Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
KESIAPSIAGAAN BELA NEGARA - Coggle Diagram
KESIAPSIAGAAN BELA NEGARA
Kerangka Kesiapsiagaan Bela Negara
Konsep Kesiapsiagaan Bela Negrara
Suatu
keadaan siap siaga
yang dimiliki oleh seseorang baik
secara fisik, mental
maupun
sosial
dalam menghadapi situasi kerja yang beragam yang
dilakukan berdasarkan kebulatan sikap dan tekad
secara
ikhlas dan sadar
disertai
kerelaan berkorban
sepenuh jiwa raga yang
dilandasai oleh kecintaan terhadap NKRI
berdasarkan Pancasila
dan
UUD 45
untuk
menjaga, merawat, dan menjamin kelangsungan hidup
berbangsa dan bernegara
Kesiapsiagaan Bela Negara Dalam Latsar CPNS
Memahami dan melaksanakan kegiatan olah rasa, pikir, dan olah tindak dalam pelaksanaan kegiatan keprotokolan yang di dalamnya meliputi pengaturan tata tempat, tata upacara, tata tempat dan tata penghormatan yang berlaku di Indonesia sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku
Tanggap dan mau tahu terkait dg kejadian2 permasalahan yang dihadapi bangsa
Tidak mudah terprovokasi
Tidak mudah percaya dg berita gosip yang belum jelas asal usulnya
Tidak terpengaruh dg penyalahgunaan obat2an terlarang dan permasalahan bangsa lainnya,
Dan yang terpenting
Mempersiapkan jasmani dan mental
untuk turut bela negara
Keterkaitan Modul 1, 2 dan 3
Modul 1
-
membuka pandangan
terkait
bela negara
untuk memahami bahwa bangsa indo terdiri dari berbagai pulau dari sabang sampai merauke serta nilai2 untuk memahami arti bela negara.
Modul 2
-
mengenalkan berbagai isu kontemporer
;
cara
untuk melakukan
analisis isu strategis kontemporer
yang terjadi di zaman sekarang dan bpaling hit dan hot yang terjadi secara riil di lingkungan masyarakat saat ini
Modul 3
- u/
mempelajari dan mempraktekkan kedua modul 1 dan 2
; dikenalkan cara mendisiplinkan diri sendiri dg baris berbariis, tata upacara dan protokol, dsb sbg
sarana mendisiplinkan diri
termasuk dalam
menghadapi perubahan lingkungan
.
Manfaat Kesiapsiagaan Bela Negara
Membentuk sikap disiplin waktu, aktivitas, dan pengaturan kegiatan lain.
Membentuk jiwa kebersamaan dan solidaritas antar sesama rekan seperjuangan.
Membentuk mental dan fisik yang tangguh.
Menanamkan rasa kecintaan pada bangsa dan patriotisme sesuai dengan kemampuan diri.
Melatih jiwa leadership dalam memimpin diri sendiri maupun kelompok dalam materi Team Building.
Membentuk Iman dan taqwa pada agama yang dianut oleh individu.
Berbakti pada orang tua, bangsa, agama.
Melatih kecepatan, ketangkasan, ketepatan individu dalam melaksanakan kegiatan.
Menghilangkan sikap negatif seperti malas, apatis, boros, egois, tidak disiplin.
Membentuk perilaku jujur, tegas, adil, tepat, dan kepedulian antar sesama.
Rumusan 5 Nilai Bela Negara
Rasa Cinta Tanah Air
Sadar Berbangsa dan Bernegara
Setia kepada Pancasila sebagai Ideologi Negara
Rela berkorban untuk Bangsa dan Negara
Mempunyai Kemampuan Awal Bela Negara
Kemampuan awal bela negara
Kesehatan Jasmani dan Mental
Jasmani
Kebugaran Jasmani
Kemampuan seseorang untuk melakukan pekerjaan/tugasnya setiap hari dg mudah, tanpa merasa kelelahan yang berlebihan, dan masih mempunyai sisa atau cadangan tenaga untuk dinikmati waktu senggangnya dan untuk keperluan mendadak
Komponen yg dapat diukur:
komposisi tubuh (BMI/IMT)
kelenturan tubuh - luas bidang gerak persendian
kekuatan/daya tahan otot - kontraksi maks otot
daya tahan jantung-paru
U/ mencapai kebugaran, dilakukan Olahraga ( suatu bentuk aktivitas fisik yang terencana dan terstruktur yang melibatkan gerakan tubuh berulang2 dan ditujukan u/ meningkatkan kebugaran jasmani
Kesehatan Jasmani
Kemampuan tubuh
untuk
menyesuaikan fungsi alat2 tubuhnya
dalam batas fisiologi
thd keadaan lingkungan dan kerja fisik yg cukup efisien
tanpa lelah secara berlebihan
Pola hidup Sehat
Segala upaya guna menerapkan kebiasaan baik dalam menciptakan hidup yang sehat dan menghindarkan diri dari kebiadaan buruk yang dapat mengganggu kesehatan
Cara:
Makan sehat
Aktifitas sehat
Berpikir sehat
Lingkungan sehat
Istirahat sehat
Ciri Jasmani Sehat:
Normalnya fungsi alat2 tubuh, terutama organ vital
memiliki energi yang cukup untuk melakukan tugas harian (tdk mudah lelah)
kondisi kulit, rambut, kuku sehat
memiliki pemikiran yang tajam (otak bekerja baik)
Gangguan Kesehatan Jasmani
psikosomatis - penyakit fisik yang dipengaruhi oleh faktor psikologis
penyakit "orang kantoran" (kurang aktifitas fisik)
Mental
Pengertian Kesehatan Mental
Sistem kendali diri yang bagus sebagai wujud dari kinerja sistem limbik (cenderung ke emosi) dan sistem cortex prefrontalis (cenderung rasional) yang tepat
Kesehatan Berpikir
kesehatan mental berkaitan dg kemampuan berpikir
berpikir sehat: kemampuan menggunakan logika dan rasionalitas
Kesalahan berpikir
-berpikir ya atau tidak
-generalisasi berlebihan
-magnifikasi-minimisasi
-alasan emosional
-memberi label
-membaca pikiran
Cara berfikir yang sesat (Pasiak)
Egocentric Righteousness - selalu merasa lebih superior
egocentric myopia.- warna yang bertentangan dg milik kita dianggap tidak baik/tidak relevan dan pasti salah
egocentric memory - terlalu kuat mendukung gagasan ttt, sering menjustifikasi dan melakukan pembenaran tanpa sadar
egocentric blindness - dibutakan o/ kepercayaan membabibuta sehingga tdk bisa melihat hal2 baru yang menggoyahkan kepercayaan dan keyakinan kita
over generalization/egocentric immediacy - membuat generalisasi secepat mungkin atas setiap perasaan dan pengalaman kita
egocentric over simplification - mengabaikan hal2 yg rumit dan kompleks dalam upaya memperbaiki diri
Kendali Diri
(tanda kesehatan Mental)
Kemampuan manusia u/ selalu dapat berfikir sehat dalam kondisi apapun (sistim cortex prefrontalis mengendalikan sistim limbik)
Manajemen Stress
Ketidakmampuan seseorang untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan yang terjadi pada dirinya maupun terhadap lingkungannya atau respon tidak spesifik dari tubuh atas pelbagai hal yang dikenai padanya
Fase Stress
Fase 1: Alarm reaction - tanda2 pada tubuh
Fase 2: Stage of resistance - tubuh kebal (adaptasi ulangan)
Fase 3: Stage of exhaustion - tubuh lelah, alarm muncul lagi
Tanda stress:
pikiran menjadi sangat cepat, seperti sedang balapan
kontrol terhadap pikiran menjadi sangat sulit
menjadi cemas, mudah terangsang dan bingung
sulit berkonsentrasi
menjadi sulit tidur
Mengelola Stress:
Prinsip mengelola stress (gladeana):
-(A) Anticipation - mengantisipasi dan menyiapkan respon positif terhadap pemicu stress
-(I) Identification - mengenal sumber utama stress dalam kehidupan sehari2
-(D) Developing - mengembangkan mekanisme stress coping
Cara mengelola stress (Elkin, Adamson)
-mengelola sumber stress (stressor)
-mengubah cara berpikir, cara merespon stress (changing the thought)
-mengelola respon stress tubuh (stress response)
Emosi Positif
mrpk Manifestasi spiritualitas berupa kemampuan mengelola pikiran dan perasaan
syukur, sabar, dan ikhlas
komponen emosi positif (pasiak)
-senang terhadap kebahagiaan orang lain
-menikmati dengan sedaran bahwa segala sesuatu diciptakan atas tujuan ttt (hikmah)
-optimis akan pertolongan tuhan
-bisa berdamai dengan keadaan sesulit/separah apapun
-mampu mengendalikan diri
-bahagia saat melakukan kebaikan
Makna Hidup
mrpk Manifestasi spiritualitas: Penghayatan intrapersonal
Inspiring dan Legacy
Komponen emosi positif
-menolong dengan spontan
-memegang teguh janji
-memaafkan (diri dan orang lain)
-berperilaku jujur
-menjadi teladan bagi orang lain
-mengutamakan keselarasan dan kebersamaan
Kesiapsiagaan Jasmani dan Mental
Jasmani
Pengertian
-
kegiatan
atau
kesanggupan seseorang
untuk
melaksanakan tugas atau kegiatan fisk
secara lebih baik dan efisien
"
mensana in corporesano
" - didalam tubuh yang kat terdapat jiwa yang senat
Manfaat Kesiapsiagaan Jasmani
memiliki postur yang baik
memiliki ketahanan melakukan pekerjaan berat
memiliki ketangkasan yang tinggi
Sifat Kesiapsiagaan jasmani
-dapat dilatih untuk ditingkatkan
dapat meningkat dan/atau menurun dalam periode waktu tertentu
kualitas kesiapsiagaan sifatnya tidak menetap sepanjang masa
cara terbaik untuk mengembangkannya yaitu dengan cara melakukannya
Sasaran Pengembangan Kesiapsiagaan Jasmani
tenaga
daya tahan
kekuatan
kecepatan
ketepatan
kelincahan
koordinasi
keseimbangan
fleksibilitas
Latihan dan Pengukuran Kesiapsiagaan Jasmani
Tujuan Latihan : Meningkatkan volume oksigen (vo2 max) dalam tubuh agar dapat dimanfaatkan untuk merangsang kerja jantung dan paru2, guna mencapai tingkat kesegaran fisik pada kategori baik sehingga siap dan siaga dalam melaksanakan setiap aktivitas sehari2
bentuk latihan: lari 12 menit (
cooper test
) ; pull up dan chining; sit up; push up; shuttle run; lari 2,4 km; berenang
tahap-tahap latihan
warm up: 5 menit, naikin denyut nadi perlahan2 sampai training zone
Latihan (training zone): selama 15-25 menit, denyut nadi dipertahankan sampai tercapai waktu latihan
cooling down: 5 menit, menurunkan denyut nadi sampai lbh kurang 60% dari denyut nadi maksimal
Pengukuran kesiapsiagaan jasmani dapat diukur dg
metode cooper test
Tips menjaga kesiapsiagaan jasmani
Makanlah makanan yang bergizi secara teratur dalam porsi yang cukup.
Sediakan waktu yang cukup untuk cukup beristirahat
Biasakan berolah raga
Perbanyaklah mengkonsumsi air putih
Buang air segera dan jangan ditunda
Mental
Pengertian
kesiapsiagaan seseorang
dengan
memahami kondisi mental,
perkembangan
mental, dan
proses menyesuaikan diri terhadap berbagai tututan
sesuai dengan perkembangan mental/jiwa
(kedewasaan)nya,
baik tuntutan dari dalam
dirinya sendiri
maupun dari luar.
Pengaruh Kesiapsiagaan Mental
pengaruh kesiapsiagaan mental tehadap perasaan; pikiran; sikap perilaku; dan kesehatan badan
Karakter kesiapsiagaan mental baik:
berperilaku menurut norma2 sosial yang diakui, sikap perilaku tersebut digunakan untuk menuntun tingkah lakunya
mengelola emosi dengan baik
mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki secara optimal
mengenali resiko dari setiap perbuatan
menunda keinginan sesaat untuk mencapai tujuan jangka panjang
menjadikan pengalaman sebagai guru terbaik
Kecerdasan Emosional
kemampuan emosional meliputi sadar akan kemampuan emosi diri sendiri, kemampuan megelola emosi, kemampuan memotivasi diri, kemampuan empati terhadam perasaan orang lain, dan pandai menjalin hubungan dengan orang lain.
Dimensi Kecerdasan Emosional
kesadaran diri sendiri (pengendalian emosi)
pengelolaan diri sendiri (memimpin dan menguasai diri)
kesadaran sosial
pengelolaan hubungan sosial
Faktor yang mempengaruhi Kecerdasan emosional
psikologis (dalam diri)
pelatihan emosi yang berulang
pendidikan
Cara melatih/meningkatkan kecerdasan emosional
kenali emosi yang dirasakan
minta pendapat/nasihat orang lain
mengamati setiap perubahan emosi dan mood
menulis jurnal atau buku harian
berpikir sebelum bertindak
menggali akar permasalahannya
berintrospeksi saat menerima kritik
memahami tubuh sendiri
terus melatih kebiasaan tersebut
Etika, Etiket dan Moral
Etika
: ethos - watak kesusilaan atau adat kebiasaan (yunani kuno); ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk, dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak)
Etiket
: Belanda-etiquette (secarik kertas kecil yang ditempelkan pada kemasan barang2 bertuliskan nama, isi, dsb); Perancis-etiquette (adat sopan santun atau tata krama yang perlu selalu diperhatikan dalam pergaulan agar hubungan selalu baik
Moral
: (bahasa latin) nilai2 dan norma2 yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya
Kearifan Lokal
Pengertian
: hasil pemikiran dan perbuatan yang diperoleh manusia di tempat ia hidup dengan lingkungan alam sekitarnya untuk memperoleh kebaikan. Kearifan lokal dapat berupa ucapan, cara, langkah kerja, alat, bahan dan perlengkapan yang dibuat manusia setempat untuk menjalani hidup di berbagai bidang kehidupan manusia.
Prinsip Kearifan lokal
:
Dapat berupa gagasan, ide, norma, nilai, adat, benda, alat, rumah tinggal, tatanan masyarakat, atau hal lainnya yang bersifat abstrak atau konkrit.
Mengandung nilai kebaikan dan manfaat yang diwujudkan dalam hubungannya dengan lingkungan alam, lingkungan manusia dan lingkungan budaya di sekitarnya.
Akan berkembang dengan adanya pengaruh kegiatan penggunaan, pelestarian, dan pemasyarakatan secara baik dan benar sesuai aturan yang berlaku di lingkungan manusia itu berada.
dapat sirna seiring dengan hilangnya manusia atau masyarakat yang pernah menggunakannya
memiliki asas dasar keaslian karya karena faktor pembuatan oleh manusia setempat dengan pemaknaan bahasa setempat, kegunaan dasar di daerah setempat, dan penggunaan yang massal di daerah setempat
dapat berupa pengembangan kearifan yang berasal dari luar namun telah diadopsi dan diadaptasi sehingga memiliki ciri baru yang membedakannya dengan kearifan aslinya serta menunjukkan ciri2 lokal
Urgensi Kearifan Lokal
Dengan menjaga dan melestarikan lokal yang mengandung nilai-nilai jati diri bangsa yang luhur dan terhormat tersebut merupakan suatu hal yang tidak bisa terbantahkan lagi sebagai salah satu modal yang kita miliki untuk melakukan bela negara.
Rencana aksi bela negara
Aksi Nasional bela negara dapat didefinisikan sebagai
sinergi
setiap
warga negara
guna
mengatasi segala macam ancaman, gangguan, hambatan, dan tantangan
dengan
berlandaskan pada nilai-nilai luhur bangsa
untuk
mewujudkan negara yang berdaulat, adil, dan makmur.
Inpres No 7 Tahun 2018
mengamanatkan setiap K/L dan Pemda untuk melaksanakan program2 aksi nasional bela negara yang aplikatif sesuai dengan spesifikasi, tugas, dan fungsinya masing2 dan melibatkan seluruh komponen bangsa dan mencakup seluruh segmentasi masyarakat.
Rencana aksi Latsar CPNS
wujud aktualisasi dari nilai2 bela negara yang dijabarkan dalam bentuk rencana kegiatan bela negara