Prognosis penderita stroke dapat dibedakan menjadi prognosis jangka pendek dan jangka panjang. Prognosis jangka pendek ditentukan oleh penyebab otak dan sistemik seperti jenis lesi, macam penyebab, kesadaran saat awitan stroke dan gangguan jantung maupun paru. Prediktor prognosis buruk jangka panjang dalam satu tahun yang berperan dalam kematian yaitu beratnya stroke, umur, atrial fibrilasi, dan demensia. Perburukan penderita stroke iskemik akut kurang dari 8 jam dipengaruhi oleh tekanan darah tinggi, peningkatan kadar glukosa pada saat masuk, dan keterlibatan area teritori arteri karotis. Stroke seperti ini sering disebabkan penyumbatan di pembuluh darah besar dan sering pula disebabkan oleh emboli jantung. Selain hal tersebut, kejadian di usia lanjut dan demam selama awitan stroke akut juga sering dihubungkan dengan luaran perawatan stroke yang buruk (Thanvi dkk., 2008; Boone dkk., 2012; Bill dkk., 2013; Grotta dkk., 2016).