Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
TES ABILITY/KOGNITIF - Coggle Diagram
TES ABILITY/KOGNITIF
Tes Intelegensi
GOOD ENOUGH
Dalam tes ini, testee diminta untuk menggambar 3 orang di tiga lembar kertas terpisah. 3 orang tersebut adalah gambar laki-laki, gambar perempuan, dan gambar dari dirinya sendiri.
Sistem penilaian tes ini cenderung bersifat QSS (Quantitative Scoring System). Penilaian yang diukur bukan berdasar kualitas dari gambar (bagus atau tidak), tetapi sebagai berikut:
Detail gambar. Semakin detail semakin tinggi nilainya.
Kelengkapan anggota tubuh. Semakin lengkap semakin tinggi nilainya.
Proporsi anggota tubuh. Semakin proporsi semakin tinggi nilainya.
Kemudian, aspek-aspek yang diukur dalam tes goodenough ini adalah imajinasi, emosi, dinamisme, reality function.
CFIT
Alat tes intelegensi yang terdiri atas 3 skala yaitu Skala 1 (usia 4-8 tahun), skala 2 AB (usia 8-13), Skala 3 AB (untuk SMA ke atas)
Digunakan untuk mengukur kemampuan umum (general ability) dan Fluid ability
Untuk Skala 2 dan 3 setelah skala A disajikan langsung dilanjutkan oleh skala B atau boleh diselingi dengan istirahat
CFIT merupakan speed test dengan waktu sekitar 20-40 menit
Penilaian tes CFT menggunakan tes graduil atau memiliki tingkatan 1,2,3,4
CFIT dapat disajikan secara individual maupun klasikal.
KIT
Tes ini digunakan untuk individu penderita tuna netra sehingga menggunakan huruf braille dan dilakukan secara individual
biasanya menggunakan tes lisan sehingga membutuhkan tape recorder
lembar jawaban atau kartu timbul dipersiapkan secara khusus dengan menggunakan soal benar salah, pilihan ganda dan soal respons terpilih lainnya.
penggunaan huruf braille ini agak terbatas karena materi yang dicatat dalam huruf braille menjadi lebih besar daripada yang dicetak biasa
KAUFMAN
K-ABC
18 subtes yang dikelompokkan dalam 5 skala global
Sequential processing → problem solving secara bertahap dengan penekanan pada hubungan serial dan temporal di antara stimulus
Simultaneous processing → problem solving dengan cara mengorganisasikan dan memadukan banyak stimuli sekaligus dalam waktu yang sama
Learning
Planning
Knowledge
Biasanya digunakan pada anak yang mengalami kesulitan belajar untuk perencanaan dan penempatan belajar dengan kelompok usia 3-18 tahun
Untuk mengakomodasi kebutuhan an-naas and bagi kelompok khusus seperti anak cacat dan anak dari kelompok minoritas kultural dan bahasa serta untuk membantu diagnosis ketidakmampuan belajar.
K-AIT
Skala
Verbal/Crystallized Scale(verbal knowledge & riddle) → mengukur konsep dari proses sekolah dan akulturasi
Non verbal/fluid scale (matrices) → kemampuan problem solving+combined score
Soal dalam tes ini cenderung menuntut peserta untuk menyelesaikan masalah dari pikiran operasional formal piaget dan fungsi-fungsi evaluatif perencanaan yang menjadi ciri pemikiran orang dewasa.
K-BIT
Merupakan screening test sebagai Instrumen penyaringan cepat untuk memperkirakan tingkat fungsi intelektual dan secara individu
1 subtes verbal 45 soal, kosakata ekspansif dari 37 definisi dan 1 subtes non verbal 48 matriks
Skala
Verbal/Crystallized Scale(verbal knowledge & riddle)
Non verbal/fluid scale (matrices) +combined score
SON
Digunakan untuk menilai individu yang mengalami masalah dalam pengembangan bahasa,bicara dan komunikasi. Misalnya anak tuli,anak autis,anak imigran ( masalah bahasa,perbedaan dengan bahasa asal), dan anak yang memiliki masalah dalam perkembangan sosial.
Ada 6 sub tes dan dikelompok menjadi 2 bagian yaitu Tes Penalaran ( Kategori, Analagi, dan Situasi) dan Tes Kinerja (Mosaik,Teka-teki,Pola)
Setiap subtest memiliki aturan dan waktu. Total waktu pengerjaan 1 jam, dan untuk anak dengan keterbatasan fisik membutuhkan waktu 5 menit lebih lama
Skoring : Jika benar nilai 1 dan jika salah nilai 0
RAVEN
SPM (Standar Progressive Matrices)
untuk orang normal usia 6 – 65 tahun
Aspek yang diukur dalam tes SPM adalah daya abstraksi, penalaran, berpikir sistematis, kecepatan dan ketelitian, dan konsentrasi
APM (Advanced Progressive Matrices)
untuk orang diatas 11 tahun dengan kecerdasan istimewa Aspek yang diukur dalam APM adalah kemampuan observasi dan clear thinking, efisiensi intelektual. Terdiri dari 2 bagian dalam bentuk non-verbal. Bagian 1 terdapt 12 soal, bagian 2 terdapat 36 soal.
CPM (Colored Progressive Matrices)
untuk anak berusia 5-11 tahun
Aspek yang diukur adalah Berpikir logis/ menalar, kecakapan penalaran ruang, kemampuan berpikir analogi, kemampuan memahami hubungan keseluruhan dan bagian.
LIPS
Alat yang digunakan stimulus easels, kartu, dan baki (foam shape)
Dilakukan secara individual dan terlepas dari budaya karena soal dan jawaban tidak menggunakan bahasa.
Subtes meliputi the five intention and memory
Forward my memory
Attention sustained
Reverse memory
Non verbal stroop
Attention divided
Subtes meliputi the five fluid intelligence
sequential order
Form completion
Classification and analogies
Figure ground
Matching/ repeated pattern
TIU
TIU atau tes intelegensi Umum bisa disebut juga dengan tes tin-tum dan tes kemampuan diferensial (TKD)
Berisi kemampuan numerik, verbal, spasial, dan penalaran logika
Termasuk speed test yang digunakan untuk mengukur kapasitas intelegensi
Jenis
Tin tum A digunakan untuk usia 15 tahun keatas. Dengan beberapa subtes seperti informasi, bahasa, arithmatic, deret dll
TINTUM 69, mulai dipakai tahun 1967 untuk tingkat SLA keatas/calon mahasiwa (usia 18 tahun keatas) Dengan beberapa sub tes yaitu pengertian umum, pengetahuan umum, verbal analisis, pengertian teoritis logis dll
TIKI
Dibagi menjadi 3
TIKI Dasar diperuntukan pada usia sekolah dasar sampai menengah pertama dan aspek yang diukur adalah berhitung angka, penggabungan bagian, eksklusi gambar, hubungan kata, membandingkan beberapa gambar, labirin, berhitung huruf, mencari pola, eksekusi kata dan mencari segitiga
TIKI Tinggi diperuntukan individu di perguruan tinggi dan dewasa berisi hitugan angka, penggabungan bagian, abstraksi non verbal, deret angka, meneliti, membentuk benda, eksekusi kata, analogi kata, dll
TIKI Menengah diperuntukan untuk tingkat tiga menengah pertama hingga menengah atas berisi hitungan angka, penggabungan bagian, menghubungkan kata, eksekusi gambar, berhitung, meneliti membentuk benda, bayangan cermin, dll
Merupakan speed test dengan estimasi waktu 100 menit
Skoringnya menggunakan benar salah dan skor keseluruhan diklasifikasi berdasarkan tes weschler
IST
Tes ini ditujukan untuk orng normal berusia 14-65 tahun
IST digunakan untuk mengukur intelegensi dan bakat serta aspek komprehensif, kemampuan ruang, bahasa, dan memori.
Mengukur s factors yaitu : verbal. Abstrak, numerical, diagram, spatial, mechanical.
Tes ini ditujukan untuk orng normal berusia 14-65 tahun
Termasuk speed test selama 144 menit
Skoring untuk benar diberi skor 1 dan salah skor 0
CAT
Tes ini dirancang untuk menilai kemampuan bernalar abstrak yang sama dalam diri anak dengan latar belakang bahasa asing, tidak mampu membaca, atau hambatan lainnya.
Scoring: peserta di tes dengan butir soal yang tingkat kesulitannya sedang
Urutan (sekuens) memahami dan mengaplikasikan suatu aturan/prinsip dalam sebuah pola: analogi, penalaran verbal, dan memori (ingatan).
A. Wechsler
WPPSI ((Wechsler Preschool & Primary of Intelligence)
Skoring : dari skala verbal dan performa, menghasilkan IQ-Verbal dan IQ-Performansi yang kemudian dikombinasikan untuk menghasilkan IQ-Deviasi sebagai IQ keseluruhan
Digunakan untuk mengetahui kecerdasan anak secara keseluruhan dan mengidentifikasi Keterlambatan dan Kesulitan anak
skala
Verbal Scale → information, comprehension, arithmetic, sentences, similarities, vocabulary. (Ekspresi bahasa, pemahaman, pendengaran, dan kemampuan untuk aplikasi keterampilan untuk memecahkan masalah).
Performance Scale → AH, Picture Completion, Block Design, GD, Maze. Mengukur seperti problem solving, organisasi perseptual, kecepatan, dan keahlian visual-motorik. Contoh: puzzle, analisis gambar, imitasi model dengan blok-blok, dan meniru.
WAIS (Wechsler Adult Intelligence Scale)
Dapat digunakan untuk diagnosis psychiatrist, yang meliputi kerusakan otak, kemerosotan psychosis dan kesulitan emosional yang mempengaruhi fungsi intelektual.
Skoring : dari skala verbal dan performa, menghasilkan IQ-Verbal dan IQ-Performansi yang kemudian dikombinasikan untuk menghasilkan IQ-Deviasi sebagai IQ keseluruhan
skala
Verbal Scale → information , comprehension , arithmetic similarities, digit span, vocabulary.
Performance Scale → non verbal. Simbol angka, picture Completion, block design, objek assembly.
WISC (Wechsler Intelligence Scale for Children)
Skoring : dari skala verbal dan performa, menghasilkan IQ-Verbal dan IQ-Performansi yang kemudian dikombinasikan untuk menghasilkan IQ-Deviasi sebagai IQ keseluruhan
Digunakan untuk mendeskripsikan berbagai aspek kecerdasan seperti, wawasan dan minat pengetahuan, daya konsentrasi dan daya ingat jangka pendek. Serta kemampuan seperti bahasa, matematika, berpikir logis dan abstrak, visual motorik coordination, visual perception organization, visual-spatial relationship and field dependence, adaptasi terhadap lingkungan dan pemahaman terhadap norma-norma sosial (berkaitan dengan antisipasi masalah dan keterampilan sosial), dan kreativitas
skala
Verbal → information, comprehension, similarities, arithmetic, vocabulary, digit span
Performance → Picture Completion, Picture arrangements, Block Design, Object Assembly, Maze, Coding
Tes Bakat
DAT
Tes Berhitung
Kemampuan berpikir dengan angka dan penguasaan hubungan numerik
Jawaban benar diberi nilai satu dan jawaban salah diberi nilai nol.
Prediksi dalam bidang pendidikan, mengukur kemampuan untuk memahami situasi bermasalah yang berkaitan dengan angka (hitungan). .
Tes Pola
Mengukur kemampuan mengenal barang-barang kongkrit melalui proses penglihatan khususnya mengenai barang secara tiga dimensi.
Mengetahui seberapa jauh kemampuan seseorang mengenal ruang tiga dimensi, baik untuk bidang studi maupun untuk pekerjaan.
Pemberian skor pada Tes Pola dilakukan dengan cara memeriksa jawaban salah dan benar menurut kunci jawaban yang tersedia. Skor akhir adalah jumlah jawaban yang benar dikurangi jumlah jawaban yang salah. Skor maksimal 100. Persamaannya = R-W.
Tes Pengertian Mekanik
Daya penalaran di bidang kerja mekanis dan prinsip fisika, yang merupakan salah satu faktor intelegensi dalam arti luas.
Pemberian skor disesuaikan dengan kunci jawaban. Bila sesuai dengan kunci jawaban diberi skor 1 (satu) dan bila tidak sesuai diberi skor 0 (nol). Sehingga skor tertinggi = 68.
Mengetahui kemampuan khusus dalam bidang kemampuan mekanik. Dengan mengetahui kemampuan ini maka dapat ditentukan jurusan studi maupun untuk memilih pekerjaan.
Tes Penalaran
Kemampuan bernalar tanpa menggunakan kata-kata.
Jawaban yang sesuai dengan kunci jawaban diberi skor 1 (satu), sedangkan jawaban yang tidak sesuai diberi skor 0 (nol). Sehingga skor tertinggi = 50.
Tes ini digunakan di lingkungan sekolah, perusahaan, dan kegiatan sosail lainnya. Tes ini relevan untuk pelajaran atau pekerjaan/ profesi yang memerlukan persepsi hubungan antara benda-benda.
Tes Cepat dan Teliti
Tes ini mengukur respon subyek terhadap tugas-tugas atau pekerjaan yang menyangkut kecepatan persepsi (dari stimulus yang bersifat sederhana), kecepatan respon terhadap kombinasi huruf dan angka, ingatan yang sifatnya tidak lama (momentary retention).
Tes ini dapat dipergunakan untuk konseling sekolah (siswa yang mendapatkan skor rendah dalam tes ini kemungkinan mengalami kesulitan dalam kecepatan dan presisi misalnya) atau untuk seleksi para pelamar perjaan teretentu.
Skor hanya diberikan pada bagian II saja, bagian I tidak diberi niali karena dianggap sebagai latihan. Skor total ialah jumlah soal yang dikerjakan dengan benar.
FACT
(TES KODE DAN INGATAN) Mengukur kecepatan dan ketepatan dalam menentukan kode-kode informasi perkantoran dan mengingat kode kode dr subtes koding.
SKORING : MELIHAT DARI SKOR JUMLAH YANG BENAR
(TES MERAKIT OBJEK) Mengukur kemampuan mengenal, mengetahui, dan membayangkan bentuk suatu objek yg disusun terpisah
SKORING : DILIHAT DARI JUMLAH SOAL YANG BENAR
(TES SKALA DAN GRAFIK) Mengukur ketepatan dan kecepatan dalam mmebaca grafik, skala dan peta
SKORING : DILIHAT DARI PENGURANGAN JAWABAN BETUL DG YANG SALAH, LALU DIKONVERSIKAN KE DALAM NILAI STANINE
(TES PEMAHAMAN) Mengukur kemampuan membaca dan memahami untuk melihat dan memahami alasan logis serta pengambilan keputusan
(TES MENGUTIP) Mengukur kemampuan seseorang dalam menciptakan outline dari pola yang sederhana, secara cepat, tepat dan akurat.
SKORING : NILAI DUA DIBERIKAN UNTUK TIAP TIAP PENGUTIPAN YANG DIKERJAKAN SCR TEPAT. NILAI SATU UNTUK PENGUTIPAN POLA YANG MENYIMPANG SEDIKIT TP TIDAK LEBIH DARI SATU BLOK DARI PENGUTIPAN YANG BENAR. SKOR LALU DIJUMLAHKAN UNTUK MENGHASILKAN SKOR KESELURUHAN.
(TES KOMPONEN) : Mengukur kemampuan mengidentifikasikan komponen penting dan berguna dalam konseling pekerjaan.
SKORING : JUMLAH SOAL YANG BENAR
(TES TABLE) mengukur kemampuan membaca tabel dan huruf alphabet. SKORING : PENGURANGAN JAWABAN BETUL DAN SALAH
(TES UNGKAPAN) mengukur perasaan, bahasa, kemampuan berkomunikasi.
SKORING : MASING2 PILIHAN MENDAPAT SKOR 1LALU DIJUMLAHKAN
TES INSPECTION) mengukur kemampuan untuk melihat noda atau titik sobek scr cepat dan akurat pd objek atau rangkaian gambar.
TES PRECISION) mengukur kecepatan ketepatan satu dan dua tangan dalam gerakan melingkar
TES COORDINATION) mengukur kemampuan mengkoordinasikan gerakan lengan dan tangan
TES ARITHMETIC) mengukur kemahiran dalam 4 proses menghitung yaitu tambah, kurang, kali dan bagi.
TES MECHANICS) mengukur kemampuan memahami prinsip mekanika dan analisis gerak mekanik
TES INGENUITY) mengukur kreativitas atau daya penemuan dalam peralatan dg prosedur genius, perlengkapan atau presentasi.
TES ALERTNESS) mengukur kemampuan memahami situasi
GATB
Aspek yang diukur
Aptitude G : mengukur kemampuan belajar secara umum
Aptitude V : mengukur bakat verbal yaitu kemampuan untuk mengerti arti dari beberapa kata dan penggunaan kata secara efektif, kemampuan pengertian bahasa secara komprehensif, dan pengertian tntg hbungan antar kata dan pengertian arti keseluruhan paragraf
Aptitude N : mengukur bakat numerik atau kemampuan mengoprasikan angka angak secara cepat dan tepat
Aptitude S: mengukur kemampuan untuk berpikir dg cara visual dalam bentuk geometris, kemampuan dalam menangkap bentuk objek tiga dimensi dan kemampuan dalam mengikat hubungan yang menghasilkan gerakan suatu objek dalam ruang tiga dimensi
Aptitude P : Mengukur kemampuan untuk melihat bagian dari benda, gambar, grafik
Aptitude Q : mengukur kemampuan untuk mengungkap objek yang bersifat angka dan huruf
Aptitude K : mengukur kemampuan untuk mengoordinasikan gerakan otot mata, jari-jari secara terampil, dan teliti dalam gerakan yang cepat dan tepat
Aptitude F : pengukuran gerak jari jemari, pemanipulasian objek kecilsecara terampil dan teliti
Aptitude M : mengukur pergerakan tangan dan kemampuan kerja tangan dalam menempatkan dan memindahkan
Skoring dapat dilakukan secara manual
Skor mentah masing2 subtes adl jumlah seluruh jawaban yang benar
Skor mentah dimasukkan dalam lembaran hasil
Tidak membuat kesimpulan thd jawaban salah, item salah dsb
Jika terdapat jawaban yang lebih dari satu dibuat per item, hal ini dianggap salah
Masing2 skor mentah dikonversikan ke dalam salah satu atau beberapa skor standard yg dapat dipakai untuk salah satu atau beberapa bakat
KRAEPLIN
Aspek Yang Diukur
· Ketelitian kerja
· Keajegan kerja
· Ketahanan kerja
· Kecepatan kerja
Skoring: menginputkan jawaban testee ke dalam software koreksi krapelin.
PAULI
Tujuan
Pemeriksaan diagnotik dalam membedakan kondisi tertentu
Tes prestasi
Dasar tipologi dan karakterlogi
Mengukur pengaruh sikap kerja thd prestasi kerja
Aspek Yang Diukur
Penyesuaian subjek dengan tugas baru
Daya konsentrasi subjek
Cara subjek mengatasi rsa jenuh
Sikap kerja subjek
Simptom khusus dari keadaan lelas
SAT
Total skor SAT yang akan didapatkan berkisar dari 400 – 1600.
Untuk masing-masing bagian (Reading, Writing, Math) kisaran skor adalah 200 – 800
Sedangkan untuk SAT Essay skor berkisar antara 2 – 8
Tes Prestasi
Ceeb
Tes CEEB digunakan untuk mengurangi duplikasi dalam ujian masuk calon mahasiswa.
Skoringnya dengan mengalihkan skor z yang berkaitan dengan 100 dan menambah 500 ke hasilnya.
Penggunaannya pernah dilakukan pada tes SAT yang diselenggarakan pada 1941, menghasilkan distribusi baru yang memiliki mean 500 dan deviasi standar 100.
ETS
ETS adalah Educational Testing Center. ETS meningkatkan kualitas dan kesetaraan dalam pendidikan bagi individu di seluruh dunia melalui penciptaan pengujian yang berdasar kepada penelitian mendalam.
ETS mengembangkan, mengelola dan menilai lebih dari 50 Juta tes setiap tahunnya yang meliputi TOEFL®, TOEIC®, GRE® dan Praxis Series™ di lebih dari 180 negara dan lebih dari 9.000 lokasi tes di seluruh dunia.
By : Ahda Shufyan Ilyasa