Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
TES NON ABILITY - Coggle Diagram
TES NON ABILITY
Tes Minat
SII / STRONG INTEREST INVENTORY
Terdiri atas 317 butir soal yang dikelompokkan dalam 8 bagian. Dalam 5 bagian yg mencakup kategori pekerjaan, matpel sekolah, aktifitas seperti membuat pidato dll, aktivitas luang, kontak sehari hari ini responden mencatat preferensinya dengan tanda S (Ska), TT (Tidak Tau), TS (Tidak suka).
Aspek yang diukur
Realistis
Investigative
Artistik
Sosial
Kewirausahaan (enterprising)
Konvensional
Ada tiga tingkat skor yang berbeda dalam keleluasaannya. Yang paling luas dan paling komprehensif adalah enam skor General Occupational Theme; subdivisi selanjutnya meliputi 25 Basic Interest Scales; dan tingkat yang paling spesifik menyediakan 211 Skala Pekerjaan yang tersedia.
JVIS
JVIS memuat 4 skala minat dasar yang mencakup 26 peran kerja dan 8 gaya kerja
Inventori ini menggunakan area minat yang luas dalam pengembangan butir soal dan sistem penentuan skor. Dalam inventori Strong, sebagian butir soal adalah butir soal “Suka”, “Acuh tak Acuh”, atau “Tidak Suka” yang ditandai secara terpisah oleh responden. Selain itu, butir soal Inventori Strong merupakan butir soal bertipe pilihan-terbatas.
menyediakan berbagai analisis skor tambahan entah dalam laporan naratif lebih luas yang baru direvisi. Misalnya, laporan-laporan berbasis komputer mencakup skor-skor yang diturunkan analisis faktor atas 34 skala minat dasar.
KUDER
Mengukur kesukaan dalam 10 daerah minat (luar ruangan, mekanis, komputasi, ilmiah, persuasif, artistik, sastra, musik, kerja sosial, dan administrasi), serta menunjukkan tipe pekerjaan yang subjek atau melihat apakah penempatan kerja selama ini sudah sesuai atau belum.
Kuder menunjukkan bahwa diferensiasi yang lebih baik antara kelompok-kelompok pekerjaan bisa dicapai dengan sistem pemberian skor yang digunakan dalam survei ini.
Skor verifikasi maksimum adalah 44-38, jika skor kurang dari 32 atau lebih dari 44 maka skor-skor pada sub skala yang lain patut diragukan.
CAI VV
Aspek yang diukur yaitu Keterampilan khusus
CAI menyediakan skor pada tiga tipe skala utama, termasuk skala Tema Umum Holland, 22 skala Bidang Minat Dasar, dan 91 skala pekerjaan. Indeks administratif dan empat skala non-pekerjaan juga termasuk didalamnya
Semua pengumpulan data dan analisis statistik dijalankan secara terpisah dari inventori ini. Kecuali skala Tema Umum, skala-skala tertentu yang dikembangkan dalam masing-masing kategori ini adalah khusus untuk CAI.
SDS
Dirancang sebagai instrumen konseling pekerjaan yang bisa dilaksanakan sendiri, di skor sendiri, dan diinterpretasikan sendiri.
Terdiri dari 4 bagian yaitu aktivitas, kompetensi, pekerjaan, dan menilai diri.
Model area minat menurut tes ini adalah RIASEC (Realistic, Investigative, Artistic, Social, Enterprising, and Conventional)
PII
instrumen yang dikembangkan untuk mengukur area minat yang dimiliki oleh individu. Dikembangkan dan distandarisasi untuk penggunaan penentuan bidang studi dan area pekerjaan.
Mengukur 8 aspek yaitu social facilitating, managing, business detail, data processing, mechanical, nature/outdoor, artistic, dan helping
RMIB
Disusun oleh Rothwell tahun 1947 dengan 9 kategori pekerjaan dan diperluas menjadi 12 kategori pekerjaan oleh Kenneth Miller tahun 1958.
Tes ini biasa digunakan untuk penjurusan sekolah/fakultas dan pemilihan bidang pekerjaan (ada RMIB khusus perusahaan dan RMIB khusus SMEA&STM)
12 Kategori pekerjaan
Outdoor (Kerja lapangan)
Mechanical (Keteknikan)
Computational (Hitung-menghitung)
Scientific (Kegiatan ilmiah)
Personal contact
Aesthetic (Seni)
Literary (Sastra)
Musical (Musik)
Social Service (Pelayanan sosial)
Clerical (Administrasi)
Pratical (Kerja praktis)
Medical (Pelayanan kesehatan)
Tes Kepribadian
Non Proyektif
MMPI
Alat tes yang digunakan untuk mengetahui kepribadian. Terdapat 2 skala yang diukur dalam MMPI, yaitu skala validitas dan skala klinis.
Hasil interpretasi MMPI-2 akan dievaluasi berdasarkan tiap parameter dan dilaporkan dalam bentuk skor-T yang memiliki skala 30-120. Skala normal skor-T berada di antara 50-65.
PF-16
Aspek yang diukur dalam PF 16 adalah Keberanian, Sosial, Dominasi, Kewaspadaan, Stabilitas Emosional, Kesadaran peraturan
Dalam proses skoring digunakan Norma Standar berupa STEN SCORE (STANDARD TEN SCORE) Dengan klasifikasi: STEN 1-3 itu Rendah, STEN 5-6 itu rata rata dan STEN 8-10 itu Tinggi. Untuk proses skoringnya apabila manual menggunakan Kunci Jawaban 1 dan 2, yang mana nanti akan didapat skor untuk melihat apa orang ini serius mengerjakan tes ataub tidak.
MCMI
MCMI berupa buku yang berisi 175 aitem dengan pertanyaan benar atau salah
Tes ini digunakan untuk mengukur informasi yang berkaitan dengan kepribadian, penyesuaian emosional, dan sikap. Difokuskan pada berbagai gangguan perilaku bersama gejala-gejala yang sering dikaitkan dengan gangguan-gangguan tersebut.
MCMI dapat di skoring secara manual atau dengan computer, menggunakan program Microtest-Q (Bow, Flens, Gould, & Greenhut, 2005). Skor mentah kemudian dikonversikan ke norma
WoodWorth
Inventori ini terdiri dari sejumlah pertanyaan yang berhubungan dengan gejala-gejala umum psikopatologi, yang akan dijawab oleh responden tentang diri mereka sendiri.
Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi merekrut militer yang akan kemungkinan untuk memecah dalam pertempuran.
Tes ini dirancang sebagai piranti penyaring kasar untuk mengidentifikasi orang-orang yang terganggu secara serius, yang akan dikeluarkan dari dinas militer.
EPPS
Aspek yang diukur
Achievement (ach)
Deference (def)
Order (ord)
Exhibition (exh)
Autonomy (aut)
Affiliation (aff)
Intraception (int)
Succorance (suc)
Dominance (dom)
Abasement (aba)
Nurturance (nur)
Change (chg)
Endurance (end)
Heterosexual (het)
Aggression (agg)
Jumlah soal dalam tes ini terdiri dari 225 pasangan pernyataan-pernyataan. Di muka setiap pasangan pernyataan-pernyataan itu ada huruf A untuk pernyataan pertama, dan huruf B untuk pernyataan kedua.
CPI
mengevaluasi struktur kepribadian pada individu normal. Meneliti perbedaan antar kelompok etnis. Sasaran usia 13 tahun ke atas
CPI menghasilkan skor pada tiga skala validitas dan 17 skala kepribadian. empat dari 17 skala kepribadian dikembangkan melalui strategi konten logis di mana item yang subyektif kelompok dan skala diperiksa untuk konsistensi internal. 13 sisanya dikembangkan menggunakan kelompok kriteria kontras dalam hal dimensi seperti kursus nilai, keanggotaan kelas sosial, dan partisipasi dalam kegiatan ekstrakurikuler.
KOSTICK
Terdiri dari 90item yang masing-masing item terdiri atas dua pertanyaan (A dan B), kemudian memilih salah satu jawaban yang sesuai dengan keadaan.
Skoring: menghitung jumlah aspek pada jawaban ( berupa kode aspek) testee.
Aspek yang diukur: followership (F dan W), work direction (N,G, dan A), leadership (L,P, dan I), activity (T dan V), social nature (X,S,B, dan O), workstyle (R,D,dan C), dan temperament (Z,E, dan K)
Proyektif
Verbal
KFD-R
Terdapat 4 skala, yaitu family communication, self-image, emotional tone, dan KFD-R total score (keseluruhan level lingkungan keluarga).
Total skor KFD-R berada pada range 0 sampai 35. Semakin tinggi skor, semakin buruk lingkungan keluarganya.
Digunakan untuk menilai lingkungan keluarga.
HFDs
Interpretasi tes menargetkan aspek psikis dari partisipan.
Efektif untuk menilai keunggulan neurologis, koordinasi visual-motorik, perkembangan kognitif, dan learning disabilities.
Dirancang untuk anak-anak dan remaja.
Warteg
Tes ini bertujuan untuk mengeksplorasi (meneliti karakter kepribadian seseorang) terutama dalam hal emosi, imajinasi, dinamisme, kontrol dan reality function, yang dimiliki oleh setiap orang namun dengan intensitas dan interelasi yang berbeda.
Bentuk tes Wartegg berupa delapan kotak dan di masing-masing kotak terdapat gambar tertentu (disebut sebagai stimulus).
Untuk melakukan skoring, tester menggunakan drawing completion test scoring blank dct blank). Pada form tersebut, tester harus memberi skor untuk 35 kriteria, antara lain animate (makhluk hidup), physiognomi, inanimate (makhluk tidak hidup), dsb.
EMP
Tes yang digunakan untuk mengindentifikasi masalah yang belum terselesaikan individu dengan mengumpulkan ingatan-ingatan autobiografis (ingatan masa lalu)
Tes dibagi dalam 2 bagian.
Bagian kedua, individu diminta untuk mengingat kembali memori masa lalunya (autobiografi) secara spesifik
Bagian 1, pengenalan/penjelasan tujuan dari tes EMP.
Awalnya dilaksanakan untuk individu dan pasangan tetapi sekarang sudah dilakukan secara berkelompok
Non Verbal
Roschach
Digunakan untuk menggambarkan perilaku manusia berdasarkan laporan diri mereka, emosi dari kepribadian seseorang, perilaku manusia, motivasi, kecenderungan memberi respon.
Skoring: mengelompokkan jawaban subjek ke dalam 5 kategori skoring (Location, Determinant, Content, Popular-Original (P-O), dan Form Level Rating (FLR)
Terdiri dari 10kartu, dikelompokkan menjadi dua yaitu
Kartu achromatic: kartu berwarna hitam, putih, dan abu-abu, pada kartu I,IV,V,VI, dan VII.
kartu chromatic: kartu berwarna merah, biru, hijau, dsb, padabkartu II,III,VIII,IX,dan X.
Bero
Tes noda tinta yang diperuntukkan untuk anak-anak ( Rosarch untuk anak-anak)
Ada 10 bercak tinta yang harus diinterpretasikan oleh individu
Digunakan untuk menutupi kelemahan tes Rorschach
Mengungkap aspek kognitif dan emosional
CAT
Aspek: pemahaman hubungan anak dengan figur2, fantasi yang berhubungan dengan masalah makan, aktivitas oral, persaingan sesama saudara, hubungan orang tua dan anak, agresi, toilet training, dan pengalaman anak.
Skoring: mencatat esensi dari masing-masing cerita-cerita dan menunjukkan ada atau tidaknya unsur tematik tertentu pada form yang tersedia.
Kartu CAT menggunakan gambar hewan agar anak lebih mudah memproyeksikan gambar.
Tes Nilai
SOV (Study Of Value)
Diciptakan tahun 1960 oleh Gordon W. Allport, Phillip E. Vernon, dan Gardner Lindsey
Mengukur enam nilai yang berkaitan dengan kepribadian.
Nilai yang dominan akan menentukan sikap individu. Nilai yang diukur :
Teoretis : menjelaskan sesuatu menggunakan logika, rasional, tidak suka hal yang tidak jelas, kurang memperhatikan lingkungan sosial, individual, kaku dalam pergaulan dan cenderung memilih teman yang sama dengan dirinya.
Ekonomis : Mengutamakan prinsip kegunaan, serba praktis, punya banyak gagasan, memperhitungkan keuntungan, cenderung egosentris, menyukai kompetisi.
Estetik : Menyukai keserasian, tindakan harmonis dan menikmati hidup dengan sebaik-baiknya, cenderung individualis, kurang mampu menyelesaikan masalah yang bersifat praktis, eksentrik, tidak lancar dalam hubungan sosial, dimiliki oleh orang yang berjiwa seni.
Sosial : Dorongan kuat untuk bertahan hidup bersama orang lain, mengabdi untuk kepentingan umum, pemurah, baik hati, tidak memikirkan diri sendiri, simpatik, cinta kasih, mengorbankan diri sendiri demi kepentingan orang banyak.
Politis : Mengejar kekuasaan, menyukai kompetisi dan ketegangan, biasanya ingin mempersuasi orang, berpikir orang lain dapat menjadi objek kekuasaannya, tidak terikat/bebas.
Religius : Bersifat rohaniah, tujuannya meraih keserasian antara pengalaman batin dari arti hidup, ingin mencari pencipta tertinggi/penguasa yang sifatnya absolut.
By AHDA SHUFYAN ILYASA