik Tanah-Tanah Khusus - Coggle Diagram
Karakteristik Tanah-Tanah Khusus
Tanah Sulfat Masam
Terdapat pada lingkungan
Iklim Semi Humid / Tropika dengan Musim Kering
Fauna Mud Lobster
Vegetasi Nipah, Mangrove
Fisiografi Datar
Faktor yang Menentukan Kemasaman
Jumlah Garam yang Menetralkan (CaCO3)
Derajat Oksidasi
Jumlah FeS2 yang Teroksidasi
Persyaratan Pembentukan
Adanya Bakteri Pengoksidasi (Thiobacillus)
Fluktuasi Oksidasi dan Reduksi
Adanya Bakteri Pereduksi SO2- (Desulvavibrio)
Fe3+ Cukup Tinggi
Sumber S02- Cukup Banyak (Dari Laut)
Bahan Organik yang Cukup Tinggi Teroksidasi
Kendala Pengembangan
Keracunan Alumunium
Keracunan Hidrogensulfida
Keracunan Alumunium
Upaya Perbaikan
Pemberian Bahan Organik
Pemberian Pupuk Fosfat
Pengapuran
Pemberian Mikroorganisme Pengurai
Melakukan Pengaturan Sistem Tanam
Tanah Bergaram
Penyebab
Pupuk Kimia
Air Irigasi
Pupuk Kandang
Periode Bera
Mengakibatkan
Genangan Air
Resapan Air Lambat
Pertumbuhan Tanaman Terhambat
Upaya Perbaikan
Pemilihan Amelioran/Amandemen yang Mampu mengendapkan Garam Terlarut
Pemilihan Bahan/Pupuk yang tidak menambah Konsentrasi Garam dan pH Tanah
Menyediakan Media Tanam yang Memfasilitasi Drainase dan Kapilaritas Air dan Larutan Garam dalam Kolom Tanah
Kontrol EC(Daya Hantar Listrik) Air Irigasi
Tanah Kapur
Kendala
pH Tinggi >7
Kandungan Hara Rendah
Kandungan Ca dan Mg Tinggi
Upaya Perbaikan
Memberikan Ampas Teh atau Kopi
Menggunakan Material Organik seperti Pupuk Kompos atau Pupuk Kandang
Memberikan Bubuk Belerang atau Sulfur
Tanah Gambut
Karakteristik
Gambut dalam (3,1-3,9)
Kandungan N-total Tinggi tapi Tidak Tersedia bagi Tanaman
Gambut Dangkal pH lebih tinggi (4,0-5,1)
Kandungan Unsur Mikro (Cu, B, dan Z) Sangat Rendah
Bereaksi Masam (pH <4)
Asam-Asam Organik sebagian Bersifat Racun bagi Tanaman
Sifat Fisik
Berat Isi (BD) Lapisan Atas 0,1-0,2g/cm3
Daya Menahan Beban Sangat Rendah
Hidrofilik (Kadar Air (w) 750-1500% dari Berat Keringnya)
Kandungan Organik (Oc) 95-99%
Berat Volume 0,9-1,25 t/m3
Angka Pori (e) 5-15
pH 4-7
Kadar Abu (Ac) 1-5%
Spesifik Gravity (Gs) 1,38-1,52
Rembesan (k) 2 pangkat -0,2 sampai 1,2 pangkat -06 cm/dt
Permasalahan
Pengaruh Fitotoksik Asam Fenolat yang Merugikan Tanaman
Kemasaman Tinggi (pH Rendah)
Kandungan Asam-Asam Organik Meracun yang Tinggi
Upaya Perbaikan
Membuat Saluran Air
Memberikan Pupuk Organik
Melakukan Pembakaran Lahan yang Benar
Tanah Kritis
Faktor-Faktor
Penebangan Hutan
Penggembalaan Hewan
Curah Hujan Intensif
Areal Berlereng Curam
Tanaman Monokultur
Erosi
Kenampakan
Vertikal
Solum Makin Dangkal
Sifak Kimia, Fisika, dan Biologi Berubah
Hilangnya Lapisan Tertentu
Permukaan
Munculnya Batuan di Permukaan Lahan
Berubahnya Kenampakan Tanaman/Tumbuhan
Berubahnya Kenampakan Fisik Permukaan
Sebaran di Indonesia
Perkebunan Teh, Garut
Daerah Pertambangan, Bangka
Hutan Tanaman Industri, Wonogiri
Upaya Perbaikan
Reklamasi Pertambangan
Penggunaan Pupuk Organik
Menggemburkan Tanah secara Alami
Pengembalian Fungsi DAS (Daerah Aliran Sungai)
Pembuatan Sengkedan atau Terasering
Penggunaan Eceng Gondok
Reboisasi dan Penghijauan
Pengembangan Keanekaragaman Hayati
Peran Pemerintah, Masyarakat, dan Korporat
Tanah Bekas Tambang
Golongan
B (Vital), Contoh : Emas, Perak, Permata
C (Tidak A/B), Contoh : Semen, Kapur, Gips
A (Strategis), Contoh : Batubara, Minyak Bumi, Tembaga
Permasalahan
Perubahan Kimiawi berdampak pada Air Tanah dan Air Permukaan
Perubahan Morfologi dan Topografi Lahan
Perubahan Iklim Mikro
Ketiadaan Penutup Tanah dapat Menyebabkan Erosi
Upaya Perbaikan
Penataan Lahan dengan Mengelola Sedimen, Menanam Tanaman LCC, Rumput-Rumputan, dan Pionir
Memanfaatkan Mikroorganisme yang dapat Memperbaiki Keseimbangan Lahan
Menimbun Kembali Tanah Bekas Tambang dengan Tanah Semula