Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Sistem Pencernaan - Coggle Diagram
Sistem Pencernaan
hormon yg dihasilkan saluran cerna
Ghrelin adalah hormon yang dihasilkan oleh lambung, serta usus, pankreas, dan otak dalam jumlah kecil. Ghrelin paling dikenal sebagai ‘hormon lapar’ karena dapat merangsang nafsu makan dan menambah asupan makanan.
Gastrin adalah hormon pencernaan yang dihasilkan sel G pada lapisan lambung dan bagian atas usus halus. Hormon ini merangsang pelepasan asam lambung yang akan digunakan untuk memecah protein dan membunuh kuman pada makanan.
Kolesistokinin (CCK) adalah hormon pencernaan yang dihasilkan oleh sel I pada usus 12 jari. Hormon ini dapat memperlambat pengosongan lambung, memicu pengeluaran empedu, serta memberikan rasa kenyang yang singkat saat makan.
Sekretin dihasilkan oleh sel S pada lapisan usus dua belas jari. Hormon ini berfungsi untuk merangsang pelepasan air dan senyawa bikarbonat dari pankreas. Selain itu, sekretin juga diketahui dapat memperlambat pengosongan lambung.
Pancreatic peptide YY atau peptida YY (PYY) merupakan hormon pencernaan yang dihasilkan oleh sel L usus halus, tepatnya pada bagian akhir usus halus yang disebut ileum (usus penyerapan).
Somatostatin adalah hormon peptida yang dihasilkan oleh sel D usus halus. Hormon ini berfungsi menghambat pelepasan asam lambung dan hormon pencernaan lainnya, termasuk ghrelin dan gastrin.
serotonin berperan dalam menstabilkan mood, rasa senang, dan kebahagiaan. Hormon ini dapat meningkatkan kemampuan otak dalam menyimpan memori serta membantu pengaturan waktu tidur dan nafsu makan.
Saliva/Air Liur
komponen Biokimia
terdiri atas 99,5% air dan 0,5% substansi lainnya. Komposisi saliva terdiri dari komponen organik dan anorganik. Komponen organik yang terkandung di dalam saliva seperti urea, uric acid, glukosa, asam amino, asam laktat dan asam lemak.
fungsi
1) Mempermudah proses menelan dan membasahi partikel-partikel makanan sehingga saling menyatu dan menghasilkan pelumas yaitu mukus yang kental dan licin. 2) Membantu proses berbicara dengan mempermudah gerakan bibir dan lidah.
mekanisme pengeluaran
terjadi tanpa rangsangan oral. Hanya berpikir, melihat, membaui, atau mendengar suatu makanan yang lezat dapat memicu pengeluaran saliva melalui refleks ini. menghasilkan volume saliva yang jauh lebih sedikit dengan konsistensi kental dan kaya mukus.
Defekasi
Faktor
asupan serat, air, cairan, aktivitas fisik, pengetahuan, umur, psikologi, gaya hidup, zat iritan, obat, bakteri, dan racun.
Proses
diawali dengan adanya mass movement dari usus besar desenden yang mendorong tinja ke dalam rektum.
Enzim yang berperan
Amilase, Protease, Lipase, Maltase, Laktase, Sukrase.
Anatomi
terdiri dari mulut, tenggorokan (faring), kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, rektum dan anus. Sistem pencernaan juga meliputi organ-organ yang terletak diluar saluran pencernaan, yaitu pankreas, hati dan kandung empedu. dengan cara membunuh berbagai bakteri.
Fisiologi
sistem organ dalam manusia yang berfungsi untuk menerima makanan, mencernanya menjadi zat-zat gizi dan energi, menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran darah serta membuang bagian makanan yang tidak dapat dicerna atau merupakan sisa proses tersebut dari tubuh.
Faktor yg mempengaruhi rasa lapar
hipotesis hipostatik, hipotesis glukostatik, hipotesis termostatik, neurotransmitter, kontraksi deodenum dan lambung, psikososia
Mekanisme Lapar dan kenyang
Sensasi rasa lapar disebabkan oleh keinginan akan makanan dan beberapa pengaruh fisiologilainnya, yang menyebabkan seseorang mencari suplai makanan yang adekuat. Jika proses pencarianmakanan berhasil, rasa kenyang akan timbul. Timbulnya rasa lapar dan kenyang diatur dalamhipotalamus. Beberapa pusat saraf di hipotalamus ikut serta dalam pengaturan asupan makanan.Nukleus lateral hipotalamus berfungsi dalam pusat makan. Pusat makan disini disini beroperasidengan membangkitkan dorongan motorik untuk mencari makan. Nukleus ventromedialhipotalamus berperan sebagai pusat kenyang. Pusat ini dipercaya memberikan suatu sensasikepuasan makanan yang menghambat pusat makan. Nukleus paraventrikular, dorsomedialis, danarkuata juga berperan dalam pengaturan asupan makanan.
Histologi
tersusun atas 4 lapisan : tunika mukosa, tunika submukosa, tunika muskularis ekterna dan tunika serosa
Fungsi
mengubah makanan menjadi nutrisi yang dibutuhkan tubuh. Nutrisi tersebut di antaranya, diperlukan untuk proses perkembangan, perbaikan sel tubuh, temasuk sebagai sumber energi sehari-hari.
Metabolisme serat makanan
Serat tidak tercerna oleh enzim pencernaan. → masuk usus besar/kolon. Serat makanan larut. → difermentasi oleh: mikroflora.