Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
MENIERE DISEASE - Coggle Diagram
MENIERE DISEASE
-
DEFENISI, FAKTOR RISIKO MENIERE DISEASE
Defenisi: Penyakit Meniere adalah suatu sindrom yang terdiri dari serangan vertigo, tinnitus, berkurangnya pendengaran yang bersifat fluktuatif dan perasaan penuh di telinga. Prevanlensi mencapai 0.5-7.5/1000 di Inggris dan Swedia.
-
-
CMD MENIERE DISEASE
Anamnesis
-
Otolaryngolobgy-Head and Neck Surgery (AAO-HNS), penyakit Meniere
-
- Vertigo: rasa berputar, episodic, derajat ringan sampai berat, rotasinal,
dengan durasi minimal 20 menit setiap episode serangan, tidak pernah
-
- Pendengaran menurun: berfluktuasi, tuli sensoris frekuensi rendah,
yang memberat saat serangan, makin lama dapat semakin memberat.
- Tinnitus: khas seperti dering bernada rendah.
- Rasa penuh dalam telinga.
Pemfis
Uji Dix-Hallpike, atau pemeriksaan Nylen–Bárány, bisa didapatkan nistagmus dengan latensi 2–5 detik
Uji Romberg menunjukkan ketidakstabilan yang signifikan dan memburuk pada saat serangan akut. Hasil dikatakan positif apabila pasien tidak dapat mempertahankan posisinya atau terjatuh ketika diminta berdiri sambil memejamkan mata
Stepping test atau Fukuda test juga dapat dilakukan untuk memeriksa adanya vertigo. Dilakukan dengan cara meminta pasien berjalan di tempat dengan mata tertutup. Hasil dikatakan positif apabila terjadi deviasi ke salah satu sisi melebihi 30 derajat.
Pemeriksaan garfu tala - Penilaian pemeriksaan ini akan memberikan hasil pendengaran berkurang, Rinne negatif dan Weber berlateralisasi ketelinga yang tuli bagi tuli saraf.
Pemeriksaan neurologi lengkap juga dibutuhkan untuk membedakan penyakit Meniere dengan kondisi lain. Vertigo awitan baru bisa merupakan tanda awal dari serangan stroke atau kompresi batang otak yang memerlukan perawatan segera.
-
EDUKASI DAN PENCEGAHAN
Edukasi pasien untuk melakukan latihan keseimbangan di rumah secara teratur untuk menjaga kebugaran, meningkatkan ketangkasan, dan mengurangi risiko jatuh saat serangan. Pasien juga perlu diingatkan tentang pentingnya memeriksakan diri ke dokter jika dirasa penyakit menjadi progresif atau muncul gejala baru
Pencegahan: mengendalikan gaya hidup dengan cara: hindari kafein, cokelat, alkohol, nikotin, batasi makanan tinggi lemak dan kolesterol dan tinggi gula, jauhi dan kendalikan stres.
-
-
-
-
-
-