Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Desease Meniere, NAMA : RAMYAS PRAREDA SUBHI - Coggle Diagram
Desease Meniere
Edukasi
-
Pasien juga perlu diingatkan tentang pentingnya memeriksakan diri ke dokter jika dirasa penyakit menjadi progresif atau muncul gejala baru
-
-
-
-
-
Pencegahan
Membatasi asupan garam
Mengonsumsi makanan dan minuman tinggi garam dapat meningkatkan retensi cairan. Sebaiknya, usahakan asupan garam yang masuk ke dalam tubuh adalah antara 1.500 hingga 2.000 miligram setiap hari dan sebarkan asupan garam secara merata sepanjang hari.
Mengelola stres.
Mengelola stres dapat mengurangi keparahan gejala dan membantu mengatasi penyakit meniere. Psikoterapi dapat membantu mengidentifikasi stres dan mengembangkan strategi untuk mengatasi kondisi yang dialami.
-
-
-
-
Epidemiologi
Penyakit Meniere adalah salah satu penyebab tersering vertigo pada teling dalam.. Sebagian besar kasus bersifat unilateral dan sekitar 10-20% kasus bersifat bilateral.
Insiden di seluruh dunia penyakit Meniere adalah sekitar 12 dari setiap 1.000 orang. Mungkin 100.000 pasien mengembangkan penyakit Meniere setiap tahun.
Etiologi
Penyebab pasti penyakit Meniere ini belum diketahui secara pasti. Namun terdapat berbagai teori termasuk pengaruh neurokimia dan hormonal abnormal terdapat berbagai teori termasuk pengaruh neurokimia dan hormonal abnormal labirin, reaksi alergi dan autoimun.
Defenisi
Kelainan telinga bagian dalam yang menyebabkan timbulnya episode vertigo (pusing berputar), tinnitus (telinga berdenging), perasaan penuh dalam telinga, dan gangguan pendengaran yang bersifat fluktuatif. Sehingga menyebabkan penderitanya tidak mampu bersifat fluktuatif. Sehingga menyebabkan penderitanya tidak mampu.
-
CMD
-
Pemeriksaan Penunjang
-
-
-
-
-
-
Pemeriksaan garfu tala
Penilaian pemeriksaan ini akan memberikan hasil pendengaran berkurang, Rinne negatif dan Weber berlateralisasi ke telinga yang tuli bagi tuli saraf.
Posturography
Pemeriksaan posturography dapat menentukan bagian mana dari sistem keseimbangan yang tidak berfungsi dengan baik.
Anamesa
Pendengaran menurun: berfluktuasi, tuli sensoris frekuensi rendah, yang memberat saat serangan, makin lama dapat semakin memberat.
-
Vertigo: rasa berputar, episodic, derajat ringan sampai berat, rotasinal,dengan durasi minimal 20 menit setiap episode serangan, tidak pernah lebih dari 24 jam.
-
Fisiologi sistem saraf
-
Fungsi
-
Mengolah informasi yang diterima baik ditingkat saraf(refleks) maupun di otak untuk menentukan respon yang tepat dengan situasi yang dihadapi.
-
Menghantarkan informasi secara cepat melaluiefferent pathway (motorik) ke organ-organ tubuh sebagai kontrolatau modifikasi tindakan.
Tatalaksana
-
Non farmako
-
-
Terapi diet:
-
-
rendah garam (1,5-2 gram sehari)
-
Anatomi Sistem saraf
Sistem Syaraf Pusat
Enchephalon
-
-
-
-
-
-
-
-
Pembuluh darah
-
-
-
-
-
Vena
Pembuluh-pembuluh Darah Vena keluar dari Organ Encephalon kemudian menembus Struktur Arachnoidea mater Encephali & Dura mater Encephali, lalu mengalir ke dalam Sinus Cavernosus Cranialis
Medulla Spinalis
-
-
-
Pembuluh darah
-
2 A. Spinalis Posterior
memperdarahi 2/3 anterior Organ Medulla Spinalis, termasuk hampir seluruh Bagian Organ Substansia Grisea
Vena
Pembuluh Darah Vena pada Organ Medulla Spinalis terletak di Struktur Pia mater Spinalis dan membentuk Plexus Vena Vertebral Interna Anterior-Posterior, yang terletak di dalam Canalis Vertebralis diantara Dura mater Enchepali dan Ossa Vertebrae.
Sistem Syaraf Tepi
-
Nervus Spinales
N. Spinales Lumbales 1 – 5 =N L1-L5, berjumlah 5 pasang
N. Spinales Sacrales 1 – 5 = N S1 – S5, berjumlah 5 pasang
N. Spinales Thoracica 1 – 12 = N T1 – T12, berjumlah 12 pasang
N. Spinales Coccygeus = N Co, berjumlah 1 pasang
N. Spinales Cervicales 1 - 8 = N C1 – C8, berjumlah 8 pasang
Prognosis
Sindrom Meniere tidak dapat diprediksi; gejala bisa memburuk, menghilang sama sekali atau pada saat yang bersamaan.
Cara penyakit Ménière mempengaruhi orang dapat sangat bervariasi. Pada awal penyakit, tidak mungkin untuk memprediksi seberapa parah itu akan mempengaruhi individu dalam tahun-tahun mendatang. Namun, pengobatan yang dapat mengurangi gejala membaik dalam beberapa tahun terakhir
Patofisiologi
Hidrops endolimfa ini lama kelamaan menyebabkan penekanan yang bila mencapai dilatasi maksimal akan terjadi rupture labirin membrane dan endolimfa akan bercampur dengan perilimfa. Pencampuran ini menyebabkan potensial aksi di telinga dalam sehingga menimbulkan gejala vertigo, tinnitus, dan gangguan pendengaran serta rasa penuh di telinga.
disebabkan oleh adanya hidrops endolimfa (peningkatan endolimfa yang menyebabkan labirin membranosa berdilatasi) pada kokhlea dan vestibulum. Hidrops yang terjadi dan hilang timbul diduga disebabkan oleh meningkatnya tekanan hidrostatik pada ujung arteri, menurunnya tekanan osmotic dalam kapiler, meningkatnya tekanan osmotic ruang ekstrakapiler, jalan keluar sakulus endolimfatikus tersumbat (akibat jaringan parut atau karena defek dari sejak lahir).
-