Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Ulasan perbincangan artikel berkaitan pandangan orientalis Barat terhadap…
Ulasan perbincangan artikel berkaitan pandangan orientalis Barat terhadap Islam
Maksud orientalis
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh orang Barat terhadap berbagai disiplin ikmu ketimuran baik bahasa, agama, sejarah, dan permasalahan sosio kultural bangsa timur. aktiviti penyelidikan yang dijalankan oleh orang Barat meliputi pelbagai aspek terutama agama.
Tuduhan terhadap Muhammad dan Al-Quran
Abraham Geiger adalah tokoh
akademisi Barat berdarah Yahudi yang meneliti tentang Islam dan
membandingkannya dengan agama Yahudi.
Bagi Geiger, Islam bukan agama baru atau turun dari sebuah wahyu, tetapi muncul daripada seorang yang mengikuti Yahudi lalu membuat fahaman baru yang menyimpang dari Yahudi
Geiger berpandangan bahwa agama Yahudi memiliki otoritas yang lebih tinggi dan berhak menilai agama lain seperti Kristen dan Islam.
Geiger menganggap bahwa sejarah Islam, sedikit banyak, memiliki hubungan genealogis dengan agama Yahudi kerana banyaknya ajaran-ajaran Yahudi dan alkitab yang “jiplak” oleh Al-Quran.
Geiger berpendapat bahawa Nabi Muhammad mencipta agama Islam, hasil daripada kajian dan pembelajaran terhadap naskhah-naskahh agama Yahudi
Agama selain Yahudi bagi Geiger adalah salah satu bentuk agama yang menyimpang dan tidak benar.
Aspek doktrin
Menurut Geiger banyak doktrin-doktrin Islam yang sangat mirip dengan Agama Yahudi, ini membuktikan bahwa Muhammad sedikit banyak terpengaruh oleh ajaran Yahudi dalam membentuk dogma agamanya.
Doktrin penciptaan
Dalam Quran, penciptaan bumi dan langit selama 6 masa, ini sesuai dengan doktrin Torah dalam Syefer Beresyith atau kitab Kejadian yang menulis tentang 6 hari masa penciptaan bumi dan langit.
Namun orientalis mengatakan bahawa Muhammad tidak mengambil hari ketujuh (sabtu) sebagai hari sakral sebagaimana yang tertera dalam Torah (Tanakh) disebabkan Muhammad mengkuduskan hari Jumaat sebagai hari ibadah, bukan sabtu agar terlihat berbeda dari Yahudi.
Doktrin tujuh tingkatan Surga yang sangat mirip dengan kepercayaan Yahudi, yang tertera dalam Chagiga 9:2 serupa dengan Al-Quran surah Al-baqarah ayat 29.
Kepercayaan terhadap hari akhirat dalam Islam sangat mirip dengan Yahudi.
Doktrin tentang neraka Jahannam juga dikenal dalam agama Yahudi, malah Geiger menganggap kosa kata jahannam diambil dari kata gehinnom yang tertera dalam kitab Talmud.
Begitu juga tentang surga Jannatul adn yang tertera dalam Al-Quran, serupa dengan taman Eden yang tertera dalam Tanakh.
Dari sini Geiger seolah berpendapat bahwa agama Islam pada hakikatnya adalah salah satu sempadan dalam agama Yahudi dengan mengatakan bahawa Muhammad seorang terpelajar yang memahami agama Yahudi dan melakukan pembelajaran terhadap naskah-naskah rabbinik sehingga ia membuat agama baru yaitu Islam.
Tuduhan mengenai sumber-sumber Islam
Crone menyatakan bahawa sumber-sumber Islam ini tidak konsisten dan sumber teks yang dihasilkan oleh sarjana Islam hanya berisi dogma dan sakrialisasi Muhammad. Hal ini kerana terdapat riwayat yang berbeza namun penceritaan dan penulisan diterangkan dengan agak detail.
contohnya kisah tentang Amr bin Ash yang datang ke Etiopia, ada riwayat yang menyebutkan Amr pergi ke Etiopia untuk berdagang, ada yang mengatakan ia datang dengan pakaian perang untuk mengeksekusi kaum Muslim yang hijrah ke Etiopia, tapi ada riwayat lain yang menyebut ia kesana untuk tujuan lain
Ini yang kemudian membuatnya melihat Islam secara keseluruhan melalui teks-teks Suryani yang sezaman dengan kehidupan Muhammad. Kitab-kitab sejarah dan tarikh karya Muslim yang menceritakan tentang Islam awal biasanya adalah berisi dalā’il nubuwah, dalil-dalil kenabian yang berfungsi untuk kepentingan dogma dan teologi Islam, guna melawan tuduhan orang-orang Kristen dan Yahudi.
Tuduhan mengenai Islam, Muslim dan Mu'min
Terdapat pandangan yang tak masuk akal seperti pandangan menyatakan bahawa Muslim berhubungan dengan Musailama iaitu nabi palsu
Pandangan bahwa kata Muslim berasal dari kata Musailima ditolak dan dianggap sebagai nabi palsu sendiri oleh umat Islam. ia juga mengkritisi definisi Islam dalam kamus-kamus abad pertengahan dan juga tafsir-fatsir AlQuran. pemaknaan kata Islam yang berarti pasrah atau secara istilah adalah kepasrahan rohaniah secara total pada Allah, barangkali hanya cocok untuk suatu komunitas masyarakat yang sangat maju baik pemikiran falsafinya atau pemahaman spiritualnya.
Berpendapat istilah mukmin adalah sebuah komunitas yang dirintis oleh Muhammad, sebuah komunitas yang berpaham monoteistik dan hanya menyembah satu Tuhan: Allah.
Pada awalnya istilah Mukmin ini bersifat cair, orang-orang yang secara fundamental mengakui bahwa Tuhan itu satu dan meyakini hari akhirat maka itu adalah seorang mukmin.
Ini berarti komunitas mukmin bersikap inklusif, dimana komunitas yang berpaham monoteistik juga disebut mukmin, termasuk kelompok Kristen dan Yahudi.
Berpendapat bahwa kata Islam dari kata Syalom yaitu sapaan orang-orang Yahudi (syalom eleichem) yang secara teologis memiliki makna perjanjian hubungan antara Tuhan dengan manusia.
Arti Islam yang dibawakan oleh Nabi Muhammad tak lepas dari tujuan dari agama yang dibawa oleh Muhammad, yaitu meninggalkan politheisme dan juga sikap syirik. Walaupun (mungkin) kata Islam juga memiliki makna penyerahan sebagaimana dalam penafsiran para ulama Islam, namun kata Islam menurut Baneth dimasa awal tidak berhubungan dengan kepasrahan, tetapi lebih kepada kontra terhadap kemusyrikan
Kata Islam saat itu sebagai kata yang digunakan sebagai antonim dari syirk. Syirk sendiri berarti orang-orang yang menyekutukan Allah dengan tuhan-tuhan lain. Sebab masyarakat Arab jahiliyah, selain mereka meyakini Tuhan Allah, mereka juga meyakini adanya tuhan-tuhan lain sebagai sekutu Allah. Konsepsi politheisme yang membangun persekutuan antara Allah dengan tuhan-tuhan palsu itu melahirkan istilah-istilah seperti ashraka, shirk, mushrik.
Ayat Az Zumar 29 ini membahas tentang tauhid atau tentang
perbedaan antara orang musyrik dan orang Muslim. Dari sini Baneth berpandangan bahwa Islam memiliki arti “milik Tuhan yang satu” atau “semata-mata hanya mengabdi pada Tuhan Allah saja”.
Arti ini secara sederhana mengungkapkan bahwa Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad adalah lawan langsung dari kemusyrikan yang menyekutukan Allah ataupun mempunyai perjanjian tuhan dengan manusia
NAMA AHLI KUMPULAN: NUSAIBAH 'ULYA, NUR ALIA, NUR IZZATUL SALWANA, NUR HIDAYATUL SOFEA (RUJUKAN ARTIKEL MELALUI
https://www.researchgate.net/publication/341430186_PANDANGAN_ORIENTALIS_TERHADAP_SEJARAH_ISLAM_AWAL
)