Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
TES INTELEGENSI, TES MINAT, TES BAKAT, TES PRESTASI, TES KEPRIBADIAN, RERE…
TES INTELEGENSI
LIPS (Letter International Performance Scale)
Dilakukan secara individual dan terlepas dari budaya karena soal dan jawaban tidak menggunakan bahasa.
Rentang usia 3-75 tahun
Alat yang digunakan stimulus easels, kartu, dan baki (foam shape)
Tanpa batas waktu tertentu
Semua materi stimulus grafik dipresentasikan pada kuda-kuda (easels), kemudian peserta memberikan respons dengan menyeleksi kartu yang bergambar paling cocok untuk ditempatkan pada bagian response.
Meliputi visualization and reasoning (VR) serta attention and memory (AM)
VR battery digunakan untuk memperoleh estimasi IQ dan menilai konstruksi tradisional dari intelegensi termasuk non verbal reasoning, visualization, and problem solving.
SON (Snijders Oomen Non Verbal Scale)
Ada 6 sub tes dan dikelompok menjadi 2 bagian yaitu Tes Penalaran ( Kategori, Analagi, dan Situasi) dan Tes Kinerja (Mosaik,Teka-teki,Pola)
Setiap subtest memiliki aturan dan waktu. Total waktu pengerjaan 1 jam, dan untuk anak dengan keterbatasan fisik membutuhkan waktu 5 menit lebih lama
Skoring : Jika benar nilai 1 dan jika salah nilai 0
Tes intelegensi non verbal yang digunakan untuk individu usia 3-16 tahun
-Dapat digunakan untuk individu kondisi normal juga yang mengalami disabilitas seperti tuna rungu
SON berbentuk puzzle dan rangkaian gambar yang perlu dicocokkan.
CAT (Cognitive ability test)
Tes yang digunakan untuk level sekolah dasar kelas 3 sampai 6.
Tes ini bermuatan verbal, masalah aritmatik atau tes bilangan lain.
Tes ini dirancang untuk menilai kemampuan bernalar abstrak yang sama dalam diri anak dengan latar belakang bahasa asing, tidak mampu membaca, atau hambatan lainnya.
Urutan (sekuens) memahami dan mengaplikasikan suatu aturan/prinsip dalam sebuah pola: analogi, penalaran verbal, dan memori (ingatan).
Scoring: peserta di tes dengan butir soal yang tingkat kesulitannya sedang.
TIKI
Skoringnya menggunakan benar salah dan skor keseluruhan diklasifikasi berdasarkan tes weschler
TIKI (Tes Intelegensi Kolektif Indonesia) yang disusun kerja sama antara Indonesia dengan Belanda dengan sampel orang Indonesia
Merupakan tes verbal dan kognitif
Merupakan speed test dengan estimasi waktu 100 menit
TIU
TIU atau tes intelegensi Umum bisa disebut juga dengan tes tin-tum dan tes kemampuan diferensial (TKD)
Berisi kemampuan numerik, verbal, spasial, dan penalaran logika
Boasa digunakan untuk seleksi CPNS maupun BUMN
Termasuk speed test yang digunakan untuk mengukur kapasitas intelegensi
WECHSLER
WAIS (Wechsler Adult Intelligence Scale)
Dapat digunakan untuk diagnosis psychiatrist, yang meliputi kerusakan otak, kemerosotan psychosis dan kesulitan emosional yang mempengaruhi fungsi intelektual.
Skoring : dari skala verbal dan performa, menghasilkan IQ-Verbal dan IQ-Performansi yang kemudian dikombinasikan untuk menghasilkan IQ-Deviasi sebagai IQ keseluruhan
WISC (Wechsler Intelligence Scale for Children)
Mendeskripsikan berbagai aspek kecerdasan seperti, wawasan dan minat pengetahuan, daya konsentrasi dan daya ingat jangka pendek. Serta kemampuan seperti bahasa, matematika, berpikir logis dan abstrak, visual motorik coordination, visual perception organization, visual-spatial relationship and field dependence, adaptasi terhadap lingkungan dan pemahaman terhadap norma-norma sosial (berkaitan dengan antisipasi masalah dan keterampilan sosial), dan kreativitas
Skoring : dari skala verbal dan performa, menghasilkan IQ-Verbal dan IQ-Performansi yang kemudian dikombinasikan untuk menghasilkan IQ-Deviasi sebagai IQ keseluruhan
WPPSI ((Wechsler Preschool & Primary of Intelligence)
UNTUK MENGETAHUI KECERDASAN ANAK SECARA KESELURUHAN DAN MENGIDENTIFIKASI KETERLAMBATAN DAN KESULITAN ANAK-ANAK
Skoring : dari skala verbal dan performa, menghasilkan IQ-Verbal dan IQ-Performansi yang kemudian dikombinasikan untuk menghasilkan IQ-Deviasi sebagai IQ keseluruhan
RAVEN
SPM
SPM (Standar Progressive Matrices) untuk orang normal usia 6 – 65 tahun
Aspek yang diukur dalam tes SPM adalah daya abstraksi, penalaran, berpikir sistematis, kecepatan dan ketelitian, dan konsentrasi
terdapat 60 soal yang dikelompokkan menjadi 5 seri (A,B,C,D,E)
CPM
CPM (Colored Progressive Matrices) untuk anak berusia 5-11 tahun
Aspek yang diukur adalah Berpikir logis/ menalar, kecakapan penalaran ruang, kemampuan berpikir analogi, kemampuan memahami hubungan keseluruhan dan bagian.
Terdapat 36 soal yang dikelompokkan emnajdi 3 seri yaiatu A, Ab, B.
APM (Advanced Progressive Matrices) untuk orang diatas 11 tahun dengan kecerdasan istimewa. Aspek yang diukur dalam APM adalah kemampuan observasi dan clear thinking, efisiensi intelektual. Terdiri dari 2 bagian dalam bentuk non-verbal. Bagian 1 terdapt 12 soal, bagian 2 terdapat 36 soal.
KIT (Kant Intelligence Test)
Tes ini digunakan untuk individu penderita tuna netra sehingga menggunakan huruf braille dan dilakukan secara individual
Respons peserta biasanya direkam dalam Braille atau pada keyboard
College board scholastic assessment test (SAT) dalam format tipe besar atau dalam huruf braille.
GOOD ENOUGH
Goodenough Draw-a-Man Test merupakan tes intelegensi yang dikembangkan oleh Florence Goodenough pada tahun 1926. Tes ini termasuk kedalam tes non-verbal, sehingga dapat digunakan dimanapun tanpa adanya kendala bahasa yang harus dihadapi.
Dalam tes ini, testee diminta untuk menggambar 3 orang di tiga lembar kertas terpisah. 3 orang tersebut adalah gambar laki-laki, gambar perempuan, dan gambar dari dirinya sendiri.
Tes ini tidak bisa berdiri sendiri dan biasanya digunakan sebagai tes tambahan dari Binet Scale.
Kauffman
K-ABC (Kaufman Assessment Battery for Children)
K-AIT(Kaufman Adolescent and Adult Intelligence Test)
K-BIT (Kaufman Brief Intelligence Test)
IST
Mengukur s factors yaitu : verbal. Abstrak, numerical, diagram, spatial, mechanical.
Skoring untuk benar diberi skor 1 dan salah skor 0
CFIT
Alat tes intelegensi yang terdiri atas 3 skala yaitu Skala 1 (usia 4-8 tahun), skala 2 AB (usia 8-13), Skala 3 AB (untuk SMA ke atas)
Digunakan untuk mengukur kemampuan umum (general ability) dan Fluid ability
TES MINAT
SDS
Terdiri dari 4 bagian yaitu aktivitas, kompetensi, pekerjaan, dan menilai diri.
Mengembangkan 6 tipe kepribadian dasar yang berhubungan dengan karir.
Model area minat menurut tes ini adalah RIASEC (Realistic, Investigative, Artistic, Social, Enterprising, and Conventional).
SII
ASPEK YANG DIUKUR
Realistis
Investigative
Artistik
Sosial
Kewirausahaan (enterprising)
Konvensional
Strong bisa diskor oleh komputer, pada pusat-pusat skoring yang ditunjuk oleh penerbit atau dengan penggunaan perangkat lunak yang tersedia dari penerbit dalam berbagai pilihan. Ada tiga tingkat skor yang berbeda dalam keleluasaannya. Yang paling luas dan paling komprehensif adalah enam skor General Occupational Theme; subdivisi selanjutnya meliputi 25 Basic Interest Scales; dan tingkat yang paling spesifik menyediakan 211 Skala Pekerjaan yang tersedia. Disamping hal-hal ini, Form T317 dari Strong menghasilkan skor-skor pada empat Skala Gaya Pribadi yang menaksir dalam Gaya Pekerjaan, Lingkungan Belajar, Gaya Kepemimpinan, dan Pengambilan Resiko/Petualangan.
CAI VV
CAI menyediakan skor pada tiga tipe skala utama, termasuk skala Tema Umum Holland, 22 skala Bidang Minat Dasar, dan 91 skala pekerjaan. Indeks administratif dan empat skala non-pekerjaan juga termasuk didalamnya. Semua pengumpulan data dan analisis statistik dijalankan secara terpisah dari inventori ini. Kecuali skala Tema Umum, skala-skala tertentu yang dikembangkan dalam masing-masing kategori ini adalah khusus untuk CAI.
JVIS
JVIS memuat 4 skala minat dasar yang mencakup 26 peran kerja dan 8 gaya kerja
KUDER
Mengukur kesukaan dalam 10 daerah minat (luar ruangan, mekanis, komputasi, ilmiah, persuasif, artistik, sastra, musik, kerja sosial, dan administrasi), serta menunjukkan tipe pekerjaan yang subjek atau melihat apakah penempatan kerja selama ini sudah sesuai atau belum.
PII
ASPEK YANG DIUKUR
SOCIAL FACILITATING
MANAGEMENT
BUSINESS DETAIL
MECHANICAL
DATA PROCESSING
NATURE
ARTISTIC
HELPING
RMIB
TES BAKAT
FACT
(TES KODE DAN INGATAN) Mengukur kecepatan dan ketepatan dalam menentukan kode-kode informasi perkantoran dan mengingat kode kode dr subtes koding. SKORING : MELIHAT DARI SKOR JUMLAH YANG BENAR
(TES MERAKIT OBJEK) Mengukur kemampuan mengenal, mengetahui, dan membayangkan bentuk suatu objek yg disusun terpisah. SKORING : DILIHAT DARI JUMLAH SOAL YANG BENAR
(TES SKALA DAN GRAFIK) Mengukur ketepatan dan kecepatan dalam mmebaca grafik, skala dan peta. SKORING : DILIHAT DARI PENGURANGAN JAWABAN BETUL DG YANG SALAH, LALU DIKONVERSIKAN KE DALAM NILAI STANINE
(TES PEMAHAMAN) Mengukur kemampuan membaca dan memahami untuk melihat dan memahami alasan logis serta pengambilan keputusan
(TES MENGUTIP) Mengukur kemampuan seseorang dalam menciptakan outline dari pola yang sederhana, secara cepat, tepat dan akurat. SKORING : NILAI DUA DIBERIKAN UNTUK TIAP TIAP PENGUTIPAN YANG DIKERJAKAN SCR TEPAT. NILAI SATU UNTUK PENGUTIPAN POLA YANG MENYIMPANG SEDIKIT TP TIDAK LEBIH DARI SATU BLOK DARI PENGUTIPAN YANG BENAR. SKOR LALU DIJUMLAHKAN UNTUK MENGHASILKAN SKOR KESELURUHAN.
(TES KOMPONEN) : Mengukur kemampuan mengidentifikasikankomponen penting dan berguna dalam konseling pekerjaan. SKORING : JUMLAH SOAL YANG BENAR
(TES TABLE) mengukur kemampuan membaca tabel dan huruf alphabet. SKORING : PENGURANGAN JAWABAN BETUL DAN SALAH
(TES UNGKAPAN) mengukur perasaan, bahasa, kemampuan berkomunikasi. SKORING : MASING2 PILIHAN MENDAPAT SKOR 1LALU DIJUMLAHKAN
(TES INSPECTION) mengukur kemampuan untuk melihat noda atau titik sobek scr cepat dan akurat pd objek atau rangkaian gambar.
(TES PRECISION) mengukur kecepatan ketepatan satu dan dua tangan dalam gerakan melingkar
(TES COORDINATION) mengukur kemampuan mengkoordinasikan gerakan lengan dan tangan
(TES ARITHMETIC) mengukur kemahiran dalam 4 proses menghitung yaitu tambah, kurang, kali dan bagi.
(TES MECHANICS) mengukur kemampuan memahami prinsip mekanika dan analisis gerak mekanik
(TES INGENUITY) mengukur kreativitas atau daya penemuan dalam peralatan dg prosedur genius, perlengkapan atau presentasi.
(TES ALERTNESS) mengukur kemampuan memahami situasi
DAT
digunakan untuk siswa SMP-SMA
7 subtes
• Verbal reasoning test
• Numerical ability test
• Abstract rationing test
• Space relation test
• Mechanical rationing test
• Clerical speed and Accuracy test
• Language usage-part 1: spelling, part 2: sentences.
aspek yang diukur
Kemampuan berpikir dengan angka dan penguasaan hubungan numerik
Kemampuan bernalar tanpa menggunakan kata-kata.
Mengukur kemampuan mengenal barang-barang kongkrit melalui proses penglihatan khususnya mengenai barang secara tiga dimensi..
Daya penalaran di bidang kerja mekanis dan prinsip fisika, yang merupakan salah satu faktor intelegensi dalam arti luas.
mengukur respon subyek terhadap tugas-tugas atau pekerjaan yang menyangkut kecepatan persepsi (dari stimulus yang bersifat sederhana), kecepatan respon terhadap kombinasi huruf dan angka, ingatan yang sifatnya tidak lama (momentary retention).
KRAEPLIN
ASPEK YANG DIUKUR
Ketelitian kerja
· Keajegan kerja
· Ketahanan kerja
· Kecepatan kerja
SKORING
menginputkan jawaban testee ke dalam software koreksi krapelin.
GATB
aspek yang diukur
Aptitude G : mengukur kemampuan belajar secara umum
Aptitude V : mengukur bakat verbal yaitu kemampuan untuk mengerti arti dari beberapa kata dan penggunaan kata secara efektif, kemampuan pengertian bahasa secara komprehensif, dan pengertian tntg hbungan antar kata dan pengertian arti keseluruhan paragraf
Aptitude N : mengukur bakat numerik atau kemampuan mengoprasikan angka angak secara cepat dan tepat
Aptitude S: mengukur kemampuan untuk berpikir dg cara visual dalam bentuk geometris, kemampuan dalam menangkap bentuk objek tiga dimensi dan kemampuan dalam mengikat hubungan yang menghasilkan gerakan suatu objek dalam ruang tiga dimensi
Aptitude P : Mengukur kemampuan untuk melihat bagian dari benda, gambar, grafik
Aptitude Q : mengukur kemampuan untuk mengungkap objek yang bersifat angka dan huruf
Aptitude K : mengukur kemampuan untuk mengoordinasikan gerakan otot mata, jari-jari secara terampil, dan teliti dalam gerakan yang cepat dan tepat
Aptitude F : pengukuran gerak jari jemari, pemanipulasian objek kecilsecara terampil dan teliti
Aptitude M : mengukur pergerakan tangan dan kemampuan kerja tangan dalam menempatkan dan memindahkan
SKORING
Skor mentah masing2 subtes adl jumlah seluruh jawaban yang benar
Skor mentah dimasukkan dalam lembaran hasil
Tidak membuat kesimpulan thd jawaban salah, item salah dsb
Jika terdapat jawaban yang lebih dari satu dibuat per item, hal ini dianggap salah
Masing2 skor mentah dikonversikan ke dalam salah satu atau beberapa skor standard yg dapat dipakai untuk salah satu atau beberapa bakat
PAULI
Aspek yang diukur
Penyesuaian subjek dengan tugas baru
· - Daya konsentrasi subjek
· -Cara subjek mengatasi rsa jenuh
· -Sikap kerja subjek
· - Simptom khusus dari keadaan lelas
SAT
Total skor SAT yang akan didapatkan berkisar dari 400 – 1600. Untuk masing-masing bagian (Reading, Writing, Math) kisaran skor adalah 200 – 800. Sedangkan untuk SAT Essay skor berkisar antara 2 – 8.
TES PRESTASI
ETS
ETS adalah Educational Testing Center. ETS meningkatkan kualitas dan kesetaraan dalam pendidikan bagi individu di seluruh dunia melalui penciptaan pengujian yang berdasar kepada penelitian mendalam. ETS mengembangkan, mengelola dan menilai lebih dari 50 Juta tes setiap tahunnya yang meliputi TOEFL®, TOEIC®, GRE® dan Praxis Series™ di lebih dari 180 negara dan lebih dari 9.000 lokasi tes di seluruh dunia.
CEBB
Tes CEEB digunakan untuk mengurangi duplikasi dalam ujian masuk calon mahasiswa. Skoringnya dengan mengalihkan skor z yang berkaitan dengan 100 dan menambah 500 ke hasilnya. Penggunaannya pernah dilakukan pada tes SAT yang diselenggarakan pada 1941, menghasilkan distribusi baru yang memiliki mean 500 dan deviasi standar 100.
TES KEPRIBADIAN
PROYEKTIF
CONTOH TES
DAP
CAT
EMP
TAT
KENT-ROSANOFF
HOLTZMAN
ASOSIASI KATA
BERO
P-F STUDY
ROSCGACH
KFD-R
WARTEGG
HFDs
GRAFIS
ASPEK YANG DIUKUR
Mengungkap aspek kognitif dan emosional
Mendeskripsikan kecemasan yang dimiliki oleh klien, kapasitas intelegensi, hubungan klien dengan lingkungan sekitar.
Digunakan untuk menggambarkan perilaku manusia berdasarkan laporan diri mereka, emosi dari kepribadian seseorang, perilaku manusia, motivasi, kecenderungan memberi respon.
Melihat kebutuhan dan tekanan-tekanan yang dialami oleh klien, bagaimana mereka menghadapi kecemasan ataupun konflik yang dialami.
mengindentifikasi masalah yang belum terselesaikan individu dengan mengumpulkan ingatan-ingatan autobiografis (ingatan masa lalu)
NON PROYEKTIF
CONTOH TES
WOOD WORTH
Woodworth mengembangkan inventori pengenalan diri selama Perang Dunia I, yang merupakan Lembar Data Pribadi. Tes ini dirancang sebagai piranti penyaring kasar untuk mengidentifikasi orang-orang yang terganggu secara serius, yang akan dikeluarkan dari dinas militer.
Inventori ini terdiri dari sejumlah pertanyaan yang berhubungan dengan gejala-gejala umum psikopatologi, yang akan dijawab oleh responden tentang diri mereka sendiri.
Bentuk akhir dari Woodworth terkandung 116 pertanyaan ke mana individu menjawab "Ya" atau "Tidak" Item yang dipilih dari daftar gejala yang dikenal dari gangguan emosional dan dari pertanyaan diminta oleh psikiater dalam wawancara mereka.
Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi merekrut militer yang akan kemungkinan untuk memecah dalam pertempuran.
16PF
Aspek yang diukur dalam PF 16 adalah Keberanian, Sosial, Dominasi, Kewaspadaan, Stabilitas Emosional, Kesadaran peraturan
MCMI
Tes ini digunakan untuk mengukur informasi yang berkaitan dengan kepribadian, penyesuaian emosional, dan sikap. Difokuskan pada berbagai gangguan perilaku bersama gejala-gejala yang sering dikaitkan dengan gangguan-gangguan tersebut. Tes ini dirancang bagi orang dewasa (usia 18 tahun ke atas) dengan tingkat kemampuan membaca kelas 8 (Groth-Marnat, 2009).
MCMI berupa buku yang berisi 175 aitem dengan pertanyaan benar atau salah
MCMI dapat di skoring secara manual atau dengan computer, menggunakan program Microtest-Q (Bow, Flens, Gould, & Greenhut, 2005). Skor mentah kemudian dikonversikan ke norma
EPPS
ASPEK YANG DIUKUR
Achievement (ach)
Deference (def)
Order (ord)
Exhibition (exh)
Autonomy (aut)
Affiliation (aff)
Intraception (int)
Succorance (suc)
Dominance (dom)
Abasement (aba)
Nurturance (nur)
Change (chg)
Endurance (end)
Heterosexual (het)
Aggression (agg)
CPI
CPI dikembangkan pada tahun 1970 dan direvisi pada 1987 dan telah menjadi salah satu tes paling populer menggunakan pendekatan kriteria-kelompok. CPI terdiri dari 462 item benar / salah, lebih dari sepertiga dari yang mirip dengan item pada MMPI.
mengevaluasi struktur kepribadian pada individu normal. Meneliti perbedaan antar kelompok etnis. Sasaran usia 13 tahun ke atas
CPI menghasilkan skor pada tiga skala validitas dan 17 skala kepribadian. empat dari 17 skala kepribadian dikembangkan melalui strategi konten logis di mana item yang subyektif kelompok dan skala diperiksa untuk konsistensi internal. 13 sisanya dikembangkan menggunakan kelompok kriteria kontras dalam hal dimensi seperti kursus nilai, keanggotaan kelas sosial, dan partisipasi dalam kegiatan ekstrakurikuler.
KOSTICK
Alat tes yang dirancang untuk mengungkap kepribadian individu.
Terdiri dari 90item yang masing-masing item terdiri atas dua pertanyaan (A dan B), kemudian memilih salah satu jawaban yang sesuai dengan keadaan.
Aspek yang diukur: followership (F dan W), work direction (N,G, dan A), leadership (L,P, dan I), activity (T dan V), social nature (X,S,B, dan O), workstyle (R,D,dan C), dan temperament (Z,E, dan K)
Skoring: menghitung jumlah aspek pada jawaban ( berupa kode aspek) testee.
MMPI
Alat tes yang digunakan untuk mengetahui kepribadian.
Teredapat 2 skala yang diukur dalam MMPI, yaitu skala validitas dan skala klinis.
Skala validitas digunakan untuk mengukur tingkat kooperatif (keseriusan), kejujuran, serta untuk mengetahui apakah mengalami kesulitan untuk memahami dan membaca soal
Skala Klinis Skala klinis digunakan untuk membantu dalam mengidentifikasi tipe dan tingkat keparahan kondisi abnormal peserta. Terdapat 10 skala klinis yaitu dalam MMPI yaitu Hypochondriasis, Depresi, Hysteria, Psikopat, Masculinity/Feminity, Paranoid, Psichasthenia, Schizophrenia, Hipomania dan Introversi Sosial.
Hasil interpretasi MMPI-2 akan dievaluasi berdasarkan tiap parameter dan dilaporkan dalam bentuk skor-T yang memiliki skala 30-120. Skala normal skor-T berada di antara 50-65. Bila skor-T berada di luar rentang tersebut, maka psikiater dan psikolog klinis akan menginterpretasikan hasil-hasil skor abnormal itu
PRF
RERE DEAS PRAMUDEA REZA 151140056