Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Wacana dalam Kebahasaan - Coggle Diagram
Wacana dalam Kebahasaan
Hakikat Wacana
Pengertian wacana
Secara etimologis istilah “wacana” berasal dari bahasa Sanskerta
wac/wak/vak yang artinya berkata, berucap.
Kedudukan wacana dalam hirerakhi linguistik
Satuan gramatikal terbagi sembilan level dan menempatkan wacana sebagai satuan gramatikal yang tertinggi hingga terendah. Susunan satuan gramatikal tersebut adalah, Wacana, Dialog, Monolog, paragraf, Kalimat, Klausa, Frasa, Kata, Morfem
Persyaratan Kewacanaan
keutuhan atau kohesi
Kohesi akan menandai secara formal adanya hubungan
antarkalimat dalam sebuah wacana.
kepaduan atau koherensi
Koherensi akan menandai hubungan antarkalimat atau antarujaran secara semantik. Namun, wacana yang padu tidak selalu ditandai oleh adanya hubungan yang formal antarkalimat atau antar ujarannya.
kesatuan topik
Topik merupakan peranti ketiga yang menjamin kewacanaan. Rangkaian kalimat yang berkaitan tetapi tidak mengacu pada topik yang sama tidak dapat menjadi wacana yang baik, bahkan tidak dapat disebut wacana.
Teks, Koteks, dan Konteks
Teks
Teks adalah semua bentuk bahasa, bukan hanya deretan kata-kata yang tercetak di atas kertas, tetapi teks mencakup semua jenis ekspresi komunikasi. Dengan kata lain, teks dapat berujud bentuk tulis, dapat juga berwujud bentuk lisan bahkan dapat berwujud gambar atau efek suara.
Koteks
Dalam wacana, koteks merupakan cara untuk menafsirkan teks
dengan mengaitkan teks sebelumnya atau teks yang mengikutinya.
Konteks
Dalam kajian wacana konteks tidak hanya dipahami sebagai tempat atau waktu terjadinya tindak suatu teks. Konteks mencakup semua aspek yang terlibat dengan terjadinya suatu
teks. Konteks mencakup sembilan unsur yang terangkum dalam akronim SPEAKING.