Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Sistem Tanam Paksa (Cultuurstelsel) - Coggle Diagram
Sistem Tanam Paksa (Cultuurstelsel)
Dampak
Tetapi, rakyat Indonesia mendapatkan dampak yang buruk seperti, memiliki pekerjaan yang banyak sehingga menyengsarakan mereka.
Rakyat Indonesia memiliki dampak yang baik, seperti petani yang mendapatkan berbagai macam teknik menanam yang baru.
Terdapat wabah penyakit juga kelaparan yang terjadi karena tidak mempunyai penghasilan yang cukup untuk mengatasi masalah-masalah tersebut.
Pada akhirnya pemerintahan Belanda mendapatkan keuntungan yang sangat besar.
Latar Belakang
Selain itu, juga untuk melunaskan hutang yang disebabkan oleh perperangan yang terjadi di Eropa.
Belanda melakukan sistem ini untuk menutupi kas pemerintah Belanda yang digunakan pada perang Jawa pada tahun 1830.
Proses
Sistem tanam paksa ini sangat menyengsarakan rakyat karena selain harus bertani untuk makan, mereka harus bertani juga untuk pemerintahan Belanda yang membuat mereka sangat sulit untuk bekerja.
Jika penjualan di Eropa kurang dari yang ditetapkan maka rakyat harus menggantikannya, tetapi jika melebihi maka profit tersebut diberikan kepada rakyat.
Pengertian
Kebijakan ini mengharuskan setiap desa menyisihkan tanah milik mereka sebesar 20% untuk komoditi ekspor agar bisa dijual di Eropa dengan harga yang tetap. Untuk yang tidak memiliki tanah, harus bekerja di lahan milik pemerintahan Belanda selama 66 hari.
Suatu kebijakan yang dikelurkan oleh Johannes van den Bosch yang pada waktu itu mempunyai jabatan sebagai Gubernur Jenderal.
Sumber :
https://www.merdeka.com/sumut/tujuan-tanam-paksa-pengertian-serta-sejarah-diberlakukannya-kln.html?page=4
https://www.kompas.com/skola/read/2020/01/06/080000669/cultuurstelsel-sistem-tanam-paksa-yang-sengsarakan-rakyat-pribumi?page=all
Nilai
Selalu melihat sisi positif dari segala hal.
Bersabar untuk menghadapi segala cobaan yang ada.
Selalu bekerja keras untuk mendapatkan keuntungan.