Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Teori Psikoanalitik Kontemporer Erik H. Erikson, EGO KREATIF, Tiga Dimensi…
-
-
-
-
Memandang lingkungan bukan semata-mata menghambat dan menghukum (Freud), tetapi juga dapat mendorong dan membantu individu dalam perkembangannya
Erikson mengatakan sbg “cogwheeling” (roda penggerak dari siklus kehidupan .Pada saat org tua merasa butuh mengasuh anak, bersamaan dng itu, anak membutuhkan diasuh,dilindungi oleh orang dewasa.
-
-
-
-
Aspek Psikosoial adalah pembentuk bagian bagian terbesar ego, meskipun kapasitas yang dibawa sejak lahir oleh individu juga penting dalam perkembangan
-
-
menyatakan bahwa sesuatu yang tumbuh pasti memiliki rencana dasar untuk tumbuh, Ground plan
-
Early Childhood (18 bulan – 3 tahun)/Autonomy Vs Shame and Doubt/Kemandirian & Konsekuensi Pengendalian & Harga Diri
Preschool (3-6 tahun)/Initiative vs Guilt/Punya keterampilan baru & bangga thd kemampuannya ,Kemampuan memulai aktivitas sendiri & tdk menyerah saat gagal
School-age(6-12 tahun)/Industry vs Inferiority/Kemampuan akademik & social mulai berkembang percaya diri, berani, bangga dgn prestasi
Adolescence (12-18 tahun)/Identity vs Role Confusion/Pencarian identitas , membangun citra diri yang terintegrasi sebagai pribadi unik positif
Early Adulthood(19-40 tahun)/Intimacy vc Isolation/Punya komitmen untuk menjalin suatu hubungan dengan orang lain, membangun relasi yg akrab, komitmen karier
Middle Adulthood(41-65 tahun)/Generativity vs Self Absorption (stagnan)/Kepedulian thd pengembangan lingk , perhatian terhadap keluarga, masyarakat & generasi penerus
Late Adulthood (>65 tahun)/Integrity vs Despair/Mengevaluasi kehidupan yang lalu, Puas dengan kehidupan, bijaksana menghadapi kematian