Barisan & Deret

Pola Bilangan dan Barisan

Pola bilangan

Barisan bilangan

Pola bilangan asli genap (Un = 2n)

Pola bilangan segitiga (Un = (n(n+1))/2)

Pola bilangan asli ganjil (Un = 2n-1)

Pola bilangan persegi (Un = n^2)

Pola bilangan asli (Un = n)

Pola bilangan persegi panjang (Un = n(n+1))

Contoh

Jika bilangan pertama u1, bilangan kedua u2, bilangan ketiga u3, ..., dan bilangan ke-n adakah un, maka barisan bilangan itu ditulis sebagai berikut: u1, u2, u3, ..., un

Definisi

Barisan bilangan asli: 1, 2, 3, 4, 5, ...

Barisan bilangan asli genap: 2, 4, 6, 8, 10, ...

Deret Bilangan

Susunan bilangan yang memiliki pola atau aturan tertentu antara suatu bilangan dengan bilangan berikutnya

Definisi

Jumlah beruntun dari suku-suku barisan

u1 + u2 + u3+ ... + un

Barisan dan Deret Aritmetika

Barisan Aritmetika

Deret Aritmetika

Rumus suku ke-n pada barisan aritmetika

Suku tengah pada barisan aritmetika

Barisan bilangan u1, u2, u3, ..., un disebut barisan aritmetika, jika untuk sembarang n (n ∈ bilangan asli) berlaku hubungan: un - un-1 = b, dengan b adalah suatu tetapan (konstanta) yang tidak tergantung pada n

Sisipan pada barisan aritmetika

Rumus

Sifat-sifat

Un = a + (n-1)b

Suku ke-n atau un = a+(n-1)b merupakan fungsi linear dari n (n ∈ bilangan asli)

Untuk setiap n ∈ bilangan asli, berlaku un - un-1 = b (beda

Untuk setiap m dan k ∈ bilangan asli, berlaku um - uk = (m-k)b

Definisi

Rumus

Suku yang berada di tengah-tengah di antara suku-suku yang ada pada barisan itu

Jika suatu barisan aritmetika dengan banyak suku ganjil (2k-1), dengan k ∈ bilangan asli lebih dari dua, maka suku tengahnya adalah 1/2(u1 + u2k-1)

Rumus

Di antara dua bilangan x dan y disisipkan sebanyak k buah bilangan sehingga bilangan-bilangan semula dengan bilangan-bilangan yang disisipkan membentuk sebuah barisan aritmetika. Nilai beda (selisih) dari barisan aritmetika yang terbentuk ditentukan dengan rumus: b = (𝑦 − 𝑥)/(𝑘 + 1)

Menentukan jumlah n suku pertama deret aritmetika

Definisi

Jumlah berurutan dari suku-suku suatu barisan aritmetika, yaitu u1 + u2 + u3 + ... + un

Rumus

Sifat-sifat Sn pada Deret Aritmetika

Jumlah n suku pertama sebuah deret aritmetika u1+u2+u3+...+un-1+un ditentukan dengan rumus: Sn = 𝑛/2(𝑎+𝑢𝑛) atau 𝑆𝑛=𝑛/2(2𝑎+(𝑛−1)𝑏), dengan n = banyak suku, a = suku pertama, b = beda, dan un = suku ke-n

Sn = n/2(a+un) merupakan fungsi kuadrat dari n (n bilangan asli) yang tidak memiliki suku tetapan

Untuk tiap n ∈ himpunan bilangan asli berlaku hubungan Sn - Sn-1 = un (suku ke-n)

Barisan dan Deret Geometri

Barisan Geometri

Deret Geometri

Rumus suku ke-n pada barisan geometri

Suku tengah pada barisan geometri

Definisi

Sisipan pada barisan geometri

Menentukan rumus jumlah n suku pertama deret geometri

Definisi

Barisan bilangan u1, u2, u3, ..., un disebut barisan geometri, jika untuk sembarang nilai n (n ∈ himpunan bilangan asli) berlaku hubungan: un/(un-1) = r, dengan r adalah suatu tetapan (konstanta) yang tidak tergantung pada n

Rumus

Sifat-sifat

un = ar^n-1

Suku ke-n atau un = ar^n-1 merupakan fungsi eksponen dari n yang tidak mengandung suku tetapan

Untuk tiap n ∈ himpunan bilangan asli berlaku un/(un-1) = r (rasio)

Untuk setiap m dan k ∈ bilangan asli, berlaku um/uk=r^(m-k)

Rumus

Barisan geometri dengan banyak suku ganjil (2k-1), dengan k ∈ himpunan bilangan asli lebih dari dua. Suku tengah barisan geometri itu adalah suku ke-k atau uk, ditentukan oleh aturan: 𝑢𝑘=√𝑢1×𝑢_2𝑘−1

Rumus

Untuk k genap, nilai r yang diperoleh hanya ada satu kemungkinan, yaitu r = √(k+1&y/x)

Untuk k ganjil, nilai r yang diperoleh ada 2 kemungkinan, yaitu = +√(𝑘+1&𝑦/𝑥) atau -√(𝑘+1&𝑦/𝑥)

Jika u1, u2, u3, ..., un merupakan suku-suku dari sebuah barisan geometri, maka u1 + u2 + u3 + ... + un dinamakan deret geometri

Rumus

Sifat-sifat

Sn = (a(1-r^n))/((1-r)) atau Sn = (a(r^n-1))/((r-1)), dengan n = banyaknya suku, a = suku pertama, dan r = rasio

Sn = (a(1-r^n))/((1-r)) atau Sn = (a(r^n-1))/((r-1)) merupakan fungsi eksponen dari n yang mengandung suku tetapan a/1-r atau a/r-1

Untuk setiap n ∈ himpunan bilangan asli, berlaku hubungan Sn - Sn-1 = un

Deret Geometri Tak Hingga

Merumuskan Masalah Nyata yang Memiliki Model Matematika Berbentuk Barisan atau Deret

Bunga Majemuk

Anuitas

Pertumbuhan dan Peluruhan

Rumus umum angsuran

Rumus untuk menentukan besar pinjaman

Rencana angsuran (rencana pelunasan)

Rumus untum anuitas

Menghitung Anuitas dengan Tabel Anuitas

Definisi

Pertumbuhan

Peluruhan

Definisi Bunga Bank

Rumus

Sistem pembayaran dengan sejumlah uang yang tetap dalam periode waktu yang tetap juga

Anuitas = Angsuran + Bunga

A2 = (A - bM1)(1+b)

M = a1 (((1+b)^n-1))/b

A = M b(1+b)^n/(1+b)^n-1

A = M 1/∑_(i=1)^n〖(i+b)^-1〗

A3 = (A-bM_1)(1+b)^2

A1 = A - bM1

An = (A-bM1)(1+b)^n-1

Sejumlah imbalan yang diberikan bank kepada nasabah atas dana yang disimpan di bank yang dihitung sebesar presentase tertentu dari pokok simpanan dan jangka waktu simpanan atau tingkat bunga yang dikenakan terhadap pinjaman yang diberikan bank kepada debiturnya

B = M x i x t, dengan B = bunga dihasilkan dari modal yang disimpan, M = modal, i = besar suku bunga (dalam persen), t = periode simpanan (dalam tahun)

Bunga Majemuk

Nilai Tunai

Definisi

Bunga yang diberikan berdasarkan modal awal dan akumulasi bunga pada periode sebelumnya, sehingga bunga memiliki banyak variasi dan selalu beribah tiap periodenya

Rumus

Mn = M0(1+i)^n

Rumus

NT = Mn/(1+1)^n = Mn(1+i)^-n

Pertumbuhan secara linear

Pertumbuhan secara eksponensial

Definisi

Perubahan kuantitas suatu objek dalam jangka waktu tertentu dengan perubahan naik. Pertumbuhan merupakan kenaikan atau bertambahnya kuantitas suatu objek dalam jangka waktu tertentu

un = ar^n-1

An = A0(1+p)^n

un = a + (n-1)b

Peluruhan secara linear

Peluruhan secara eksponensial

Definisi

Perubahan kuantitas suatu objek dalam jangka waktu tertentu dengan perubahan turun. Peluruhan merupakan penurunan atau berkurangnya kuantitas suatu objek dalam jangka waktu tertentu

un = a+(n-1)b

An = A0(1+p)^n

Rumus

Definisi

Banyak suku-suku penjumlahan pada suatu deret geometri bertambah terus-menerus mendekati tak terhingga

u1 +u2 + u3 + ... + un + .. atau a+ar+ar^2+...+ar^n-1+...

Mempunyai limit jumlah atau konvergen, jika |r| < 1. Limit jumlah itu ditentukan oleh aturan S = a/1-r

Tidak mempunyai limit jumlah atau divergen, jika |r| >1

Blessa Johana