Please enable JavaScript.

Coggle requires JavaScript to display documents.

TUBERCULOSIS - Coggle Diagram

- - - - Klien mengeluh
        
        Sesak napas
        
        Batuk yang tidak sembuh sejak 4 minggu lalu
        
        Batuk berdarah
        
        Demam
    - - Nadi 88x/mnt
      - TD 100/60 mmHg
      - BB 35 kg
      - TB 155 cm
      - Terpasang oksigen nasal kanul 4 liter permenit
      - Frekuensi napas 30 x/mnt
      - Infiltrasi di paru kanan dan efusi pleura dextra
      - Klien tampak lemah
      - Berusia 35 tahun
    - - Ibu rumah tangga
      - Klien tinggal di daerah padat penduduk
    - - Riwayat medis
        
        1 tahun yang lalu klien pernah mendapat pengobatan TBC, tetapi setelah 3 bulan pengobatan ia tidak lagi minum obat karena sudah tidak batuk lagi
  - - - Perencanaan
        
        NOC
        
        Status pernapasan: kepatenan jalan napas
        
        Pertahankan jalan napas paten
        
        Sekresi ekspektator tanpa bantuan
        
        Tunjukkan perilaku untuk meningkatkan atau mempertahankan pembersihan jalan napas
        
        Berpartisipasi dalam rejimen pengobatan, dalam tingkat kemampuan dan situasi
        
        Identifikasi potensi komplikasi dan lakukan tindakan yang sesuai
        
        Klien menunjukkan batuk efektif; mengeluarkan secret secara efektif; dan mempunyai jalan napas yang paten
        
        NIC
        
        Manajemen jalan napas
        
        Bersihkan sekresi dari mulut dan trakea; hisap seperlunya
        
        Catat kemampuan klien mengeluarkan lendir dan batuk secara efektif
        
        Mendokumentasikan karakter dan jumlah dahak dan
        keberadaan hemoptisis
        
        Pemantauan pernapasan
        
        Kaji fungsi pernapasan (e.g. suara napas, kecepatan, ritme,
        kedalaman napas, dan penggunaan otot aksesori)
        
        Implementasi
        
        Mengkaji keefektifan pemberian obat serta terapi
        
        Mendokumentasikan hasil pemeriksaan
        
        Mengobservasi faktor yang berhubungan dengan penyakit klien
        
        Menjelaskan pentingnya pemberian obat dan terapi
        
        Menjelaskan penggunaan peralatan pendukung
        
        Menjelaskan mengenai teknik batuk efektif
        
        Mengajarkan pasien dan keluarga mengenai makna perubahan pada sputum
        
        Merundingkan terapi klien dengan ahli terapi pernapasan
        
        Berkonsultasi dengan dokter mengenai kebutuhan tindakan
        
        Membantu pengaturan posisi pasien untuk pengembangan maksimal rongga dada
        
        Evaluasi
        
        Perawat dapat melihat status pernapasan klien
        
        fungsi paru dengan batas normal
        
        irama dan frekuensi pernapasan dengan rentang normal
        
        mempunya jalan napas yang paten
        
        dapat melakukan teknik batuk efektif
        
        dapat mengeluarkan sekretnya secara efektif
      - Batasan Karakteristik
        
        Subjektif
        
        Klien mengeluh sesak napas (dispnea)
        
        Objektif
        
        Perubahan frekuensi napas
        
        Batuk
      - Faktor yang berhubungan
        
        Lingkungan
        
        Klien tinggal di lingkungan yang padat penduduk
    - - Perencanaan
        
        Implementasi
        
        Mengkaji status nutrisi klien
        
        Mengkaji pola makan pasien
        
        menerapkan pola makan dengan porsi sedikit, namun sering
        
        Meningkatkan nafsu makan pasien
        
        membawa makanan yang klien sukai dari rumah bila tidak ada kontradiksi
        
        Memantau asupan dan luaran pasien
        
        Memantau berat badan klien secara berkala
        
        Berkolaborasi dengan ahli gizi dan diet
        
        Melakukan konsultasi pada terapis pernapasan klien
        
        menjadwalkan terapi 1-2 jam sebelum atau sesudah makan.
        
        Evaluasi
        
        Pertambahan berat badan
        
        progresif menuju normal
        
        Tidak menunjukan tanda-tanda malnutrisi
        
        terlihat dari perilaku atau perubahan gaya hidup klien
        
        NOC
        
        Pengetahuan: penggunaan obat
        
        Tingkat pemahaman yang
        ditunjukkan tentang penggunaan obat
        
        NIC
        
        Penyuluhan: obat resep
        
        Mempersiapkan pasien untuk
        menggunakan obat yang dianjurkan secara aman dan sesuai dengan ketentuan dan memantau efeknya
      - Batasan Karakteristik
        
        Subjektif
        
        Klien pernah mendapat pengobatan TBC,
        tetapi setelah 3 bulan pengobatan ia tidak lagi minum obat karena sudah tidak batuk lagi
        
        Objektif
        
        Tidak mengikuti instruksi yang diberikan secara akurat
      - Faktor yang berhubungan
        
        Keterbatasan kognitif
        
        Kesalahan dalam memahami informasi yang ada
    - - Perencanaan
        
        Implementasi
        
        Melakukan penilaian terhadap tingkat pengetahuan pasien
        
        Mencari informasi mengenai kemampuan klien memahami informasi khusus
        
        Penyuluhan terhadap keluarga mengenai penyakit, program pengobatan, dan terapi klien.
        
        Memilih metode dan strategi pengajaran yang sesuai
        
        Memberikan waktu kepada klien untuk mengajukan pertanyaan
        
        Memberikan penguatan moral dan emosional pada klien
        
        Evaluasi
        
        Pengetahuan klien serta keluarga mengenai penyakit, program pengobatan, dan terapi yang diberikan pada klien.
        
        Klien
        
        semangat dalam menjalankan terapi dan pengobatan
        
        memahami pentingnya pengobatan dan terapi
        
        Keluarga
        
        memahami penyakit klien
        
        menjaga dan memberikan dukungan yang adekuat kepada klien
        
        NOC
        
        Selera makan
        
        Keinginan untuk makan saat sedang sakit atau menjalani pengobatan
        
        Status nutrisi
        
        Klien menunjukkan pertambahan berat badan yang progresif menuju tujuan dengan normalisasi nilai laboratorium dan bebas dari tanda-tanda malnutrisi
        
        Memulai perilaku atau perubahan gaya hidup untuk mendapatkan kembali dan mempertahankan berat badan yang sesuai
        
        Berat badan: massa tubuh
        
        Tingkat kesesuaian berat badan, otot, dan lemak dengan tinggi badan, rangka tubuh, jenis kelamin, dan usia
        
        Perilaku menaikkan berat badan
        
        Tindakan personal untuk meningkatkan berat badan setelah penurunan badan yang signifikan secara sukarela atau terpaksa
        
        NIC
        
        Manajemen nutrisi
        
        Dokumentasikan status nutrisi klien (e.g. turgor kulit, berat badan saat ini dan derajat penurunan berat badan, integritas mukosa mulut, kemampuan menelan, adanya tonus usus, riwayat mual, muntah, atau diare)
        
        Pantau asupan dan luaran (I&O) dan berat badan secara berkala
        
        Pastikan pola makan klien yang biasa disuka dan tidak disuka
        
        Bantuan menaikkan berat badan
        
        Memfasilitasi pencapaian
        kenaikan berat badan
        
        Manajemen berat badan
        
        Memfasilitasi pemeliharaan berat badan
        tubuh dan persentase lemak tubuh yang optimal
      - Batasan Karakteristik
        
        Objektif
        
        BB 35 kg
        
        TB 155 cm
- - - - Tuberculosis kelenjar limfa
        Pleuritis eksudativa unilateral tulang,
        sendiri, dan kelenjar adrenal
    - - Meningitis
      - Millier
      - Perikardatis
      - Peritonitis
      - Pleuritis Eksudativa Dupleks
      - TBC Tulang Belakang
      - TBC Usus
      - TBC Saluran Kemih dan Alat Kelamin
  - - - 2/3 spesimen dahak SPS hasilnya BTA positif
    - - 3 spesimen dahak SPS hasilnya BTA negative
- - - - karena
        
        hasil pemeriksaan spesimen yang didapatkan adalah positif
    - - Hasil pemeriksaan berupa kelainan foto toraks ataupun berdasarkan histologi yang sesuai dengan TB
  - - - Orang yang baru terinfeksi TB
        
        Kontak erat dengan orang dengan TB
        
        Orang yang melakukan migrasi dari wilayah dengan tingkat TB yang tinggi
        
        Anak usia dibawah 5 tahun dengan hasil tes positif TB
        
        Kelompok yang sangat rentan terhadap penularan TB seperti tunawisma, pengguna obat terlarang suntikan, serta orang yang terkena HIV
        
        Orang yang bekerja ataupun tinggal di lingkungan bersama orang yang beresiko tinggi TB
      - Orang yang memiliki kondisi medis yang dapat menurunkan kekebalan tubuh
        
        Diabetes Melitus
        
        Penyakit Ginjal Kronis
        
        Penyalahgunaan Narkoba
        
        Transplantasi organ
        
        HIV
        
        Berat badan yang rendah
  - - - satu penyakit dalam 10 penyebab utama penyebab kematian di dunia.
        
        Disebabkan oleh
        
        Bakteri Mycobacterium tuberculosis
  - - - Sesak Napas
      - Lemas
      - Batuk 2-3 minggu
      - Berat badan menurun
      - Nafsu makan menurun
      - Berkeringan di malam hari
      - Demam meriang lebih dari 1 bulan
  - - - Bakteri menginfeksi paru-paru
        
        Tumbuh koloni bakteri yang berbentuk globular di alveolus
        
        Sistem imun tubuh merespon
        
        Bakteri TB mati setelah di fagositosis oleh sel fagosit
        
        Bakteri TB tetap hidup
        
        bakteri TB membentuk
        fokus primer ghon
        
        Bagian tengah pada granuloma (fokus ghon) mengalami nekrosis perkijuan
        
        1 more item...
- - - - Tujuan Pengobatan TBC
        
        Ditelan teratur dan diawasi oleh pengawas minum obat (PMO)
        
        Pengobatan diberikan dalam jangka waktu cukup (6-8 bulan)
        
        Diberikan dalam bentuk paduan obat antituberkulosis (OAT) → Kombinasi
        Dosis Tetap (KDT)
        
        Pengobatan harus tuntas untuk mencegah TB kebal obat
      - Jenis Pengobatan TBC
        
        Lini Pertama
        
        TB Sensitif Obat
        
        Isoniazid (INH), Rifampicin (RIF),
        Pyrazinamide (PZA) and Ethambutol (EMB)
        
        Lini Kedua
        
        MDR-TB (Multi-Drug Resistance)
        
        Pyrazinamide (PZA) and Ethambutol (EMB), Kanamycin, Amikacin, Streptomycin, Ethionamide, Prothionamide, Bedaquiline (TMC-207), Capreomycin, Delamanid (OPC-67683), Para-aminosalicylic acid (PAS), Cycloserine, Ciprofloxacin, Ofloxacin, Moxifloxacin, dan Levofloxacin
        
        Lini Ketiga
        
        XDR-TB (Extensively-Drug Resistance)
        
        Bedaquiline, Delamanid , Ethambutol, Pyrazinamide, Thioamides, Cycloserine, Para-aminosalicylic acid, Streptomycin, dan Clofazimine
        
        Regimen Obat
        
        Kombipak kategori 2
        
        Tahap intensif/ tahap lanjutan 2HRZES/HRZE/5H3R3E3
        2HRZES/HRZE/5HRE
        
        Kombipak kategori 3
        
        Tahap intensif/ tahap lanjutan
        2HRZ/4H3R3
        2HRZ/4HR
        2HRZ/6HE
        
        Kombipak kategori 1
        
        Tahap intensif/tahap lanjutan
        2HRZE/4H3R
        2HRZE/4HR
        2HRZE/6HE
      - Fase Pengobatan TBC
        
        Fase Awal
        
        Dilakukan pengawasan ketat
        
        Empat obat yaitu isoniazid (INH), rifampicin (RIF),
        pyrazinamide (PZA) and ethambutol (EMB)
        
        Diminum setiap hari
        
        Selama 2-3 bulan
        
        Fase Lanjutan
        
        Dua obat yaitu isoniazid (INH) dan
        rifampicin (RIF) selama 4 bulan
        
        Mencegah kekambuhan
        
        Diminum setiap hari/3x seminggu
        
        Selama 4 - 6 bulan
      - Prinsip Pengobatan TBC
        
        OAT (OBAT ANTI TUBERKULOSIS)
        
        Menyembuhkan dan memperbaiki produktivitas dan quality of life dari
        pasien tuberkulosis
        
        Mencegah terjadinya kekambuhan dan kejadian penularan tuberkulosis
        
        Mencegah dampak buruk dan mencegah kejadian kematian karena
        tuberkulosis
        
        Mencegah penularan dan terjadinya tuberkulosis resistan