Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Tanam Paksa - Coggle Diagram
Tanam Paksa
Proses
- Pekerjaan yang diperlukan untuk menanam tanaman tidak boleh melebihi pekerjaan yang diperlukan untuk menanam padi.
- Bagian tanah yang disediakan untuk menanam tanaman dagangan dibebaskan dari pembayaran pajak tanah.
- Bagian tanah pertanian yang disediakan pendidik untuk tujuan ekspor tidak boleh melebihi seperlima tanah pertanian yang dimiliki penduduk desa.
- Tanaman dagangan yang dihasilkan wajib diserahkan kepada pemerintah Hinda-Belanda.
- Persetujuan akan diadakan dengan penduduk agar mereka menyediakan sebagian lahan untuk menanam tanaman dagangan.
- Panen tanaman dagangan yang gagal harus dibebankan kepada pemerintah (Jika bukan karena kurang rajin/ketekunan rakyat).
- Penduduk desa mengerjakan tanah-tanah mereka di bawah pengawasan kepala-kepala mereka
Dampak
Bidang Ekonomi
Dengan adanya tanam paksa tersebut menyebabkan pekerja mengenal sistem upah yang sebelumnya tidak dikenal oleh penduduk, mereka lebih mengutamakan sistem kerjasama dan gotong royong terutama tampak di kota-kota pelabuhan maupun di pabrik-pabrik gula.
Bidang pertanian
Cultuurstelsel menandai dimulainya penanaman tanaman komoditas pendatang di Indonesia secara luas. Kopi dan teh, yang semula hanya ditanam untuk kepentingan keindahan taman mulai dikembangkan secara luas.
Bidang sosial
Ikatan antara penduduk dan desanya semakin kuat hal ini menghambat perkembangan desa itu sendiri. Hal ini terjadi karena penduduk lebih senang tinggal di desanya, mengakibatkan terjadinya keterbelakangan dan kurangnya wawasan untuk perkembangan kehidupan penduduknya.
Pengertian
Tanam paksa atau Cultuurstelsel merupakan peraturan yang dikeluarkan oleh Gubernur Jenderal Johannes van den Bosch pada tahun 1830 yang mewajibkan setiap desa menyisihkan sebagian tanahnya (20%) untuk ditanami komoditi ekspor, khususnya kopi, tebu dan tarum (nila).
Latar Belakang
Pemerintah Belanda menerapkan sistem ini karena mengalami krisis keuangan akibat biaya besar yang harus dikeluarkan dalam mengatasi pemberontakan oleh Pangeran Diponegoro di Jawa pada tahun 1825-1830. Pemberontakan ini mengancam kekuasaan Belanda di Indonesia, yang harus mendatangkan pasukan tambahan dari Eropa dan dari pulau luar Jawa sebelum bisa mengalahkan Pangeran Diponegoro. Selain itu, pemerintah Belanda di Eropa juga mengalami masalah keuangan akibat pemberontakan Belgia yang membuat lepasnya negara Belgia dari Belanda pada tahun 1830.
Nilai-Nilai
Nilai yang dapat saya ambil adalah di saat kita ingin mencapai suatu tujuan, tentunya akan jauh lebih baik jika kita menggunakan cara yang pantas dan adil tanpa merugikan pihak lain atau memaksakan kehendak.